x

A caption about women\x27s power that downloaded in pexels.com

Iklan

Urfi Yogabama

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 September 2023

Selasa, 12 September 2023 09:16 WIB

Energi Feminin: Power Perempuan dalam Kehidupan Sosial

Artikel ini mengupas tentang energi feminin yang merepresentasikan keauntetikan perempuan dan merupakan power perempuan untuk berkarya di masyarakat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

“Perempuan juga pejuang, namun dia berjuang dengan cara feminin yang unik.” - Stasi Eldegre.

Jika kita melihat kilas balik sejarah, pengakuan dan hak yang dimiliki perempuan memang tidak sebanyak yang dimiliki lelaki. Perempuan selama ini lebih dianggap sebagai pendukung lelaki yang tidak terlalu punya kiprah untuk kehidupan secara umum. Kabar baik bagi perempuan modern adalah fakta bahwa perempuan akhirnya mampu berdiri di kakinya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraannya dengan laki-laki.

Pasalnya, keengganan masyarakat jaman dahulu untuk mengakui perempuan juga karena mereka tidak mengakui energi yang secara autentik yang dimiliki perempuan, yakni energi feminin. Tentu saja, setiap manusia punya kadar feminin dan maskulin masing-masing di dalam dirinya. Namun secara umum, perempuan memiliki energi feminin dalam persentase yang lebih tinggi dibanding energi maskulin. Beberapa justru menyebutkan bahwa feminin dan maskulin itu konstruksi sosial untuk mendorong konsumerisme. Hal tersebut memang mungkin terjadi. Namun nyatanya kita juga bisa melihat interaksi feminin dan maskulin secara biologis, yaitu terkait sel ovum yang memiliki power untuk membuat sel sperma mengejar dan memperebutkannya hanya dengan berada di dalam rahim. Di dalam kehidupan sehari-hari pun, energi feminin dan energi maskulin memang dua energi yang saling tarik-menarik dan menguatkan seperti kutub magnet. Lalu bagaimana energi feminin ini justru memiliki power untuk kehidupan sosial? Yuk kita simak.

 

Apa itu Feminin?

Energi feminin merupakan energi untuk merasakan, mengekspresikan, berintuisi, kehadiran, mencipta, dan menerima. Menjadi perempuan feminin membutuhkan keberanian, khususnya perempuan modern yang terkadang memiliki tuntutan untuk menjadi maskulin. Keberanian itu direpresentasikan oleh perempuan kuat yang mampu menerima kebahagiaan tanpa bimbang, yang tahu cara memberikan timbal balik atas keberuntungan yang didapatkan, dan yang tahu power-nya untuk lingkungannya.

 

Sikap yang Menunjukkan Feminin

Feminin adalah tentang menjadi autentik, energetik, dan sangat passionate bahkan hanya dengan kehadirannya saja. Tiga hal yang dimiliki oleh perempuan yang mampu mengoptimalkan energi femininnya, yakni potensi, kekuatan, dan kuasa.

Potensi energi feminin ditunjukkan dengan kemampuan perempuan mengolah daya pikirnya untuk menerima sesuatu dari luar dirinya dan dari dalam dirinya dengan penuh tanggung jawab. Sikap yang menunjukkan potensi ini yakni dengan menerima dan memahami value dirinya ditambah kesadaran bahwa selalu ada celah untuk bertumbuh. Selain itu, perempuan dengan potensi energi feminin akan mampu respek kepada lingkungannya.

Kekuatan energi feminin ditunjukkan oleh seberapa mampu seorang perempuan berdiri untuk hak dan tanggung jawabnya. Mampu memaafkan, berbesar hati, dan bertanggung jawab pada hal-hal buruk yang terjadi pada hidupnya merupakan bagian dari kekuatan energi feminin.

Punya Kuasa, artinya energi feminin itu sangat autentik. Perempuan dengan energi feminin mampu memiliki kuasa untuk memutuskan apa yang terbaik untuk dirinya dengan cara mendengarkan kata hati dan intuisinya. Justru perempuan feminin itu perempuan yang memiliki visi, minimal untuk dirinya, dan dalam skala lebih besar untuk masyarakat. Jika nama perempuan jarang disebut dalam sejarah kemajuan sosial, itu semata-mata karena energi feminin yang tidak diberdayakan.

 

Energi Feminin Dalam Kehidupan Sosial

Energi yang sering dikaitkan dengan kata ‘lemah’ ini justru mampu menguatkan energi maskulin laki-laki, khususnya di dalam rumah tangga. Dua energi ini saling memberi power dan keduanya menyeimbangkan tatanan kehidupan sehari-hari. Bersama perempuan feminin, pria maskulin menemukan tempat yang aman untuk mengekspresikan energi maskulinnya.

Jelas sekali bahwa energi ini bukan kelemahan melainkan power perempuan. Bisa dikatakan bahwa perempuan yang benar-benar feminin adalah power di dalam rumah tangga, dan bukankah rumah tangga adalah unit terkecil dalam kehidupan sosial? Bayangkan jika setiap keluarga memiliki energi feminin yang berkecukupan.

 

Realita: Beberapa Perempuan Mungkin Memilih atau Terdesak Menjadi Maskulin

Seorang feminis, Simone de Beauvoir menyindir kerakusannya karena terkadang ia menginginkan menjadi segalanya, dalam hal ini menjadi feminin sekaligus maskulin. Memang kalau ditinjau dari segi zaman, industri itu maskulin sekali. Perempuan pun secara tak sadar ikut menjadi maskulin untuk mencari nafkah juga mengejar tercapainya tanggung jawab di pekerjaan. Hal ini justru menjadi tantangan bagi perempuan untuk melakukan pergantian energi dan terbukti bahwa ada banyak perempuan yang sudah mampu melakukannya.

Sesuai dengan yang kita diskusikan di awal bahwa setiap manusia punya kadar feminin dan maskulinnya masing-masing. Realitanya, perempuan mampu menghadapi suatu kasus dengan feminin ataupun maskulin sesuai pada konteksnya. Di sinilah letak hebatnya perempuan, bukan rakus, melainkan mampu mengaplikasikan energi di saat yang tepat.

Feminin adalah power perempuan yang selama ini jarang diakui kekuatannya hingga seperti yang dikatakan Simone, perempuan pun ingin menjadi maskulin. Memang energi feminin tidak seagresif energi maskulin, namun secara natural energi ini mengandung power. Hal tersebut bisa direpresentasikan oleh beberapa perempuan yang powerful dalam memimpin suatu organisasi besar, seperti Susan Diane Wojcicki sebagai CEO Youtube, Putri Leonor sebagai calon Ratu Spanyol mampu memperoleh sambutan hangat dari rakyatnya.

Demikian seperti yang sudah kita diskusikan sebelumnya, perempuan yang sudah mengenali power-nya akan memiliki potensi, kekuatan, dan kuasa secara natural.

 

Power Perempuan dalam Kehidupan Sosial

Tiga kata yang sudah kita sebutkan beberapa kali, yakni potensi, kekuatan, dan kuasa adalah tiga kata yang mendeskripsikan kata power energi feminin. Jika sebelumnya kita membahas sikap perempuan feminin yang akan memiliki tiga hal ini, maka pada bagian selanjutnya kita akan membahas dampak dari perempuan yang memiliki tiga hal tersebut.

Pertama, potensi perempuan adalah dengan mengenal value dirinya sekaligus mampu melihat adanya ruang untuk bertumbuh. Dampaknya bagi keluarga tentu saja tentang bagaimana dia akan menjadi istri dan ibu yang mumpuni dan penuh tanggung jawab. Untuk kehidupan sosial, perempuan dengan energi feminin akan percaya pada kemampuan dirinya untuk masyarakat. Kepercayaan diri perempuan akan berdampak besar pada keyakinan dirinya untuk berkontribusi ke masyarakat.

Kedua yaitu tentang kekuatan perempuan. Kekuatan energi feminin terletak pada kemampuannya untuk mengalahkan ego. Basis ego adalah rasa takut yang sangat bertolak belakang dengan energi ini yang merepresentasikan keberanian perempuan menyuarakan keautentikan dirinya. Ego tidak mengizinkan perempuan menjadi autentik, sehingga ego itu sangat melelahkan. Ia tidak peduli pada koneksi dan cinta padahal energi feminin bergerak untuk menyatukan rasa yang ada pada komunitas sosial.

Ketiga, kuasa perempuan untuk memilih perannya. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa energi feminin itu tentang keautentikan perempuan. Maka setelah dia mampu mendefinisikan keautentikan dirinya, dia tidak ragu melangkah untuk berkontribusi kepada masyarakat dengan pilihan yang sesuai dengan kelebihan dan kekurangannya.

 

Energi feminin selama ini tidak mendapat pengakuan sebagaimana energi maskulin. Hal tersebut mendorong perempuan mengubah dirinya menjadi maskulin. Walaupun pada akhirnya perempuan tetap mampu membuktikan kiprahnya.

Tentu saja, energi feminin dan energi maskulin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Keduanya bisa saling menguatkan jika digunakan dengan optimal. Sekarang giliran kita mengoptimalkan energi masing-masing untuk berkontribusi kepada masyarakat.

Ikuti tulisan menarik Urfi Yogabama lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu