Gareth Bale, pemain sepakbola termahal di dunia datang ke Indonesia. Bale menyapa penggemarnya da menggelar ‘Meet and Greet’ pada Sabtu (31/05, lalu menjadi bintang pada acara ‘Indonesia Menyundul Bola’ di Silang Monas Jakarta, Minggu (01/06).
Seperti diberitakan dalam tempo.co, Bale mengaku senang bisa menjadi bagian dari program ketiga sponsor resmi klubnya itu. Sebelumnya, PT Dua Kelinci selaku sponsor sudah menggelar program ‘Indonesia Mengoper Bola’ dan ‘Indonesia menggiring Bola’ yang juga mendatangkan bintang Los Galacticos, Luis Figo dan Xabi Alonso.
Bintang sepakbola yang diberi julukan ‘Penyihir dari Wales’ itu ingin kedatangannya bisa membuat generasi muda Indonesia termotivasi. Bale menyebutkan pembinaan generasi muda adalah salah satu kunci untuk bisa mencetak generasi bagus ke depan. Bale mencontohkan Timnas Sepakbola Spanyol, yang berhasil meraih sederet prestasi akhir-akhir ini melalui pembinaan sepakbola sejak usia muda yang bagus.
Timnas Spanyol seperti diketahui menjadi kampiun pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. "Saya kira sepak bola Spanyol cukup bagus dalam pembinaan usia muda. Mereka layak dicontoh," kata pemain yang dikenal dengan ‘Heart Sign’-nya usai mencetak gol itu.
Bale juga memberikan komentarmengenai Piala Dunia Brasil 2014. Bale terpaksa hanya menjadi penonton perhelataan akbar itu di saat banyak pemain terbaik dunia lainnya bertanding, sebab Wales, negaranya tidak lolos kualifikasi zona Eropa. Bale mengaku tidak kecewa dengan hal itu karena baginya Wales adalah negara yang sangat dicintai dan dia tak pernah menyesal ataupun kecewa telah membela Timnas Wales.
"Saya tidak begitu sedih. Saya juga tak menyesal menjadi orang Wales, begitu juga dengan kalian yang bangga menjadi orang Indonesia. Saya selalu bangga menjadi orang Wales. Kali ini kami tak tampil di Piala Dunia, tapi kami takkan menyerah dan terus berusaha untuk bisa lolos," ujarnya.
Selain menyapa penggemar di Jakarta, Bale yang baru pertama kali datang ke Indonesia juga akan berlibur ke Pulau Dewata Bali bersama kekasih cantiknya, Emma Rhys-Jones dan anaknya yang masih balita, Alba Violet.
Bale adalah contoh bagi pemain sepakbola dan inspirasi anak muda. Kemampuanya mengolah si kulit bundar jempolan. Dribblingnya maut dan larinya secepat kilat. Bale juga mudah beradaptasi, Ia bisa ditempatkan sebagai penyerang sayap kiri dan sama baiknya ketika ditempatkan sebagai gelandang serang di kanan. Bale, pada saat junior juga seorang bek handal.
Selain itu, Ia adalah sosok pekerja keras di lapangan. Tentu saja, karirnya dibangun lewat kerja keras dan pembinaan sejak kecil. Bakat alaminya diasah dengan perjuangan dan tumbuh pada situasi yang kondusif. Hasilnya, kakinya berharga lebih dari 1 triliun rupiah.
Generasi muda Indonesia yang dikenal sebagai penggila bola, bisa meniru perjuangan Bale. Semooga mereka tertular virus motivasi dari sang Bintang sehingga anak-anak muda Indonesia tak hanya bermimpi untuk menonton aksinya, tapi bermimpilah untuk menjadi ‘The Next Bale’.
Pasalnya, bibit-bibit pemain bola dengan bakat seperti Bale di negeri ini bisa jadi banyak. Namun, sebagian besar layu sebelum berkembang. Konon katanya, itu karena bibit-bibit pemain kita kurang kerja keras, cepat berpuas diri, budaya yang buruk dan iklim kompetisi yang memprihatinkan di negeri ini.
Jadi, para pemegang kebijakan persepakbolaan Indonesia juga perlu mendengar saran mantan Bintang Totenham Hotspur itu. Prestasi tim nasional bukanlah sesuatu yang instan. Perlu dibangun dengan kerja keras, system dan budaya kerja yang baik, liga yang kompetitif dan tentu saja pembinaan yang dimulai sejak usia dini.
Semoga saja, tak lama lagi akan muncul ‘Bale” baru dari Indonesia, negeri yang gila sepakbola.
Salam Mendoan!
Sumber Foto : www.tempo.co
Ikuti tulisan menarik Guevara ES lainnya di sini.
