x

Ilustrasi Wanita Karir. Karya Gerd Altman dari Pixanbay.com

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Kamis, 22 Juni 2023 12:41 WIB

Faktor X Kunci Sukses Terpenting

Banyak sekali teori sukses. Ada faktor IQ, EQ dll. Sejatinya faktor x adalah kunci sukses terpenting. Bagaimana menggapainya? Ikuti terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak sudah buku yang memaparkan kunci sukses.  Pandangan para penulis, praktisi, pakar dan pemimpin sangat beragam tentang ini.  Dulu orang percaya IQ adalah kunci terpenting.  Sayang banyak fenomena yang tidak bisa dijelaskan dengan teori ini. Maka berkembang banyak teori lain. Ada yang mementingkan EQ alias kecerdasan emosi.  Ada yang mementingkan kecerdasan spiritual sebagai kunci terpenting. Dan masih banyak lagi. 

 

Saya berpandangan bahwa sukses ditentukan oleh kombinasi antara upaya manusia dengan keputusan Allah swt.  Penguasa tertinggi di jagad raya adalah Allah swt.  Dengan kata lain kunci sukses terpenting adalah keputusan Allah swt.  Inilah yang sering disebut sebagai faktor x.  Istilah x artinya tidak diketahui.  Jadi maksudnya adalah faktor ketentuan Allah swt.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adakah bukti pendukung pendapat ini? Mari kita cermati fakta fakta berikut ini.

 

Gerakan kemerdekaan Indonesia dan negara Asia dan Afrika

Di awal abad ke XX Indonesia dan banyak negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika mulai memperjuangkan kemerdekaan mereka.  Awalnya banyak orang yang meragukan prospek keberhasilan mereka. Keraguan itu memiiki dasar yang sangat kuat.  Karena faktanya kekuatan kedua pihak sangat tidka berimbang.  Negara negara penjajah seperti Belanda, Inggris dan Prancis memiliki kekuatan ekonomi, politik, militer dan SDM yang jauh lebih unggul daripada negara negara jajahan mereka. Jadi dalam perhitungan nalar,  Indonesia dan negara negara Asia dan Afrika akan sangat sulit merdeka.

 

Pandangan pesimistis itu tidak hanya ada di kalangan orang Eropa. Orang Indonesia sendiri banyak yang meragukan kesiapan kita untuk merdeka. Tapi ternyata apa yang terjadi adalah kebalikan dari semua pandangan pesimistis tersebut.  Indonesia dan negara negara jajahan di Asia dan Afrika berhasil merebut kemerdekaan pasca  kehancuran negara kolonialis pada Perang Dunia kedua. 

 

Kebangkitan negara Asia

Setelah negara Asia dan Afrika merdeka pandangan pesimistis masih tetap ada.   Orang Barat dan orang Asia sendiri banyak yang meragukan kemampuan mereka membangun ekonomi, teknologi dan militer. Bahkan di dasawarsa 70’an dan 80’an berkembang teori ketergantungan.  Pada intinya teori ini menyataka bahwa negara negara berkembang di Asia dan Afrika sert Amerika Latin akan tetap bergantung pada negara maju. Mereka akan tetap didominasi negara maju. 

 

Tapi kemudian apa yang terjadi adalah kebalikan dari teori tersebut. Sekarang Asia maju pesat. Bahkan Cina sudah berani menantang dominasi Amerika Serikat di percaturan politik internasional.

 

Di tingkat Individu

 

Cerita serupa banyak sekali terjadi di tingkat individu.  Saya sering melihat sendiri keluarga yang awalnya prihatin.  Setelah melalui perjuangan keras mereka sekarang sudah menikmai kemajuan yang sinifikan.  Sejak dasawarsa 80’an sampai sekarang kisah sukses di tingkat indidu banyak sekali.  Itulah sebabnya ada frasa yang sinis untuk melukiskan mereka, yaitu OKB.  Orang kaya baru.  Saya yakin Anda juga pernah melihat sendiri kejadian seperti itu.

 

Faktor kekuasaan Allah

Kemajuan tak terduga di berbagai tingkatan itu – sejak tingkat negara sampai tingkat individu- sering disebut karena faktor x. maksudnya faktor yang tak diketahui, alias misteri.  Itu adalah istilah sekuler.  Mereka lupa bahwa Allah swt adalah penguasa dan penata dunia.  Allahlah sejatinya yang mengatur semua kejadian.  Jadi semua yang terjadi sejatinya adalah keputusan Allah.

Penutup

Buat orang yang beriman semuanya sudah jelas bahwa Allah adalah Rab al alamin, penguasa dan pengatur jagad raya.  Nasib manusia ada di tangan Allah swt.  Jadi sejatinya kunci sukses adalah faktor kekuasaan Allah.  Manusia hanya bisa berupaya tapi tidka bisa menentukan. Meskipun unggul dalam segalanya banyak bangsa yang akhirnya justru hancur.  Sebaliknya banyak bangsa yang semual diremehkan ternyata kemudian mengalami kemajuan pesat sekali.  Oleh karena itu tiba saatnya kita hijrah.

 

Hijrah dari sikap realistis ke sikap hyper realistis.  Sikap realistis hanya memerhitungkan kenyataan yang tampak mata saja.  Tidak memerhatikan faktor kekuasaan Allah swt. Sedangkan sikap hyper realistis memasukkan faktor kekuasaan Allah dalam perhitungan.  Sikap hyper realistis inilah yang benar.  Monggo kita serahkan segala urusan kepada Allah swt.

 

 

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

23 jam lalu