x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indrato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juli 2021

Selasa, 15 Februari 2022 17:51 WIB

Fenomena Aneh Aspal Buton

Mengapa kenaikan harga aspal impor yang tinggi sekarang ini tidak ada satu orang pun peduli? Ini fenomena aneh aspal Buton. Karena sejatinya harga aspal Buton ekstraksi bisa jauh lebih murah dari pada harga aspal impor yang harganya menggila. Tetapi mengapa aspal Buton tidak dimanfaatkan untuk menggantikan aspal impor?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Harga aspal minyak (aspal impor) menurut Maryland Asphalt Index naik secara signifikan di tahun 2021 yang lalu . Harga aspal minyak di awal tahun 2021 adalah sebesar US$ 420 per ton. Dan naik menjadi US$ 538 per ton di akhir tahun 2021. Sekarang di bulan Februari 2022, harganya telah naik lagi menjadi US$ 563 per ton. Siapa peduli? Indonesia mengimpor aspal lebih dari 1 juta ton per tahun. Apakah kita tidak merasa stress melihat trend kenaikan harga aspal impor yang menggila ini? Harga aspal impor telah naik sebesar 34% sejak bulan Januari 2021. Dan trend kenaikan harga aspal impor ini masih belum berhenti.

Kenaikan harga aspal impor sangat bergantung kepada kenaikan harga minyak bumi dunia. Dan harga kenaikan minyak bumi dunia adalah di luar kendali kita. Jadi berarti kenaikan harga aspal impor yang tinggi ini bukanlah kesalahan kita. Tetapi itu adalah takdir yang tidak bisa kita elakkan lagi. Mau tidak mau kita harus menerima kenyataan ini, walaupun terasa pahit. Karena ini sudah merupakan kehendak Allah SWT. 

Alangkah naifnya diri kita, apabila kita berpikir bahwa harga aspal impor yang tinggi itu adalah bukan kesalahan kita. Itu adalah takdir Allah. Pemikiran seperti ini adalah pemikiran orang bak ”katak di bawah tempurung”. Ia hanya melihat kehebatan dirinya sendiri. Padahal di luar dirinya banyak yang lebih hebat lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau kita berbicara mengenai masalah aspal impor, kita harus berbicara juga mengenai masalah aspal Buton. Selama ini aspal Buton selalu dijadikan sebagai objek. Bukan sebagai subjek. Karena apabila aspal Buton selalu dibicarakan sebagai objek, maka sampai kapan pun aspal Buton akan selalu berada di pihak yang lemah. Oleh karena itu kita harus berbicara mengenai masalah aspal Buton sebagai subjek. Dimana aspal Buton sudah mampu menggantikan aspal impor.

Kenaikan harga aspal impor yang tinggi sekarang ini adalah jelas-jelas kesalahan diri kita sendiri. Nasib diri kita tidak harus selalu bergantung kepada orang lain. Demikian juga dengan kebutuhan aspal nasional kita, tidak harus selalu bergantung kepada aspal impor. Kita memiliki aspal Buton. Ini karunia Allah SWT yang maha besar untuk rakyat Indonesia. Mengapa tidak kita manfaatkan untuk menggantikan aspal impor?. Ingat kita sudah 40 tahun lebih mengimpor aspal. Apakah ini tidak cukup? Apakah kita mau menjadi importir aspal selamanya? Apakah kita mau selalu bergantung kepada aspal impor? Apakah kita masih mempunyai harga diri sebagai bangsa yang berdaulat? Lalu aspal Buton mau dikemanakan? Apakah masih ada insan di bumi Indonesia ini yang masih peduli dengan nasib aspal Buton?

Fenomena aspal Buton ini adalah peristiwa yang paling aneh di dunia. Indonesia memiliki sumber daya alam aspal Buton yang luar biasa besar potensinya untuk menggantikan aspal impor sejak tahun 1924. Tetapi mengapa tidak dimanfaatkan selama ini untuk menggantikan aspal impor?. Kok kita malah mengimpor aspal terus yang harganya menggila?. Dimana letak akal sehat kita? Mungkin pertanyaan ini harus dijawab oleh Bapak Rocky Gerung sebagai Presiden Akal Sehat.

Dengan adanya kenaikan harga aspal impor yang luar biasa tingginya sekarang ini, sudah tiba saatnya bagi kita untuk segera beralih menggunakan aspal Buton. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Harga aspal Buton ekstraksi diproyeksikan sebesar US$ 350 per ton. Harga ini jauh lebih murah dari pada harga aspal impor yang sebesar US$ 563 per ton. Sejatinya siapa sebenarnya di negeri tercinta Indonesia ini yang harus peduli dengan angka-angka yang berbicara ini. Apakah bapak Presiden Joko Widodo dan para menterinya? Atau rakyat Buton sendiri yang memiliki aspal Buton? Haruskah kita diam saja selama ini melihat fenomena aneh aspal Buton ini?

Sudah banyak hal yang telah terjadi di bumi Indonesia ini di dalam era pemerintahan Pak Jokowi. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan-jalan Tol di seluruh Indonesia yang panjangnya sangat fantastis. Hingga pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur yang sangat ambisius. Pertayaannya sekarang adalah mengapa aspal Buton tidak pernah dilibatkan sama sekali dalam rencana pembangunan ini? Dengan harga aspal impor yang menggila, aspal Buton hanya bisa menggigit jari, karena sangat kecewa. Sampai harga berapakah trend harga aspal impor akan naik terus, baru kita akan peduli dan beralih ke aspal Buton? Mungkn pada saat itu keadaannya sudah sangat terlambat. Karena devisa negara kita telah luar biasa banyak terkuras habis hanya untuk membayar aspal impor. Dan kita pun masih tetap selalu saja menyalahkan bahwa apa yang telah terjadi ini adalah karena takdir Allah SWT.

Sebelum semuanya itu akan menjadi penyesalan yang berlarut-larut sampai ke anak-cucu, alangkah bijaknya apabila Bapak Presiden Joko Widodo dapat segera mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) yang menyatakan bahwa Program Hilirisasi Aspal Buton adalah mutlak Program Prioritas dan Strategis Nasional yang harus dilaksanakan segera untuk menggantikan aspal impor. Dengan demikian para Investor akan mulai berani untuk berinvestasi di bidang industri aspal Buton. Keputusan Presiden (Keppres) ini membuktikan kepada dunia bahwa wacana aspal Buton menggantikan aspal impor yang telah dicanangkan sejak tahun 2015 adalah bukan hanya sekedar “lip service” semata. Tetapi sudah merupakan keputusan yang bulat dari pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan aspal Buton menggantikan aspal impor. Dan hal ini sudah tidak bisa ditunda-tunda dan ditawar-tawar lagi.

Dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres) in berarti fenomena aneh aspal Buton akan berakhir. Dan berubah menjadi fenomena super aneh aspal Buton, karena mengapa hal ini tidak dilakukan oleh Bapak Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015?. Dimana untuk pertama kalinya Pak Jokowi menginstruksikan kepada semua Kementerian terkait untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton.

Ikuti tulisan menarik Indrato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler