x

Olimpiade tokyo

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Kamis, 19 Mei 2022 08:17 WIB

Habis Thomas-Uber, Terbitlah Piala Sudirman

Tim bulutangkis harus puas menjadi runner-up diajang Piala Thomas, sedangkan untuk tim Uber putri Indonesia yang terdiri dari bibit baru berhasil memberikan kejutan dengan lolos hingga delapan besar sebelum akhirnya tumbang ditangan tim China, di Thailand tahun ini. Sekarang target kejuaraan beregu selanjutnya yang layak ditunggu adalah Piala Sudirman tahun 2023.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ajang Piala Thomas dan Piala Uber tahun 2022 yang kemarin diadakan di Thailand sudah berakhir, dengan memunculkan India sebagai juara Piala Thomas setelah berhasil menumbangkan Indonesia sebagai juara bertahan sekaligus pemilik gelar terbanyak Piala Thomas dengan skor 3-0. Sedangkan untuk Piala Uber, Korea Selatan berhasil mengalahkan skuad China dengan skor 3-2.

Hasil ini sebenarnya sangat mengecewakan para pecinta bulutangkis Indonesia, karena Piala Thomas yang sudah lama digenggam tim China, Jepang, serta Denmark hanya bertahan di Indonesia selama tujuh bulan setelah hampir 19 tahun keluar dari Indonesia. Piala Thomas kini harus kembali berkelana ke pemenang baru ajang Piala Thomas, yaitu India. 

14 kali, itulah gelar Piala Thomas yang kita dapatkan selama Indonesia mengikuti Piala Thomas dari jaman Alan Budikusuma, Taufik Hidayat hingga sekarang masuk ke generasi Anthony Sinisuka Ginting. Kita adalah raja Piala Thomas. Selayaknya Brazil yang merupakan raja sepakbola khususnya sektor putra, Indonesia pun dianggap sebagai negara tradisional olahraga bulutangkis yang dihormati sekaligus dikagumi. Namun, hilangnya gelar dalam suatu ajang olahraga adalah hal biasa yang sering terjadi. Brazil pun sama sekarang masih kesulitan mendapatkan kembali gelar Piala Dunia, setelah terakhir didapatkannya pada tahun 2002 di Jepang-Korea Selatan. Walau begitu, pemain-pemain Brazil masih menjadi salah negara pengekspor sepakbola terbanyak, bahkan di tim-tim Liga1 Indonesia pun banyak menggunakan jasa pemain asing asal Brazil untuk melengkapi kuota pemain asing bahkan ada yang sampai dinaturalisasi seperti Alberto "Beto" Gonzalves.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita semua tahu, terutama para pecinta bulutangkis nasional bahwa 2002-2010 adalah masa-masa sulit bulutangkis kita, hal yang biasanya kita mendominasi gelar di berbagai sektor baik putra atau putri perlahan mulai mendapatkan saingan dari China, Denmark, Korea Selatan, bahkan India dan Jepang mulai menunjukkan perubahan yang signifikan. Final Piala Thomas 2010 merupakan final pertama Indonesia adalah setelah tiga edisi sebelumnya selalu gugur sebelum mencapai final. Maka apa yang bisa lihat dari naik turunnya prestasi tim Piala Thomas Indonesia? bahwa tim bulutangkis selalu punya cara untuk bangkit. Inilah yang dibuktikan oleh skuad putri diajang Piala Uber, bagaimana strategi seperti Piala Thomas 2016, PBSI selaku federasi bulutangkis nasional berani menurunkan skuad muda diajang sebesar Piala Uber. Hasilnya kita bisa lihat, mereka mampu menyamai prestasi para seniornya yaitu lolos sampai babak delapan besar. Di luar kekecawaan yang muncul diajang Piala Thomas, terdapat harapan diajang Piala Uber karena regenerasi sektor putri sudah berjalan dengan baik begitupun sektor putra dimana para ajang Piala Asia Beregu 2022 kemarin walaupun hanya sebagai runner-up sektor putra pun mulai dipersiapkan untuk mendapatkan panggung lebih disetiap ajang penting tim beregu bulutangkis.

Maka sudah selayaknya kita menatap Piala Sudirman tahun 2023 Suzhou, China dengan skuad yang kemungkina untuk sektor putri akan banyak nama kejutan yang layak untuk diperhitungkan. Seperti Gregoria Mariska, Stephanie Widjaja, Putri Kusuma Wardani serta Komang Ayu dan pemberi kejutan Bilqis Prasista. Maka harapan untuk mendapatkan Piala Sudirman bukanlah isapan jempol sekarang bila melihat regenerasi yang memang sudah berjalan dari awal tahun ini. Selayaknya Greysia-Apriyani yang yang mampu memberikan kejutan dengan memberikan medali emas Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang bukan tidak mungkin Indonesia akan membawa kembali Piala Sudirman setelah pertama dan terakhir Indonesia dapatkan pada tahun, 1989. Karena selama ini bulutangkis adalah olahraga penyelamat muka Indonesia diajang internasional dan ke depannya bulutangkis pasti bisa melakukannya untuk kembali bangkit.

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu