Memanfaatkan Teknologi Untuk Mengedukasi Masyarakat Tentang Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan
Teknologi semakin berkembang dari zaman ke zaman, tidak menutup kemungkinan teknologi akan lebih berkembang ke depannya. Perkembangan teknologi hampir mencakup di segala bidang kehidupan, contohnya bidang informasi. Yang dulunya kita hanya bisa memperoleh informasi dari radio, koran, majalah dan tabloid , sekarang sangat amat mudah untuk memperoleh informasi hanya dari smartphone atau gadget yang kita genggam.
Kemudahan dalam memperoleh informasi sekarang ini sangat bermanfaat bagi banyak orang. Hanya dengan membuka portal berita atau aplikasi sosial media kita tahu apa yang sedang terjadi saat ini. Perkembangan teknologi juga bisa diibaratkan seperti dua belah mata pisau, bisa berdampak positif dan bisa juga berdampak negatif . Dampak positif dari perkembangan teknologi hampir tak terhitung jumlahnya, tetapi sama juga dengan dampak negatif contohnya berita hoaks, pencemaran nama baik, penipuan dan cyber bullying . Jadi bijaklah dalam memanfaatkan kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh dalam bidang pendidikan, khusus artikel ini membahas tentang pemanfaatan teknologi untuk mengedukasi masyarakat tentang pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan . Di era globalisasi ini Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menghadapi tantangan dalam keseharian masyarakat. Masuknya ideologi - ideologi alternatif melalui internet dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia yang tak terfilter dengan baik.
Adapun strategi untuk menguatkan rasa nasionalisme dapat dilakukan melalui pendidikan formal, contohnya memberikan dasar nilai-nilai pendidikan Ki Hajar Dewantara dan pendekatan budaya semisal musik, film dan olahraga. Sedangkan secara online, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menanamkan dasar nilai-nilai pendidikan pancasila yaitu membuat blog atau artikel, video, webinar, dan lomba yang bertemakan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan
Sementara itu dosen komunikasi universitas Mercu buana, Dudi imam Hartanto mengatakan pedoman pengalam Pancasila melalui P4 (pedoman , panghayatan , dan pengamalan Pancasila) melalui pendidikan formal yang diberikan kepada generasi baby boomer atau generasi x, saat ini tidak bisa dilakukan terhadap generasi z.
"Anak-anak muda atau generasi z tidak suka membaca, mereka lebih suka visual daripada teks naratif. Generasi z lebih membutuhkan contoh atau teladan dari generasi sebelumnya, yaitu dari generasi baby boomer atau generasi x" kata Dudi dosen universitas Mercu buana dikutip dari Kominfo.
Dengan perkembangan teknologi sekarang ini kita dapat mengedukasi semua kalangan masyarakat termasuk generasi x dan z mengenai Pancasila dan kewarganegaraan. Sebagai contoh kita bisa membuat blog atau artikel, video, film dan bahkan musik mengenai Pancasila dan kewarganegaraan. Dengan teknologi yang sekarang, mudah untuk membagikan informasi dengan meng-upload di berbagai platform.
Selain itu juga kita bisa membuat webinar yang membahas tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan. Disertai dengan manfaat atau keuntungan supaya bisa menarik lebih banyak partisipan untuk mengikuti webinar tersebut. ada juga cara agar masyarakat bisa mempelajari pendidikan pancasila dan kewarganegaraanra yang lebih mendalam, yaitu dengan cara mengadakan lomba tentang pendidikan pancasila, seperti lomba essai bertema pengetahuan tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan dilaksanakan secara online dan menghadirkan hadiah yang menarik. Dengan menjangkau partisipan yang luas dan tidak terkendala dengan jarak, lomba-lomba seperti ini sangat bermanfaat untuk menanamkan rasa cinta tanah air kepada para peserta.
Kesimpulannya, perkembangan teknologi berkaitan erat dalam bidang apapaun. Khususnya di artikel ini adalah dalam bidang pendididkan pancasila dan kewarganegaraan. Dengan memanfaatkan teknologi dengan jangkauan yang luas dan mudah diakses siapa saja. Walaupun dengan gampangnya kita memperoleh informasi. Tetapi tidak mudah untuk mengedukasi masyarakat khususnya para remaja, karena mereka lebih suka visual daripada membaca teks naratif. Solusi untuk para remaja atau generasi z ini mau untuk belajar tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan, bisa dengan cara pendekatan melalui budaya semisal musik, film dan olahraga. Perkembangan teknologi ini sangat membantu menyebarkan informasi secara luas dan bisa menjangkau siapapun sehingga bermanfaat bagi banyak orang, terlepas dari dampak negatifnya. Kemajuan teknologi dapat memberikan banyak manfaat tergantung bagaimana cara kita memanfaatkannya, jadi bijaklah dalam menggunakan teknologi.
Ikuti tulisan menarik Ardana Yaziddirrisqo lainnya di sini.
