x

Iklan

Demas Dewa Reswara

Ordinary Writer
Bergabung Sejak: 7 April 2023

Sabtu, 17 Juni 2023 15:51 WIB

Mari Berkenalan dengan Sistem Budget Cap di Formula 1

Menghadapi beberapa kendala dari segi tingkat kompetitif di kompetisi Formula 1, FIA membuat peraturan yang cukup berani dari segi pengeluaran yakni Budget Cap. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan persaingan dikarenakan setiap tim F1 memiliki maksimal pengeluaran yang sama. Bagaimana efek dari kebijakan ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Budget Cap di Formula 1 telah diperkenalkan untuk pertama kalinya sejak tahun 2021. Aturan diciptakan dan diumumkan oleh Federasi Otomotif Internasional atau dalam bahasa Inggris disingkat FIA dengan tujuan untuk mengendalikan pengeluaran tim dan meningkatkan tingkat kompetitif antar tim di Formula 1. Hal ini didukung dengan data dimana kebanyakan tim F1 mengalami ketimpangan finansial antara tim-tim besar seperti Red Bull, Mercedes, dan Ferrari dengan tim-tim kecil seperti Haas, dan Williams.

FIA menetapkan batas maksimal untuk budget cap di setiap musim bagi tim Formula 1 adalah sebesar 145 juta dolar AS per musim. Batasan ini hanya berlaku untuk pengembangan performa mobil selama musim Formula 1 berlangsung. Jadinya, biaya-biaya di luar budget performance masih bisa untuk melebihi batas budget cap. Biaya-biaya di luar budget performance seperti pembayaran gaji pembalap, gaji staff, dan biaya pemasaran.

FIA juga menciptakan sistem yang lebih transparan dari segi pelaporan keuangan dari masing-masing tim F1. Mereka di akhir musimnya akan melakukan proses audit secara rutin untuk memantau pengeluaran dari setiap tim F1. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apabila salah satu tim F1 melanggar peraturan budget cap ini akan menyebabkan akibat yang cukup berat seperti sanksi dan denda. Ada banyak sanksi yang akan diberikan kepada FIA untuk tim F1 yang melanggar yakni seperti denda keuangan, pembatasan operasional tim, hingga sanksi kejuaraan.

Jika dilihat lebih jauh, penerapan budget cap oleh FIA ini bisa dibilang lebih menguntungkan tim menengah ke bawah, dimana mereka bisa lebih bersaing secara adil dengan tim-tim papan atas, lantaran tim papan atas harus beradaptasi dengan pengeluaran maksimal tim mereka. Sedangkan tim menengah ke bawah yang bisa dibilang memiliki sedikit budget, mampu untuk memaksimalkan budget mereka agar lebih kompetitif. 

Ikuti tulisan menarik Demas Dewa Reswara lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

8 jam lalu

Terpopuler