x

Kecanduan gadget telah menjamur dalam semua generasi

Iklan

Puspo Lolailik Suprapto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Juli 2023

Senin, 24 Juli 2023 18:42 WIB

Kehidupan di Dalam Gadget

Satire ini menyoroti bahaya dari ketergantungan kita pada teknologi, serta pentingnya mengatur penggunaan gadget agar tidak mengesampingkan kehidupan sosial dan momen-momen berharga dalam hidup kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di zaman yang semakin maju ini, kehidupan manusia semakin diwarnai oleh teknologi, terutama gadget seperti smartphone dan tablet. Namun, dalam sebuah kota kecil yang bernama Teknoville, kecintaan masyarakat terhadap gadget telah mencapai tingkat yang ekstrem.

Di Teknoville, setiap orang menghabiskan hampir seluruh waktunya menatap layar gadget mereka. Mereka terpaku pada dunia maya, mengabaikan apa pun yang terjadi di sekitar mereka. Bahkan interaksi sosial di antara sesama warga menjadi semakin jarang.

Di tengah kota, ada sebuah taman yang dulunya ramai oleh anak-anak yang bermain dan orang-orang yang berkumpul bersama. Namun, sekarang taman itu kosong, karena semua orang lebih memilih untuk duduk di bangku-bangku taman dengan mata terpaku pada layar gadget masing-masing. Mereka berinteraksi dengan dunia maya, bermain game, atau terlibat dalam media sosial, sambil kehilangan momen-momen berharga di dunia nyata.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penduduk Teknoville yang bernama Ben adalah seorang remaja yang terobsesi dengan gadget. Dia bahkan tidur dengan smartphone-nya di samping bantal. Ketika Ben pergi ke sekolah, dia lebih suka bermain game daripada mendengarkan pelajaran. Dia kehilangan banyak kesempatan untuk belajar dan berkembang, tetapi dia tidak peduli.

Para orang tua di Teknoville juga terjebak dalam perangkap teknologi. Mereka sering memberikan gadget kepada anak-anak mereka untuk menghindari tanggung jawab sebagai orang tua. Saat keluarga berkumpul untuk makan malam, masing-masing anggota keluarga sibuk dengan gadget mereka sendiri, tanpa benar-benar berbicara satu sama lain.

Tidak hanya di rumah, bahkan di tempat kerja, orang-orang lebih memilih menghabiskan waktu dengan gadget daripada mengerjakan tugas-tugas penting. Karyawan di kantor-kantor duduk di meja mereka dengan mata terpaku pada layar laptop atau smartphone, tanpa peduli dengan lingkungan sekitar mereka.

Suatu hari, sebuah insiden lucu terjadi di Teknoville. Seorang pria yang sangat terobsesi dengan gadgetnya tidak menyadari bahwa dia telah berjalan ke kolam taman saat sibuk menatap layar smartphone-nya. Dia jatuh ke dalam kolam dengan pakaian lengkap, dan baru menyadari kesalahannya ketika semua orang di sekitarnya tertawa.

Tawa orang-orang itu adalah semacam pencerahan bagi warga Teknoville. Mereka mulai menyadari betapa kecanduan gadget telah merampas momen-momen berharga dari kehidupan mereka. Mereka memutuskan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan untuk gadget dan mulai menghargai interaksi sosial dan kehidupan nyata.

Pusat komunitas di Teknoville mengadakan program untuk membantu orang-orang mengurangi kecanduan gadget. Mereka menyelenggarakan pertemuan, aktivitas, dan acara sosial untuk mendorong orang-orang kembali berinteraksi secara langsung.

Perlahan tapi pasti, kehidupan di Teknoville kembali berwarna. Taman-taman kembali ramai dengan orang-orang yang bermain dan berbicara satu sama lain. Keluarga-keluarga berkumpul dan menghabiskan waktu bersama, tanpa distraksi dari gadget.

Ikuti tulisan menarik Puspo Lolailik Suprapto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu