x

Data pribadi

Iklan

Emilia Agustina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Juli 2023

Selasa, 11 Juli 2023 10:07 WIB

KKN Untag 1945 Surabaya, Pelatihan Pengolahan Limbah Ikan jadi Pupuk Organik

Limbah ikan setiap harinya semakin bertambah karena tidak adanya pengloahan dari ikan tersebut. Adanya limbah ikan berupa jenis – jenis ikan yang rusak fisiknya, tidak bernilai ekonomis.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA PELATIHAN BAGAIMANA CARA PENGOLAHAN LIMBAH IKAN MENJADI PUPUK ORGANIK

Tempat Pendidikan Al-quran Desa pesanggrahan Kab. Mojokerto

Pesanggrahan – Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Desa Pesanggrahan Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Yang dilakukan pada tanggal 03 – 14 Juli 2023, yang di bimbing oleh Bapak Novan Andrianto, S.I.Kom., M.I.Kom. Kegiatan ini bertemakan “Pelatihan Bagaimana Cara Pengolahan Limbah Ikan Menjadi Pupuk Organik” dengan tujuan menambah wawasan terhadap masyarakat mengenai bagaimana cara pengolahan limbah ikan menjadi pupuk organik. Dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini, Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya bekerja sama dengan pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Limbah ikan setiap harinya semakin bertambah karena tidak adanya pengloahan dari ikan tersebut. Adanya limbah ikan berupa jenis – jenis ikan yang rusak fisiknya, tidak bernilai ekonomis, sisa-sisa olahan ikan dan ikan dengan tingkat kesegaran yang tidak layak. Salah satu cara yang dapat digunnakan sebagai pengolahan limbah ikan yaitu dengan cara memanfaatkan limbah tersebut untuk dijadikan pupuk organik. Komponen tubuh ikan yang terdiri dari daging, kulit, sirip, enzim, hormon, darah, sel-sel hati, ginjal dan jeroan yang hampir seluruhnya mengandung protein. Elemen – elemen yang terkandung dalam protein terdiri dari berbagai unsur dengan komposisi kimia adalah C (50 – 53%), H (6 – 7%), O (19 – 24%), N (13 – 19%), dan S (0 – 4%).

Banyak sekali jenis pupuk yang digunakan dalam pertanian. Jenis pupuk sendiri ada dua yaitu pupuk organik dan pupuk buatan. Yang termasuk pupuk buatan yaitu pupuk kendang, pupk hijau, pupuk kompos. Dan yang termasuk pupuk buatan yaitu pupuk -NP, pupuk -PK, pupuk NPK, pupuk fosfat, pupuk kalium. Pupuk organik lebih disukai para petani karena pupuk organik lebih ramah lingkungan dan proses pemulihan kondisi tanah lebih mudah dibanding pupuk buatan. Karena pupuk buatan sering menimbulkan pencemaran pada lingkungan jika penambahan pupuk tersebut terlalu banyak pada tanaman.

Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan pupuk organik ini adalah limbah ikan, larutan EM4, pupuk kapur dolomit, daun kering dan air. Manfaat pupuk kapur dolomit adalah untuk meningkatkan pH tanah, kapur dolomit membantu menyesuaikan keasaman tanah yang terlalu tinggi. Kapur dolomit juga dapat membantu membersihkan tanah dari senyawa racun atau kelebihan logam berat seperti aluminium dan mangan. Pupuk hayati pemicu pertumbuhan dan pengendali penyakit. Pupuk ini mengandung mikroba yang mampu menstimulasi pertumbuhan dan melindungi sistem perakaran tanaman serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit. Pupuk hayati yang digunakan adalah EM4 yang mempunyai manfaat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi, memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan cepat (bokashi), menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman, meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam tanah.

Tahap – tahap yang perlu dilakukan untuk membuat pupuk organik yang terbuat dari limbah ikan yaitu, siapkan membuat bendungan tanah yang dekat dengan akar tanaman, lalu preparasi campuran larutan EM4 dengan air. Setelah itu, masukan limbah ikan ke dalam bendungan tanah yang telah dibuat, lalu masukan pupk kapur dolomit secukupnya dan siramkan campuran larutan EM4 yang telah dibuat tadi. Selanjutnya di timpa dengan sedikit tanah, lalu tambahkan pupuk kapur dolomit, campuran larutan EM4 secukupnya dan daun kering. Lalu di tutup kembali dengan tanah. Biasanya pupuk organik membutuhkan proses fermentasi selama 7-14 hari.

Dapat disimpulkan bahwa limbah perikanan dapat digunakan sebagai bahan utama pupuk organik cair karena mengandung unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik cair dari limbah perikanan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Dengan demikian penggunaan pupuk organik cair limbah perikanan cukup efektif sebagai sumber unsur hara organik pada tanaman dan dapat diaplikasikan untuk kebutuhan pertanian perkotaan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas 17 Agustus 1945 yang telah menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), kepada masyarakat sekitar yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ini serta semua pihak yang membantu dalam menyelesaikan kegiatan ini.

#UntagSurabaya #KitaUntagSurabaya #UntukIndonesia #UntagSurabayaKeren #EcoCampus #KampusKompeten

 

 

Ikuti tulisan menarik Emilia Agustina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu