Transformasi Ki Hadjar Dewantara
Senin, 15 Mei 2023 16:27 WIBKi Hadjar Dewantara melakukan transisi dari keluarga keraton yang biasanya memiliki pemikiran dan budaya yang sangat konservatif, menuju pada pandangan yang lebih egaliter dan progresif.
Ki Hadjar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta, adalah seorang intelektual, aktivis, dan pendidik Indonesia terkenal. Ia merupakan tokoh yang sangat berperan dalam gerakan nasional Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan.
Ki Hadjar Dewantara dilahirkan dari keluarga keraton dan tumbuh besar dalam lingkungan istana. Namun, sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikannya pada masalah-masalah sosial, seperti kesenjangan sosial dan kebutuhan akan pendidikan yang lebih merata.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya di ELS (Europese Lagere School) dan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), ia melanjutkan pendidikan di Belanda dan menjadi dokter gigi. Namun, ia lebih memilih untuk terlibat dalam gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pendidikan.
Salah satu ide utama Ki Hadjar Dewantara adalah pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk membebaskan bangsa dari penjajahan dan kemiskinan. Ia berpendapat bahwa pendidikan harus dapat diakses oleh semua orang tanpa memandang latar belakang atau status sosial. Oleh karena itu, ia menciptakan sebuah sistem pendidikan yang disebut Taman Siswa, yang bertujuan untuk memberikan pendidikan yang terjangkau dan relevan bagi anak-anak dari semua lapisan masyarakat.
Sistem pendidikan Taman Siswa menekankan pada pengembangan keterampilan praktis dan kreativitas, serta membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan mandiri. Ki Hadjar Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan untuk pengembangan karakter dan kepribadian siswa, yang menurutnya merupakan hal yang sama pentingnya dengan pendidikan akademis.
Melalui sistem pendidikan Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara berusaha untuk mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini terpaku pada hierarki dan kebiasaan tradisional yang mengikat. Ia berupaya untuk mengajarkan nilai-nilai egaliter dan kesetaraan, sehingga siswa dapat tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkepribadian kuat. Ki Hadjar Dewantara melakukan transisi dari keluarga keraton yang biasanya memiliki pemikiran dan budaya yang sangat konservatif, menuju pada pandangan yang lebih egaliter dan progresif. Dengan pendekatan pendidikannya, ia berusaha memperkenalkan nilai-nilai modernitas pada masyarakat Indonesia, dan menjadikan pendidikan sebagai alat untuk mewujudkan kemerdekaan bangsa.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Dunia Sophie, Belajar Filsafat Menyenangkan dengan Bertanya
Minggu, 21 Mei 2023 17:23 WIBEmosi nan Melankolis dalam Sepotong Senja Untuk Pacarku
Sabtu, 20 Mei 2023 09:31 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler