x

Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) memantau pergerakan persenjataan berat di Ukraina Timur, 4 Maret 2015. Wikipedia

Iklan

Atsir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2022

Rabu, 26 Oktober 2022 07:02 WIB

Peran Aliansi CSTO dan NATO dalam Konflik Rusia-Ukraina

Semenjak Konflik Rusia Ukraina berlangsung, begitu banyak aktor yang terlibat seperti aliansi-aliansi dan organisms perjanjian seperti CSTO yang merupakan aliansi militer Rusia dan NATO yang menjadi organisas yang ingin di masuki oleh Ukraina

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Apakah itu kerja sama CSTO? Apakah aliansi tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam konflik Rusia Ukraina bersama NATO?

 

Semenjak Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan invasi ke Ukraina pada Februari lalu, Konflik antara kedua negara ini menjadi sorotan besar dalam konflik kontemporer, khususnya di konflik Internasional. Konflik Rusia Ukraina pun di catat telah berlangsung sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 hingga keputusan Ukraina yang ingin memasuki NATO yang memicu ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Lalu aktor apa sajakah yang begitu terlibat dalam konflik yang besar ini?

 

Keinginan Ukraina untuk memasuki NATO adalah pacuan besar serangan Invasi Rusia di luncurkan. NATO (North Atlantic Treaty Organization) sendiri merupakan organisasi aliansi militer yang bertujuan untuk menjaga dan menjalin kerja sama keamanan antar setiap negara anggota. NATO juga terdiri dari 2 negara Amerika utara, 29 negara Eropa, dan 1 negara Eurasia. Dengan ini NATO bertujuan awal untuk menjauhi pengaruh komunisme dan Uni Soviet pada masa perang dingin berlangsung. Salah satu alasan utama Ukraina memiliki ketertarikan untuk bergabung dengan NATO adalah karena Ukraina yang di anggap spesial serta NATO yang telah memperluas jejaringnya ke wilayah Eropa Timur. Dengan Ukraina yang memasuki NATO, maka Ukraina akan menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat, dan juga akan lebih mudah untuk membuka jalur Ukraina untuk masuk ke Uni Eropa. Dengan Ukraina masuk ke NATO, maka Rusia akan lebih mudah di serang terkhusus oleh aliansi yang beranggotakan Amerika Serikat yang ingin melemahkan Rusia. Selain itu, NATO juga memiliki prinsip bahwasanya jika satu negara anggota NATO terlibat dalam konflik agresi militer, maka agresi tersebut menjadi urusan setiap negara anggota NATO.

 

Berbeda dengan NATO, Rusia sendiri telah memiliki kerja sama keamanan yang sama dengan NATO namun berbeda negara anggota saja yakni CSTO (Collective Security Treaty Organization). Organisasi ini merupakan aliansi militer yang di bentuk pada 15 Mei 1992 dengan enak negara anggota pecahan Uni Soviet yakni Rusia, Armenia, Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikstan, serta Uzbekistan. Aliansi ini di bentuk bukan hanya semata-mata untuk menjadi saingan dari NATO yang tidak berada di sekutu melainkan juga untuk melindungi setiap negara anggota yang mendapatkan suatu agresi militer dari negara lain. CSTO sendiri memiliki suatu piagam yang berisikan bahwasanya setiap negara anggota tidak dapat memasuki aliansi militer lainya. CSTO juga memiliki prinsip bahwasanya urusan agresi militer negara anggota CSTO akan menjadi urusan setiap negara anggota CSTO. Oleh karena itu, CSTO akan selalu mengadakan Latihan militer untuk setiap pasukan militer negara anggotanya demi meningkatkan kerja sama antar negara anggota.

 

Lantas, apakah peran NATO dan CSTO dalam konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina saat ini?

 

NATO memberikan dukungan yang besar kepada Ukraina dalam konflik yang sedang terjadi. Dalam upaya untuk menyelesaikan konflik ini, keanggotaan Ukraina dalam NATO bukan menjadi suatu objek utama melainkan permasalahan Rusia dengan NATO lah yang menjadi sorotan. Upaya perluasan NATO menjadi serangan besar bagi Rusia untuk tidak membiarkan Ukraina masuk ke dalam NATO. Upaya NATO dalam membantu Ukraina antara lain adalah memberikan bantuan senjata militer kepada Ukraina. Karena Ukraina bukanlah anggota resmi NATO, maka kiriman senjata tersebut di laksanakan sebelum adanya Invasi dari Rusia. Hal ini membuat konflik yang sedang terjadi seakan-akan bukan antar negara, melainkan antara Aliansi yang terlibat yakni Aliansi NATO dan CSTO.

 

Rusia merupakan negara dengan potensi militer dan kerja sama terbesar antara negara-negara anggota CSTO. Walaupun kepemimpinan CSTO akan terus berganti setiap tahunya, pusat CSTO akan selalu berada di Moscow, Rusia. Dengan prinsip yang sama dengan NATO, maka dasar utama yang menjadi deskripsi kerja samanya adalah Rusia yang akan di bantu oleh negara-negara anggota CSTO lainya semenjak konflik ini berlangsung. NATO memiliki ketergantungan yang sangat besar dengan potensi kekuatan Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Prancis yang berkontribusi lebih dari 50 persen dari kekuatan NATO keseluruhan. Sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat kedua, maka negara-negara anggota CSTO yang lain tidak akan membantu banyak kepada Rusia. Mengapa demikian? Karena 80 persen blok CSTO sendiri sudah berada di Rusia. Jika di bandingkan dengan NATO, maka pertahanan CSTO jauh lebih rendah dari pertahanan NATO. Selain itu, CSTO juga tidak terlibat dalam konflik-konflik kontemporer, berbeda dengan NATO yang selalu beroperasi di mana pun. Walaupun banyak ahli yang menyatakan bahwasanya CSTO tidak akan mengirim bantuan kepada Rusia pada konflik ini, namun CSTO tetap akan mengirim bantuan mengingat pasal 4 di piagam CSTO yang mewajibkan setiap negara anggota CSTO untuk mengirimkan bantuan militer kepada negara anggota lainya.

 

CSTO dan NATO memang akan selalu membantu setiap negara anggotanya jika terlibat dalam suatu agresi militer. Setiap aliansi ini juga memiliki dominasi dengan potensi kekuatan militer yang sangat kuat. Dalam konflik ini, Rusia yang menjadi negara dominan pada aliansi CSTO. Dengan demikian, konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina akan selalu melibatkan CSTO serta NATO yang menjadi aktor besar juga. Walaupun bantuan yang akan datang dari CSTO tidak akan setara dengan NATO, namun kekuatan CSTO juga dapat di katakana sebagai kekuatan aliansi militer yang besar terlebih dengan Rusia yang menjadi pusat aliansi dan aktor utama dalam konflik yang sedang terjadi.

Ikuti tulisan menarik Atsir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu