x

Ilustrasi Kekerasan terhadap anak

Iklan

Rian Efr

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Juni 2023

Sabtu, 24 Juni 2023 07:09 WIB

Perlindungan Anak: Mendorong Indonesia Menuju Darurat Kekerasan pada Anak yang Teratasi

Semakin banyaknya kekerasa pada anak yang mencapai pada kondisi mengkhawatirkan. Kondisi ini membuat generasi muda masa depan negara ini terancam, bagaimana upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi hal ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Dibalik banyaknya penduduk itu, Indonesia juga kaya akan budaya dan keberagaman yang dihiasi dengan wilayah yang indah pula. Namun, di balik pesona keindahan tersebut terdapat masalah serius yang harus ditangani dengan serius pula. Kekerasan pada anak menjadi ancaman utama bagi generasi muda masa depan negara ini. Untuk mengatasi permasalahan ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa Indonesia sudah memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan mengenai kekerasan pada anak. Dalam artikel ini kita akan membahas upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi kekerasan pada anak dan meningkatkan perlindungan pada anak.

Menurut KPAI, darurat kekerasan pada anak mencakup berbagai bentuk kekerasan, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan seksual, kekerasan psikologis, hingga kekerasan dalam dunia maya. Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena anak-anak merupakan individu yang rentan dan belum memiliki kemampuan yang cukup untuk melindungi diri sendiri. Merujuk pada data Komisi Perlindungan Anak Indonesia,terdapat 4.683 pengaduan pada tahun 2022.

Dari jumlah yang banyak itu, 2.133 merupakan aduan terkait perlindungan khusus anak. Kasus tertinggi adalah kasus kekerasan seksual pada anak dengan angka mencapai 834 kasus. Dari 10 provinsi dengan pengaduan kasus pelanggaran hak anak tertinggi adalah Jawa Barat sebanyak 929 kasus, Provinsi DKI Jakarta sebanyak 769 kasus, Provinsi Jawa Timur sebanyak 345 kasus, Provinsi Banten sebanyak 312 kasus, Provinsi Jawa Tengah sebanyak 286 kasus, Provinsi Sumatera Utara sebanyak 197 kasus, Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 62 kasus, Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 54 kasus, Provinsi Lampung sebanyak 53 kasus, dan Provinsi Bali sebanyak 49 kasus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari data yang telah dijabarkan di atas muncul pertanyaan bagaimana bisa kasus terkait kekerasan pada anak bisa mencapai angka segitu banyaknya? faktor apa yang menyebabkan tindakan kekerasan pada anak ini? Dan upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk bisa mengurangi kasus kekerasan tersebut?

Kekerasan pada anak bukan merupakan hal yang bisa dibiarkan begitu saja,karena dampak dari kekerasan ini sangat membahayakan negara kita, karena anak-anak tersebut merupakan generasi muda yang nantinya menggantikan generasi-generasi tua. Kekerasan pada anak biasanya terjadi karena beberapa hal,ada faktor orangtua dan keluarga,ini bisa terjadi karena sang anak di besarkan oleh orang tua pecandu alkohol,atau orang tua yang mendidik anaknya dengan kekerasan.ini biasanya terjadi karena kurangnya pengetahuan orang tua dalam merawat dan mengasuh anak.kemudian faktor lainnya bisa terjadi karena lingkungan. lingkungann merupakan faktor penting untuk membesarkan anak. Apabila si anak dibesarkan di lingkungan yang baik,maka pastinya dia menerima perakuan yang baik pula,berbanding terbalik dengan anak yang lahir di lingkungan yang tidak baik,si anak cenderung lebih seringg menerima kekerasan dari orangtuanya.

 

Untuk mengatasi darurat kekerasan terhadap anak ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah,lembaga-lembaga terkait,masyarakat dan individu keseluruhan. Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk memebangun kesadaran masyarakat adaah dengan cara mengadakan kampanye dan edukasi secara massal memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bentuk-bentuk kekerasan pada anak, tanda-tanda kekerasan, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk melaporkan kekerasan dan memberikan bantuan kepada korban. Selain itu,penguatan hukum dan kebijakan terkait kekerasan pada anak juga diperlukan. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan anak harus dilakukan dengan keadilan dan ketegasan. Mendirikan pengadilan khusus yang mengkhususkan untuk penanganan masalah kekerasan pada anak untuk memastikan para pelaku leerasan tersebu mendapatkan hukuman yang setimpal.

 

Selain dari pihak pemerintah,media massa juga harus turut aktif membawa kasus kekerasan pada anak ke permukaan agar masyarakat bisa lebih sadar tentang pentingnya perlindungan pada anak. perlu di ingat untuk kita semua,bahwa melindungi anak-anak adalah tanggung jawab kita Bersama.setiap individu baik itu guru,orang tua, tetangga,atau anggota masyarakat memiliki peran yang sangat penting daam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi si anak tanpa adanya kekerasan. Kekerasan pada anak bukanlah masalah yang dapat diabaikan atau disepelekan, tetapi merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

 

Dalam menghadapi darurat kekerasan pada anak, Indonesia harus bersikap tegas dan bertindak segera. Dengan upaya yang terkoordinasi dan kesadaran yang tinggi, kita dapat mewujudkan perubahan positif dalam perlindungan anak di Indonesia. Masa depan anak-anak Indonesia adalah masa depan negara ini, dan mereka memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, penuh kasih sayang, dan bebas dari kekerasan.

Ikuti tulisan menarik Rian Efr lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu