x

Kegiatan Mengaji. Foto oleh Mufid Majnun dari Pixabay.com

Iklan

Priyadi

Watulemperisme
Bergabung Sejak: 8 April 2023

Minggu, 16 April 2023 09:07 WIB

Wasiyatul Musthofa, Makanan, dan Negeri Oligarki

Kitab kuning Wasiyatul Musthofa berisi nasihat Nabi Muhammad membahas halal dan haram makanan. Kyai menjelaskan pengaruh makanan dan minuman yang haram dari rezeki orang tua bakal berdampak perilaku anak-anaknya. Keluarga yang terlihat miskin tapi anaknya sukses, karena orang tuanya mencari rezeki yang halal saja. Jadi, bagaimana rezeki orang tua pegawai pajak yang anaknya berperilaku brutal? Apakah kita boleh bertanya halal atau tidaknya rezeki Kyai yang anaknya mencabuli para santriwati?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ramadan tahun ini, aku nekat mencari pengalaman baru: ikut ngaji posonan, sebuah tradisi yang dilakukan di pondok pesantran Nahdlatul Ulama. Ngaji posonan biasanya adalah mengaji kitab kuning dan para santri memaknainya, mengikuti penjelasan dari kyai atau kang santri senior.

Ngaji posonan yang aku ikuti, dilaksanakan di gedung MWC NU kecamatan Bancak. Kitab yang digunakan adalah Wasiyatul Musthofa, salah satu kitab kuning yang disebut sangat populer di kalangan pesantren.

Kitab tersebut berisi kumpulan wasiat Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada ‘Ali bin Abi Thalib. Kitabnya tipis. Aku tidak melihat tulisan nama tokoh yang telah menyusun kitab itu. Dalam beberapa informasi yang beredar, penyusunnya adalah Syaikh Abdul Wahab as-Sya'roni.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

/1/

Tidak banyak orang yang mengikuti ngaji posonan kitab Wasiyatul Musthofa, yang dipandu Kang Mahfud. Ngaji yang dilakukan setiap Jumat malam pada bulan Ramadan itu, paling mentok dihadiri 20 orang.

Beberapa orang yang disampingku yang ikut majelis tersebut, mengaku pekerjaannya sebagai tukang ngarit atau pencari rumput bagi ternaknya. Dan kegiatan itu selalu ditemani kopi, rokok, dan cemilan yang terhidang.

Disediakannya kopi dan cemilan saat ngaji, berkait erat dengan bab pertama dalam kitab tersebut, yakni tentang halal-haram dan secara khusus menjelaskan tentang makanan. Ditekankan bahwa makanan dan minuman yang halal dan haram wajib diperhatikan setiap mukmin agar ibadahnya diterima oleh Gusti Ingkang Akarya Gesang: Allah!

Ini karena, Kang Mufid menjelaskan kalimat di kitab tersebut, agar darah dan daging dalam tubuh benar-benar bersih dan suci sehingga doanya kepada Tuhan tidak terhalang. Tapi siapa saja yang memakan barang syubhat, maka ragu terhadap agamanya dan hatinya akan gelap.

Lebih dari itu, siapa saja yang memakan  makanan dan minuman haram, hatinya mati, agamanya ringkih, dan Allah menolak ibadahnya.

 

/2/

Ingatanku mengendarai ruang waktu pada titi mangsa yang entah: pernah mendengar seorang Kyai menjelaskan pengaruh makanan dan minuman yang haram dari rezeki orang tua, bakal berdampak pada buruknya perilaku anak-anaknya.

Dan Kiyai itu menjelaskan sebuah keluarga yang terlihat miskin tapi anaknya hampir selalu sukses setiap langkah hidupnya. Anak-anaknya begitu ta’dzim, santun dan cerdas karena orang tuanya hanya mau mencari rezeki yang halal saja.

Maka bolehkah kita bertanya, misalnya tentang apakah rezeki orang tua pegawai pajak itu haram saat anaknya begitu ramai diberitakan berperilaku brutal, kejam dan tak berperikemanusiaan?

Atau apakah kita diperkenankan bertanya, halal atau tidaknya rezeki seorang Kyai, yang anaknya diberitakan mencabuli para santriwati?

Atau juga apakah kita diperbolehkan mempertanyakan halal atau haram rezeki seorang anggota DPRD, pejabat kereta api, pejabat kabupaten, yang anaknya diberitakan cabul?

Lebih lanjut, apakah kita mau mempertanyakan kepada diri kita sendiri, haramkah yang masuk melalui mulut kita sebab kita kerap mudah marah, mendendam, suka bergunjing, kadang berbohong, sesekali memfitnah atau berjanji digantung di Monas kalau terbukti korupsi, tapi tidak melaksanakannya?

Mungkinkah akan ada seseorang, atau bahkan sudah ada seseorang, yang melakukan penelitian tentang halal-haram rezeki berdampak pada perilaku manusia? Seperti apa variabelnya dan bagaimana parameternya digunakan sebagai patokan.

/3/

Wasiyatul Musthofa, dari awal hingga akhir, berisi tentang nasehat yang bijaksana untuk menjalani kehidupan dunia secara waras. ‘Ali bin Abi Thalib sendiri yang diberi nasehat oleh Kanjeng Nabi Muhammad dalam kitab tersebut, merupakan seorang pribadi yang zuhud dan altruistik.

Sebagian besar ulama menyebut ‘Ali sebagai pintunya ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad sendiri mengibaratkan menantunya itu seperti Nabi Harun yang menjelaskan dakwahnya Nabi Musa.

Tapi sebagai seorang pribadi yang luhur, satu sisi biografi ‘Ali bin Abi Thalib adalah kemalangan. Demi mempersatukan ummat, ‘Ali bin Abi Thalib secara politik mengalami deretan kenestapaan.

‘Ali Audah yang menulis biografi ‘Ali bin Abi Talib Sampai kepada Hasan dan Husain (2013), membeberkan bagaimana ketaatan ‘Ali kepada ajaran Islam yang mengajarkan demokrasi, dihancurkan oleh sesama Muslim.

Abu Sufyan yang pernah mendesak ‘Ali agar mau jadi Khalifah, justru kemudian bernafsu menjadi Khalifah, lalu memerangi ‘Ali, mengabaikan keberadaan Dewan Syura dan membangun pemerintahan Islam secara monarki.

‘Ali yang memperjuangkan agar kepemimpin Islam dibentuk secara demokratis, dikalahkan oleh kekuatan Damaskus yang haus akan kekuasaan, mewariskan kekuasaan kepada anak turunnya, hal yang dilarang oleh Nabi Muhammad.

Islam, yang secara politik dari akarnya mengajarkan kesetaraan dan demokrasi, pada tahap berikutnya bergeser menjadi sistem monarki, diikuti dibangunnya Daulah Umayyah, lalu Daulah Abbasiyah dan seterusnya sampai saat ini kita melihatnya di sebagian negara Arab.

Begitupun Indonesia, kata tukang ngarit yang pernah memberitahukannya kepadaku. Bahwa sistem demokrasi yang diciptakan untuk membangun negeri ini, sekarang tergelincir pada pewarisan kekuasaan. Negeri ini terkesan mulai menjadi negeri oligarki, tapi disembunyikan dalam embel-embel mbelek lencung demokrasi.

Ikuti tulisan menarik Priyadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler