x

Iklan

Minggu, 5 Desember 2021 05:32 WIB

Tingkatkan Kewaspadaan Gejala Anemia pada Remaja Putri

Pola hidup praktis memang memiliki keunggulan yang diminati oleh para remaja, seperti terlihat lebih kekinian dengan mengkonsumsinya, tidak ketinggalan informasi ter-update dengan mengunggahnya ke akun sosial media mereka, hingga melakukan diet praktis tanpa olahraga. Tanpa disadari oleh para remaja pola hidup praktis seperti itu memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan mereka, seperti mudah terserang penyakit infeksi, mudah lelah, lesu dan tidak bersemangat, sering kali mengalami pusing, hingga berujung mengidap anemia dalam waktu yang cukup lama.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di era yang serba modern ini sering kali membuat banyak remaja tanpa sadar memiliki kebiasaan mengkonsumsi suatu jenis makanan yang tengah viral tanpa berfikir panjang kandungan gizi yang ada di dalamnya. Tak hanya itu, mudahnya informasi praktis persoalan gaya hidup yang beredar di media sosial membuat para remaja seringkali mencoba hal tersebut tanpa tahu kebenarannya, seperti halnya diet praktis. 

Pola hidup praktis memang memiliki keunggulan yang diminati oleh para remaja, seperti terlihat lebih kekinian dengan mengkonsumsinya, tidak ketinggalan informasi ter-update dengan mengunggahnya ke akun sosial media mereka, hingga melakukan diet praktis tanpa olahraga. Tanpa disadari oleh para remaja pola hidup praktis seperti itu memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan mereka, seperti mudah terserang penyakit infeksi, mudah lelah, lesu dan tidak bersemangat, sering kali mengalami pusing, hingga berujung mengidap anemia dalam waktu yang cukup lama.

Sebenarnya, apakah anemia itu? Apakah sekadar mengkonsumsi makanan tidak sehat saja? Ataukah jarang berolahraga? Menurut Prof. Dr dr Mahar Mardjono anemia adalah suatu kondisi ketika sel darah merah kekurangan kadar hemoglobin dalam batas normal. Anemia dapat berlangsung sementara atau berkepanjangan tergantung tingkat keparahannya. Anemia tidak hanya sekedar kurang pemenuhan gizi tetapi juga didukung dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti halnya kurang berolahraga. Selain itu juga bisa disebabkan oleh menstruasi yang dialami oleh remaja putri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Yuk, cari tahu faktor penyebab anemia lainnya, agar kita bisa lebih memperhatikan kondisi kesehatan kita dan mencegah terjadinya anemia yang berkepanjangan. Ada empat faktor yang menjadi penyebab anemia yang patut kita waspadai, khususnya para remaja dan orang tuanya. 

Pertama, faktor menstruasi yang sering kali dianggap lumrah atau wajar, karena setiap remaja putri akan mengalami menstruasi pada setiap bulannya. Kita pun sepakat bahwa menstruasi merupakan proses dari siklus kesehatan organ reproduksi pada wanita, tetapi hal ini dapat mengakibatkan turunnya zat besi lebih banyak. Dikarenakan, siklus normal menstruasi pada perempuan minimal sekitar 5-7 hari, maksimal bisa mencapai 14 hari lamanya, dan sepanjang waktu itu remaja putri akan terus menguras zat besi dari tubuhnya. Walaupun siklus tersebut dianggap normal, tetapi bagi sebagian remaja putri akan mengakibatkan anemia, bahkan hingga menyebabkan pingsan atau rasa kelelahan yang berkepanjangan.  

 

Kedua, faktor kurangnya pemenuhan gizi yang optimal. Kita dapat melihat dari banyaknya kebiasaan pola makan para remaja yang hanya memanjakan lidah, mengenyangkan perut, tanpa melihat kandungan gizi yang terdapat pada makanan yang mereka makan. Tak hanya itu, terkadang remaja lebih memilih makanan yang dianggap cantik untuk di unggah ke media sosial tanpa berpikir apakah makanan tersebut dapat mencukupi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengawasi serta mencukupi kebutuhan gizi optimal kepada anaknya.

