x

RA Kartini

Iklan

Janwan S R Tarigan (Penggembala Kerbau)

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Agustus 2020

Selasa, 16 Mei 2023 14:17 WIB

Sekolah Perempuan Pertama di Indonesia

Sekolah perempuan pertama di Indonesia adalah Sekolah Isteri (sekarang dikenal sebagai Sekolah Khusus Guru Perempuan) yang didirikan pada tahun 1907 di Surabaya, Jawa Timur. Sekolah ini didirikan oleh Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan yang dikenal sebagai pelopor feminisme di Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekolah perempuan pertama di Indonesia adalah Sekolah Isteri (sekarang dikenal sebagai Sekolah Khusus Guru Perempuan) yang didirikan pada tahun 1907 di Surabaya, Jawa Timur. Sekolah ini didirikan oleh Raden Ajeng Kartini, seorang tokoh perempuan yang dikenal sebagai pelopor feminisme di Indonesia.

Sekolah Isteri awalnya didirikan untuk memberikan pendidikan kepada perempuan Indonesia dari kalangan bangsawan agar mereka dapat menjadi guru di sekolah-sekolah untuk perempuan. Sekolah ini menawarkan pelajaran dalam bidang bahasa Belanda, pengetahuan umum, dan keterampilan rumah tangga. Sekolah Isteri merupakan tonggak penting dalam sejarah pendidikan perempuan di Indonesia, karena sebelumnya pendidikan formal bagi perempuan hanya terbatas pada sekolah-sekolah agama atau pendidikan yang diselenggarakan di rumah.

Kartini sendiri adalah lulusan dari sekolah Belanda yang menginspirasi dirinya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia dalam mendapatkan pendidikan dan kesetaraan. Ia dikenal sebagai sosok yang gigih dan berdedikasi dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan. Kartini kemudian menjadi simbol perjuangan untuk hak-hak perempuan di Indonesia dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 April sebagai Hari Kartini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gerakan Kartini mengajar para perempuan merujuk pada upaya Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan Indonesia pada awal abad ke-20. Kartini percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan perempuan dari keterbelakangan dan kemiskinan, dan bahwa perempuan memiliki hak yang sama untuk belajar dan mengembangkan diri seperti laki-laki.

Kartini mengajarkan perempuan-perempuan di sekitarnya membaca, menulis, dan berhitung, bahkan sebelum ia mendirikan Sekolah Isteri. Ia juga memperkenalkan perempuan-perempuan itu dengan seni dan budaya, serta membantu mereka memperoleh keterampilan yang dapat membantu mereka mencari nafkah.

Setelah mendirikan Sekolah Isteri, Kartini bekerja keras untuk mempromosikan hak-hak perempuan dalam pendidikan, terutama dalam bidang pendidikan guru. Ia menulis surat dan artikel yang memaparkan pandangannya tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan kesetaraan gender. Tulisannya kemudian diterbitkan dalam buku "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang menjadi salah satu buku penting dalam sejarah perjuangan perempuan di Indonesia.

Melalui gerakan Kartini mengajar para perempuan, ia membangkitkan kesadaran dan semangat perjuangan untuk hak-hak perempuan di Indonesia. Gerakan ini memberikan dampak positif yang besar pada perkembangan pendidikan perempuan di Indonesia dan terus memotivasi perjuangan untuk kesetaraan gender hingga saat ini.

Ikuti tulisan menarik Janwan S R Tarigan (Penggembala Kerbau) lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu