Kamu orang yang harus membiayai orang tua sekaligus anak? Artinya kamu adalah generasi sandwich! Menjadi seorang generasi sandwich tentunya sangat melelahkan. Jangankan menanggung beban orang tua dan anak, mengurus diri sendiri saja sudah sangat sulit. Tidak hanya lelah secara fisik, pastinya akan lelah juga secara emosional.
Kalau kamu adalah generasi sandwich, berikut adalah cara mengatur keuangan agar kamu bisa melalui situasi ini!
Apa Itu Generasi Sandwich?
Generasi Sandwich adalah mereka yang harus menanggung beban finansial generasi di atas dan di bawahnya. Dengan kata lain, generasi ini harus menanggung beban orang tua dan anak-anaknya. Ini terjadi ketika orangtua menjadi tidak mampu untuk mendukung diri mereka sendiri di usia lanjut, dan anak-anak masih belum cukup dewasa untuk bisa mandiri secara finansial.
Tips Mengatur Keuangan untuk Para Korban Generasi Sandwich
Sebelum membahas lebih detail soal tips mengatur keuangan generasi sandwich, sebaiknya kamu pahami dulu tentang piramida perencanaan keuangan. Intinya, piramida ini menjelaskan urutan yang harus kamu dahulukan dalam mengalokasikan uang kamu. Seperti piramida yang bentuknya mengerucut ke atas, kebutuhan juga terbagi ke dalam beberapa kelompok dari yang mendasar dan paling prioritas yaitu perlindungan aset, lalu ke penambahan aset, sampai ke puncak tertinggi yaitu pembagian aset.
Jika kamu termasuk generasi sandwich, itu berarti kamu masih berada di tingkat paling bawah dari piramida perencanaan keuangan, yaitu perlindungan kekayaan. Di tahap ini, jangan terburu-buru untuk berinvestasi dalam hal-hal seperti mobil atau rumah karena itu sudah masuk ke tahap menggandakan kekayaan. Fokuslah dulu pada cara membangun perlindungan kekayaan. Nah, berikut adalah tips untuk mengatur keuangan di tahap tersebut:
1. Pastikan Cash Flow Selalu Positif
Tips pertama untuk kamu generasi sandwich adalah mengetahui arus pemasukan dan pengeluaranmu serta tanggunganmu. Dalam perlindungan kekayaan, hal paling dasar yang harus dilakuakan yaitu memastikan cash flow selalu dalam keadaan positif. Alias pendapatan harus selalu lebih besar dibanding pengeluaran. Intinya nggak boleh lebih besar pasar daripada tiang ya.
Nah, kuncinya adalah mencatat semua pengeluaranmu dan juga tanggunganmu setiap bulan. Dari situ kamu bisa tahu mana pengeluaran yang penting mana yang nggak penting agar kamu dapat gambaran bagaimana mengatur keuanganmu kedepannya. Setelah bikin perencanaan keuangan, pastikan kamu nggak membuat pengeluaran tambahan yang nggak sesuai rencanya ya.
2. Dana Darurat dan Asuransi
Hal selanjutnya yang wajib kamu lakukan adalah mempersiapkan dana darurat dan asuransi. Dana darurat gunanya biar kalau ada kondisi darurat yang butuh uang, kamu nggak perlu ngutang sana sini untuk menghadapi kondisi itu. Biasanya dana darurat ini sejumlah pengeluaranmu selama tiga sampai enam bulan. Tapi karna kamu punya tanggungan, artinya dana darurat senilai tiga atau enam kali pengeluaranmu dan tanggunganmu dalam sebulan.
Selain dana darurat, asuransi juga nggak kalah pentingnya. Kenapa? Terkadang dana darurat nggak bisa meng-cover kebutuhan mendadak seperti misalnya kalau kamu jatuh sakit. Nah, di sinilah asuransi sangat penting. Setidaknya kamu harus punya asuransi kesehatan ya! Nggak perlu yang mahal, cukup BPJS kesehatan dulu.
3. Cari Side Hustle
Sebagai generasi sandwich dengan tanggungan yang banyak, seringkali memang uang yang kamu miliki nggak cukup untuk menanggung semua pengeluaranmu. Dalam kondisi ini, mau nggak mau kamu harus cari alternatif pemasukan lain. Salah satu caranya yaitu dengan mencari side hustle. Memang ini akan sangat melelahkan, tapi ada beberapa sumber pendapatan pasif yang mudah dilakukan seperti ikut affiliate marketing atau jadi dropshipper.
Nah, itulah dia 3 tips mengatur keuangan untuk kamu korban generasi sandwich. Memang akan sangat sulit untuk menghadapi kondisi itu, tapi semoga tips di atas bisa sedikit memudahkan bebanmu ya!
Ikuti tulisan menarik Muh. Nur Iksan lainnya di sini.