Ketiga, infeksi cacing/cacingan. Faktor ini diakibatkan perilaku tidak sehat, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan yang memberikan peluang cacing masuk kedalam tubuh dan mengakibatkan perdarahan hingga anemia. Agar hal ini tidak terjadi, mulai sekarang biasakan cuci tangan sebelum makan, ya!

Keempat, mengadopsi diet praktis. Hal ini yang sering kali remaja putri lakukan untuk mendapatkan tubuh ideal yang diidamkan dengan cepat. Padahal, mereka hanya mengurangi jumlah asupan makanan tanpa melihat kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tanpa disadari perilaku ini justru membuat tubuh mereka kekurangan gizi dan memicu penyakit anemia.

Perlu kita ketahui, bahwa dampak dari anemia jangka pendek dapat menyebabkan kehilangan konsentrasi serta kebugaran. Akibatnya, remaja tidak akan maksimal dalam proses belajar karena kehilangan fokus dan semangat. Selain itu, anemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan imunitas, sehingga akan memicu terjadinya berbagai penyakit infeksi di dalam tubuh.

Dampak yang lebih serius dapat terjadi pada remaja putri yang mengalami anemia hingga dewasa. Hal ini karena ia akan berpotensi mengalami gangguan hamil, melahirkan anak dengan kondisi stunting (kerdil), meningkatkan potensi penyakit, dan kematian pada bayi yang baru lahir.

Anemia disebabkan kurangnya hemoglobin dalam sel darah merah. Oleh karena itu, untuk mencegah anemia kita bisa lakukan dengan meningkatkan pemenuhan zat besi dalam tubuh untuk membentuk hemoglobin. Berikut ini adalah contoh hal mudah yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan zat besi dalam tubuh.

Pertama, mengkonsumsi makanan kaya akan zat besi. Sumber makanan kaya akan zat besi bisa kita dapatkan dari produk hewani seperti, daging, ikan, telur, ayam, serta organ-organ hewan lainnya. Sementara sumber zat besi nabati bisa kita dapatkan dari sayur-sayuran hijau.

Kedua, suplementasi zat besi. Ini merupakan sumber zat besi praktis yang dapat dengan cepat meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, umumnya dikenal dengan Tablet Tambah Darah (TTD). Bagi remaja putri mengkonsumsi TTD ini wajib, untuk memenuhi dengan cepat kadar zat besi yang hilang ketika menstruasi.

Selain memenuhi kebutuhan zat besi, kita juga perlu mencegah anemia dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Kita bisa memulai dengan melakukan kebiasaan sederhana seperti cuci tangan sebelum makan, ataupun makan makanan bergizi seimbang yang kaya zat besi. Olahraga juga perlu kita lakukan agar dapat mengoptimalkan penggunaan gizi yang masuk ke dalam tubuh dan mencegah obesitas. 

Apabila kita membandingkan pola hidup remaja dahulu dengan era modern sekarang tentu kita akan melihat perbedaannya dengan jelas. Tak heran jika remaja sekarang mudah sekali terkena penyakit anemia. Ada beberapa tips mudah nih, untuk selalu sehat tetap modern untuk remaja saat ini. Kita bisa mulai dengan mengikuti tren challenge olahraga mudah dan asik seperti salah satu akun tiktok @gilangseiya, atau mengikuti tips diet sehat dan mudah yang diajarkan oleh youtuber Yulia Baltschun. 

Kita boleh saja menerapkan gaya hidup kekinian, tetapi tidak boleh sampai mengesampingkan kesehatan. Segala sesuatu yang terlihat praktis belum tentu sehat, salah-salah bisa menimbulkan penyakit. Anemia yang berkepanjangan tidak hanya berbahaya untuk diri sendiri tetapi juga dapat membahayakan keturunan kita kelak. Oleh sebab itu, kita cegah anemia sedini mungkin dengan menerapkan pola makan yang sehat dan aktif berolahraga.





Ikuti tulisan menarik Siti Sofiyatun (Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Kesehatan Masyarakat) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

22 jam lalu