Oleh: Mohammad Ikhwan Abdillah
Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: 08020421071@student.uinsby.ac.id
Di era yang semakin maju ini, tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan dampak buruk dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Mulai dari perubahan iklim dan polusi udara hingga deforestasi dan kelangkaan air, konsekuensi dari praktik-praktik yang tidak berkelanjutan semakin terlihat jelas.
Namun, di tengah tantangan ini, ada sinar harapan dalam bentuk teknologi bersih. Teknologi bersih atau clean technology adalah teknologi yang dirancang untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Teknologi bersih atau cleantech menawarkan solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang berkelanjutan.
Teknologi bersih mencakup berbagai produk, layanan, dan proses yang meminimalkan
penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Ini meliputi sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, hidroelektrik, teknologi efisiensi energi, sistem pengelolaan limbah, praktik pertanian berkelanjutan, dan masih banyak lagi.
Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi bersih, kita dapat mengurangi kerusakan lingkungan
yang disebabkan oleh industri tradisional dan menciptakan planet yang lebih sehat untuk generasi mendatang. Salah satu keuntungan utama dari teknologi bersih terletak pada potensinya untuk
mengatasi perubahan iklim. Sumber energi tradisional seperti batu bara dan minyak merupakan
penyumbang utama emisi gas rumah kaca, yang menjebak panas di atmosfer bumi dan
menyebabkan pemanasan global.
Teknologi bersih di sisi lain menawarkan alternatif energi terbarukan yang menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada emisi gas rumah kaca. Misalnya panel surya yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik, dan turbin angin yang mengubah energi kinetik angin menjadi tenaga. Dengan mengadopsi sumber energi bersih ini dalam skala yang lebih besar, kita dapat mengurangi jejak karbon kita secara signifikan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
Selain itu, teknologi bersih memiliki potensi untuk merevolusi berbagai sektor ekonomi.
Ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga peluang ekonomi. Transisi ke sumber
energi bersih dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), sektor energi terbarukan menyerap
11,5 juta tenaga kerja di seluruh dunia pada tahun 2019. Seiring teknologi bersih terus maju,
permintaan akan tenaga kerja terampil di bidang ini akan semakin meningkat. Dengan berinvestasi dalam teknologi bersih, negara dapat mendorong inovasi, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan menjadi pemimpin global dalam keberlanjutan.
Selanjutnya, teknologi bersih mempromosikan efisiensi sumber daya dan mengurangi
ketergantungan pada sumber daya yang terbatas. Industri tradisional seringkali bergantung pada
bahan bakar fosil dalam jumlah yang besar, sehingga menguras sumber daya berharga ini dan
memberikan dampak pada kerusakan lingkungan. Teknologi bersih menawarkan alternatif yang
berkelanjutan yang meminimalkan ekstraksi sumber daya dan mengoptimalkan penggunaan
sumber daya.
Misalnya, teknologi daur ulang canggih dapat mendaur ulang material berharga dari limbah dan mengurangi kebutuhan akan ekstraksi bahan baku. Begitu pula bidang teknik pertanian presisi yang dapat mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk sehingga meningkatkan
produktivitas sambil mengurangi dampak negative terhadap lingkungan. Dengan mengadopsi
teknologi bersih, kita dapat beralih ke ekonomi yang lebih sirkular, di mana sumber daya
dilestarikan, digunakan kembali, dan didaur ulang.
Namun, adopsi teknologi bersih secara luas juga menghadapi tantangan tertentu. Salah satu hambatan signifikan adalah biaya awal implementasi teknologi ini. Sumber energi bersih seperti energi surya dan angin sering membutuhkan investasi awal yang besar. Namun, penting untuk menyadari bahwa biaya ini secara bertahap mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi dan pencapaian skala ekonomi.
Pemerintah dan organisasi internasional dapat memainkan peran penting dengan menyediakan
insentif finansial, subsidi, dan kebijakan yang menguntungkan untuk mendorong adopsi teknologi bersih.Untuk topik teknologi bersih dapat dirangkum ke dalam program 6R. Berikut program 6R
yang dimaksud dengan contoh yang sudah dimodifikasi, yaitu:
1. Refine atau menghilangkan kontaminan baik pada bahan baku maupun bahan pembantu.
Penggantian CFC dengan bahan baku pendingin, seperti hidrokarbon yang lebih ramah
lingkungan adalah salah satu aplikasinya.
2. Reduce yaitu mengurangi penggunaan bahan baku. Pengurangan bahan baku juga akan
mengurangi limbah. Sebagai contoh, kloset dengan tombol yang berbeda antara
penggunaan untuk buang air kecil dan buang air besar akan mengurangi penggunaan air
saat buang air kecil dibandingkan dengan kloset yang tidak membedakan keduanya. Hal
ini juga berarti akan mengurangi limbah cair dari buang air kecil.
3. Reuse atau penggunaan kembali bahan baku atau pembantu untuk proses serupa. Sebagai
contoh, gelas plastik berwarna yang sudah tidak terpakai dapat digunakan lagi untuk
membuat gelas plastik serupa.
4. Recycle. Perbedaannya dengan reuse adalah jika pada recycle penggunaan dilakukan untuk
proses yang berbeda. Banyak produk plastik yang di-recycle dari botol plastik sampai
menjadi kantong plastik adalah salah satu contohnya.
5. Recovery. Pada beberapa industri seperti industri alat berat dan industri televisi di beberapa
negara maju yang menerapkan penjualan dengan menggunakan sistem trade-in adalah
contoh untuk recovery atau sering kali disebut juga sebagai rekondisi. Untuk beberapa
kasus pada pusat penjualan barang bekas, di mana salah satu komponen barang, seperti
kipas angin, yang digunakan untuk mengganti komponen kipas angin yang lain agar yang
terakhir dapat berfungsi, juga merupakan contoh yang baik dari program ini.
6. Retrieve to energy yaitu mengubah material sisa proses produksi untuk menghasilkan
energi. Proses insinerasi sampah di tempat pembuangan akhir sampah merupakan contoh
untuk program 6R yang terakhir.
Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi bersih memiliki potensi
besar untuk mengatasi tantangan lingkungan dan membuka jalan menuju masa depan yang
berkelanjutan. Dengan mengadopsi sumber energi terbarukan, mempromosikan efisiensi sumber
daya, dan berinvestasi dalam inovasi, kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan memastikan planet yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
Penting bagi pemerintah, bisnis, dan individu untuk mengakui pentingnya teknologi bersih dan bekerja sama untuk mempercepat adopsinya. Hanya melalui tindakan kolektif kita dapat menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Saran
Untuk memajukan teknologi bersih dan mendorong perubahan yang signifikan, ada beberapa
saran yang dapat diterapkan:
1. Investasi dan dukungan pemerintah: Pemerintah harus mendorong investasi dalam riset dan
pengembangan teknologi bersih serta memberikan insentif dan bantuan keuangan kepada
perusahaan yang berinvestasi dalam solusi bersih. Kebijakan publik yang progresif dan
undang-undang yang membatasi emisi harus diterapkan untuk mendorong adopsi teknologi
bersih.
2. Kolaborasi industri: Perusahaan-perusahaan dan industri-industri harus berkolaborasi
untuk mengembangkan teknologi bersih dan berbagi pengetahuan dan sumber daya. Ini
dapat melibatkan kemitraan antara perusahaan energi terbarukan dan sektor manufaktur
atau transportasi untuk mengintegrasikan solusi hijau dalam rantai pasokan mereka.
3. Kesadaran dan pendidikan: Pendidikan dan kesadaran publik tentang manfaat teknologi
bersih perlu ditingkatkan. Pendidikan yang menyeluruh tentang energi terbarukan, efisiensi
energi, dan solusi hijau lainnya akan membantu mengubah sikap dan perilaku masyarakat
menuju penggunaan teknologi bersih.
4. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk
mengembangkan teknologi bersih yang lebih efisien dan terjangkau. Fokus penelitian
harus diberikan pada peningkatan efisiensi energi, penyimpanan energi, dan penggunaan
material yang ramah lingkungan.
Dengan mengikuti saran-saran ini dan mengadopsi teknologi bersih, kita dapat mencapai masa
depan berkelanjutan yang diimpikan. Teknologi bersih adalah kunci untuk menjaga planet kita dan
memberikan warisan yang lebih baik bagi generasi mendatang
Ikuti tulisan menarik Mohammad Ikhwan Abdillah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya lainnya di sini.