x

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji ketika melakukan pemeriksaan pada anak/Foto : Dokpri

Iklan

Ruang Dakwah Medis Indonesia

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Maret 2023

Senin, 29 Mei 2023 19:39 WIB

Sebaiknya Umur Berapa Anak Siap Untuk Disunat/Khitan?

Sebaiknya Umur Berapa Anak Siap Untuk Disunat/Khitan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Solo – Sunat merupakan salah satu rukun wajib bagi umat islam bagi laki – laki. Selain untuk menjaga kesehatan serta kebersihan juga menjadi tuntunan agama. Setiap tuntunan agama yang diperintahkan ketika mau dilakukan penelitian setiap tuntunan sebenarnya memiliki manfaat kesehatan yang baik bagi setiap orang. Tindakan sunat merupakan slaah satu tindakan menghilangkan atau memotong penutup dari kulit alat kelamin laki – laki yang disebut dengan penis. Istilah lain dari sunat menurut bahasa arab adalah khitan sedangkan menurut bahasa inggris adalah sirkusisi yang dilakukan oleh tenaga medis pada setiap anak – anak laki – laki.

Sunat memiliki tujuan baik untuk kesehatan maupun untuk kebersihan bagi alat kelamin laki – laki. Sunat bisa mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh penyakit infeksi menular seksual. Sunat bisa mengurangi resiko terserang penyakit Human Papiloma Virus atau HPV, mencegah penyakit herpes, Sifillis, Raja Singa, mencegah penyakit fimosis dan sunat secara signifikan mengurangi transimisi HIV wanita-ke-pria.

Ketika penutup kulit penis pada laki – laki dihilangkan atau dipotong maka pada area glands penis pada pria maka akan mudah dibersihkan, sehingga kotoran – kotoran yang terdapat banyak bakteri serta virus bisa ikut hilang. Selain memudahkan untuk membersihkan juga mengurangi resiko penularan kepada lawan jenis apabila terdapat virus atau bakteri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Indikasi dilakukan sunat secara darurat yang harus dilakukans egera dalam medis adalah pada anak – anak yang mengalami fimosis, refraktori balanopostitis, dan infeksi saluran kemih (ISK) yang kronis dan berulang pada laki-laki yang secara kronis rentan terhadap mereka.[17][13] Organisasi Kesehatan Dunia mempromosikan sunat sebagai tindakan pencegahan bagi pria yang aktif secara seksual pada populasi yang berisiko tinggi terkena HIV.

Banyak pertanyaan dimasyarakat yang muncul, bahwa berapakah umur idel yang anak yang baik untuk dilakukan sunat. Dalam literatur dan teoritis tidak ada patokan khusus mengenai berapa umur yang baik dan pas anak akan disunat. Dalam ilmu medis selama tidak ada gangguan fisik atau indikasi harus dilakukan sunat secara segera tidak masalah dilakukan sunat pada umur berapapun. Jadi tindakan sunat bisa dilakukan berbeda – beda secara umur tergantung dari kebutuhan dan kepercayaan yang dianut oleh masing – masing orang tua.

Yang jelas pada bayi yang baru lahir setelah 48 jam kelahiran sudah mulai bisa dilakukan sunat. Dari segi medis apabila semakin tua anak disunat maka kerumitan dan tingkat anatomi juga berbeda – beda dikarenakan struktur anatomi anak masih bayi dan dewasa berbeda. Tetapi untuk mencegah terjadinya berbagai resiko yang bisa terjadi seperti peradangan, ISK kronis dll bisa dilakukan sunat ketika anak dalam kondisi sehat dan imune baik.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa tentang umur yang baik pada anak untuk sunat tidak perlu dipermasalahkan dikarenakan yang penting ketika dilakukan sunat dengan metode yang baik, dilakukan dengan baik serta oleh tenaga medis profesional dan perawatan yang baik. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan berbagai resiko yang bisa terjadi akibat sunat seperti iritasi, infeksi yang terjadi akibat sunat, peradangan, penyembuhan yang berlangsung lama dan perdarahan.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji memberikan tips perawatan bagi anak yang sehabis dilakukan sunat secara konvensional. Prosedur perawatannya membersihkan penis setiap hari menggunakan air dan sabun yang lembut, rutin mengganti perban serta perawatan luka, mengoleskan krim anti biotik dari dokter dan petroleum jelly sebelum memakai perban yang baru. Lakukan kompres pada area yang terjadi nyeri atau bengkakdengan es serta dibalut handuk selama 20 menit dalam 24 jam pertama setelah tindakan sunat pada anak. Pakaikan celana pada anak yang longgara tau bisa memakai sarung terlebih dahulu selama 2 – 3 hari setelah tindakan prosedur sunat kovensional dimana hal ini bertujuan untuk mencegah iritasi maupun infeksi. Kemudian imbau anak untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan serta berat selama 4 – 6 minggu pertama setelah sunat hingga luka sunat sembuh. Jika perlu berikan anak obat pereda nyeri sesuai dengan resep dokter. *Red

Ikuti tulisan menarik Ruang Dakwah Medis Indonesia lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB