x

Salah satu anggota Tim sedang melakukan pemasangan panel surya

Iklan

Mohammad Ikhwan Abdillah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Juli 2023

Rabu, 12 Juli 2023 10:23 WIB

Teknologi Bersih, Jalam Menuju Masa Depan Berkelanjutan

Dengan mengadopsi sumber energi terbarukan, mempromosikan efisiensi sumber daya, dan berinvestasi dalam inovasi, kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan memastikan planet yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Mohammad Ikhwan Abdillah
Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 
UIN Sunan Ampel Surabaya
Email: 08020421071@student.uinsby.ac.id

Di era yang semakin maju ini, tantangan terbesar yang dihadapi manusia adalah  menciptakan masa depan yang berkelanjutan. Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah  menyaksikan dampak buruk dari aktivitas manusia terhadap lingkungan. Mulai dari perubahan  iklim dan polusi udara hingga deforestasi dan kelangkaan air, konsekuensi dari praktik-praktik  yang tidak berkelanjutan semakin terlihat jelas.

Namun, di tengah tantangan ini, ada sinar harapan  dalam bentuk teknologi bersih. Teknologi bersih atau clean technology adalah teknologi yang  dirancang untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Teknologi  bersih atau cleantech menawarkan solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan  tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang berkelanjutan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teknologi bersih mencakup berbagai produk, layanan, dan proses yang meminimalkan 
penggunaan sumber daya alam, mengurangi emisi, dan mendorong pembangunan berkelanjutan.  Ini meliputi sumber energi terbarukan seperti energi surya, angin, hidroelektrik, teknologi efisiensi energi, sistem pengelolaan limbah, praktik pertanian berkelanjutan, dan masih banyak lagi. 

Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi bersih, kita dapat mengurangi kerusakan lingkungan 
yang disebabkan oleh industri tradisional dan menciptakan planet yang lebih sehat untuk generasi mendatang. Salah satu keuntungan utama dari teknologi bersih terletak pada potensinya untuk 
mengatasi perubahan iklim. Sumber energi tradisional seperti batu bara dan minyak merupakan 
penyumbang utama emisi gas rumah kaca, yang menjebak panas di atmosfer bumi dan 
menyebabkan pemanasan global.

Teknologi bersih di sisi lain menawarkan alternatif energi  terbarukan yang menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada emisi gas rumah kaca. Misalnya panel surya yang memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan listrik, dan turbin angin yang  mengubah energi kinetik angin menjadi tenaga. Dengan mengadopsi sumber energi bersih ini  dalam skala yang lebih besar, kita dapat mengurangi jejak karbon kita secara signifikan dan  mengurangi dampak perubahan iklim.

Selain itu, teknologi bersih memiliki potensi untuk merevolusi berbagai sektor ekonomi. 
Ini tidak hanya memberikan manfaat lingkungan tetapi juga peluang ekonomi. Transisi ke sumber 
energi bersih dapat menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi. 
Menurut Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA), sektor energi terbarukan menyerap 
11,5 juta tenaga kerja di seluruh dunia pada tahun 2019. Seiring teknologi bersih terus maju, 
permintaan akan tenaga kerja terampil di bidang ini akan semakin meningkat. Dengan berinvestasi  dalam teknologi bersih, negara dapat mendorong inovasi, meningkatkan ekonomi masyarakat, dan  menjadi pemimpin global dalam keberlanjutan.

Selanjutnya, teknologi bersih mempromosikan efisiensi sumber daya dan mengurangi 
ketergantungan pada sumber daya yang terbatas. Industri tradisional seringkali bergantung pada 
bahan bakar fosil dalam jumlah yang besar, sehingga menguras sumber daya berharga ini dan 
memberikan dampak pada kerusakan lingkungan. Teknologi bersih menawarkan alternatif yang 
berkelanjutan yang meminimalkan ekstraksi sumber daya dan mengoptimalkan penggunaan 
sumber daya.

Misalnya, teknologi daur ulang canggih dapat mendaur ulang material berharga dari  limbah dan mengurangi kebutuhan akan ekstraksi bahan baku. Begitu pula bidang teknik pertanian  presisi yang dapat mengoptimalkan penggunaan air dan pupuk sehingga meningkatkan 
produktivitas sambil mengurangi dampak negative terhadap lingkungan. Dengan mengadopsi 
teknologi bersih, kita dapat beralih ke ekonomi yang lebih sirkular, di mana sumber daya 
dilestarikan, digunakan kembali, dan didaur ulang.

Namun, adopsi teknologi bersih secara luas juga menghadapi tantangan tertentu. Salah satu hambatan signifikan adalah biaya awal  implementasi teknologi ini. Sumber energi bersih seperti energi surya dan angin sering  membutuhkan investasi awal yang besar. Namun, penting untuk menyadari bahwa biaya ini secara  bertahap mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi dan pencapaian skala ekonomi. 

Pemerintah dan organisasi internasional dapat memainkan peran penting dengan menyediakan 
insentif finansial, subsidi, dan kebijakan yang menguntungkan untuk mendorong adopsi teknologi bersih.Untuk topik teknologi bersih dapat dirangkum ke dalam program 6R. Berikut program 6R 
yang dimaksud dengan contoh yang sudah dimodifikasi, yaitu:

1. Refine atau menghilangkan kontaminan baik pada bahan baku maupun bahan pembantu. 
Penggantian CFC dengan bahan baku pendingin, seperti hidrokarbon yang lebih ramah 
lingkungan adalah salah satu aplikasinya.

2. Reduce yaitu mengurangi penggunaan bahan baku. Pengurangan bahan baku juga akan 
mengurangi limbah. Sebagai contoh, kloset dengan tombol yang berbeda antara 
penggunaan untuk buang air kecil dan buang air besar akan mengurangi penggunaan air 
saat buang air kecil dibandingkan dengan kloset yang tidak membedakan keduanya. Hal 
ini juga berarti akan mengurangi limbah cair dari buang air kecil.

3. Reuse atau penggunaan kembali bahan baku atau pembantu untuk proses serupa. Sebagai 
contoh, gelas plastik berwarna yang sudah tidak terpakai dapat digunakan lagi untuk 
membuat gelas plastik serupa.

4. Recycle. Perbedaannya dengan reuse adalah jika pada recycle penggunaan dilakukan untuk
proses yang berbeda. Banyak produk plastik yang di-recycle dari botol plastik sampai 
menjadi kantong plastik adalah salah satu contohnya.

5. Recovery. Pada beberapa industri seperti industri alat berat dan industri televisi di beberapa 
negara maju yang menerapkan penjualan dengan menggunakan sistem trade-in adalah 
contoh untuk recovery atau sering kali disebut juga sebagai rekondisi. Untuk beberapa 
kasus pada pusat penjualan barang bekas, di mana salah satu komponen barang, seperti 
kipas angin, yang digunakan untuk mengganti komponen kipas angin yang lain agar yang 
terakhir dapat berfungsi, juga merupakan contoh yang baik dari program ini.

6. Retrieve to energy yaitu mengubah material sisa proses produksi untuk menghasilkan 
energi. Proses insinerasi sampah di tempat pembuangan akhir sampah merupakan contoh 
untuk program 6R yang terakhir.

Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknologi bersih memiliki potensi 
besar untuk mengatasi tantangan lingkungan dan membuka jalan menuju masa depan yang 
berkelanjutan. Dengan mengadopsi sumber energi terbarukan, mempromosikan efisiensi sumber 
daya, dan berinvestasi dalam inovasi, kita dapat mengurangi dampak perubahan iklim, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan memastikan planet yang lebih sehat bagi generasi mendatang.

Penting  bagi pemerintah, bisnis, dan individu untuk mengakui pentingnya teknologi bersih dan bekerja  sama untuk mempercepat adopsinya. Hanya melalui tindakan kolektif kita dapat menciptakan  dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Saran

Untuk memajukan teknologi bersih dan mendorong perubahan yang signifikan, ada beberapa 
saran yang dapat diterapkan:
1. Investasi dan dukungan pemerintah: Pemerintah harus mendorong investasi dalam riset dan 
pengembangan teknologi bersih serta memberikan insentif dan bantuan keuangan kepada 
perusahaan yang berinvestasi dalam solusi bersih. Kebijakan publik yang progresif dan 
undang-undang yang membatasi emisi harus diterapkan untuk mendorong adopsi teknologi 
bersih.
2. Kolaborasi industri: Perusahaan-perusahaan dan industri-industri harus berkolaborasi 
untuk mengembangkan teknologi bersih dan berbagi pengetahuan dan sumber daya. Ini 
dapat melibatkan kemitraan antara perusahaan energi terbarukan dan sektor manufaktur 
atau transportasi untuk mengintegrasikan solusi hijau dalam rantai pasokan mereka.
3. Kesadaran dan pendidikan: Pendidikan dan kesadaran publik tentang manfaat teknologi 
bersih perlu ditingkatkan. Pendidikan yang menyeluruh tentang energi terbarukan, efisiensi 
energi, dan solusi hijau lainnya akan membantu mengubah sikap dan perilaku masyarakat 
menuju penggunaan teknologi bersih.
4. Penelitian dan pengembangan berkelanjutan: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk 
mengembangkan teknologi bersih yang lebih efisien dan terjangkau. Fokus penelitian 
harus diberikan pada peningkatan efisiensi energi, penyimpanan energi, dan penggunaan 
material yang ramah lingkungan.
Dengan mengikuti saran-saran ini dan mengadopsi teknologi bersih, kita dapat mencapai masa 
depan berkelanjutan yang diimpikan. Teknologi bersih adalah kunci untuk menjaga planet kita dan 
memberikan warisan yang lebih baik bagi generasi mendatang

Ikuti tulisan menarik Mohammad Ikhwan Abdillah Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu