x

Letak Swiss di wilayah Uni Eropa sumber : id.wikipedia.org

Iklan

Muhammad Farhan Fadilla

Mahasiswa Hubungan Internasional UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Bergabung Sejak: 23 Maret 2022

Sabtu, 2 April 2022 10:43 WIB

Sejarah Terbentuknya Uni Eropa

Melihat melalui aspek historis bagaimana salah satu organisasi regional terkuat yang ada di dunia dapat terbentuk

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perang dunia II membawa banyak kesengsaraan bagi dunia tak lepas pula negara-negara di Eropa yang menjadi pusat persaingan antara Blok Barat dan Blok Timur. Lalu, bagaimana caranya benua ini bangkit dari keterpurukan dan upaya apa yang dilakukan untuk mencapai kemakmuran?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagian Satu: A peaceful Europe - The Beginnings of Cooperation

Uni Eropa berdiri dengan tujuan mengakhiri perang antar negara tetangga yang puncaknya ditandai dengan terjadi perang dunia kedua. Sehingga, pada tahun 1950 Komunitas Batubara dan Baja seluruh Eropa (European Coal and Steel Community) mulai menginisiasi untuk menyatukan negara-negara Eropa dengan tujuan menciptakan perdamaian. Diantara para pionirnya adalah Belgia, Perancis, Jerman (Barat), Italia, Luxemburg, dan Belanda. Kerja sama ini berlangsung dengan baik karena pada saat itu baja dan batu bara adalah bahan baku pembuatan alat-alat perang. Sehingga mendorong pada tahun 1957 para negara-negara anggota ECSC menandatangani Perjanjian Roma dan berdiri lah European Economic Community (EEC). Komunitas ini terus berkembang hingga pada tahun 1960 negara-negara di Eropa berhasil mendapatkan surplus pertanian dan menanggulangi bencana kelaparan.

Bagian dua: A growing Community and The Fall of Communism

Pada tahun 1973 Denmark, Irlandia dan Britania Raya bergabung sehingga jumlah anggotanya menjadi sembilan. bergabungnya ketiga negara ini juga ditandai dengan runtuhnya dua rezim diktator Eropa diantaranya Rezim Salazar di Portugal serta Rezim Jenderal Franco di Spanyol yaitu pada 1974 dan 1975. Komunitas ini juga membantu menciptakan lapangan kerja bagi negara-negara Eropa dengan mentransfer sejumlah dana kepada negara yang lebih miskin.

Pada tahun 1981 Yunani masuk menjadi negara anggota ke 10 yang diikuti dengan Spanyol dan Portugal lima tahun kemudian pada tahun 1986 tak lama kemudian ditandatangani perjanjian European Act yang bertujuan memudahkan arus perdagangan lintas regional dengan menciptakan pasar tunggal. Kemudian, tiga tahun berselang tepatnya pada tahun 1989 Tembok Berlin runtuh sehingga mendorong reunifikasi Jerman, peristiwa ini juga sebagai simbol runtuhnya komunisme di Eropa.

Bagian Tiga: Current time and Further expansion

Dengan runtuhnya komunisme di Eropa Tengah dan Timur, hubungan negara-negara di Eropa semakin dekat sehingga pada tahun 1992 ditandatangani Perjanjian Maastricht yang menyatakan European Economic Community berubah menjadi Uni Eropa serta membentuk pasar tunggal yang menekankan pada aspek "Four Freedoms" yang menyatakan bahwa negara-negara Uni Eropa memiliki kebebasan dalam perpindahan barang, jasa, orang dan uang. Dua tahun berselang pada tahun 1995 Austria, Finlandia dan Swedia bergabung ke dalam Uni Eropa, dan juga setelah itu sebagai bentuk realisasi konsep Four Freedoms tadi digagas "Schengen Agreement" yang bertujuan untuk memudahkan orang-orang dari negara Uni Eropa untuk berpergian tanpa harus melewati proses imigrasi. Selain itu, penggunaan Euro sebagai mata uang juga mulai diterapkan. Kemudian pada tahun 2004, 8 negara bekas komunis Eropa yaitu Republik Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia, Lithuania, Polandia, Slovakia serta Slovenia bergabung dengan Uni Eropa bersama dengan Siprus dan Malta. Kemudian pada tahun 2007 Bulgaria dan Rumania bergabung dengan Uni Eropa diikuti Kroasia pada tahun 2013 menjadi bagian dari Uni Eropa.

Dengan keberhasilan Uni Eropa menjadi sebuah institusi supranasional yang dapat membawa kemakmuran bagi masyarakatnya sudah seharusnya hal ini dapat dijadikan refleksi bagi organisasi-organisasi regional lain untuk lebih berusaha dalam menjaga perdamaian dan mencapai kemakmuran.

Ikuti tulisan menarik Muhammad Farhan Fadilla lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu