x

Foto ini diambil pada ruang AIOT-Lab (Artificial Intelligence -Internet of Things) yang dibuka dengan pendanaan Matching Fund 2021 dan dilengkapi isiannya dengan pendanaan Matching Fund -Kedaireka tahun 2022

Iklan

Hanna Arini Parhusip

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 September 2023

Rabu, 20 September 2023 14:54 WIB

Penelitian Berjodoh; Matching Fund

Dampak kegiatan ini sangat besar bagi hilirisasi penelitian dan pemberdayaan mahasiswa sebagai sumber daya manusia. Merekasebagai partner dan bukan listeners sebagaimana kuliah tradisional.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Pengalaman Peserta saat mengikuti program Matching Fund

Sebuah tragedy terburuk akademisi bagi saya setelah Doktor tahun 2005 adalah tidak melakukan penelitian yang dianggap bereputasi karena tidak tercatat nasional. Baru tahun 2015 mengalami pendanaan dari platform simlitabmas dimana hampir tiap tahun sejak 2005 tidak ada proposal yang lolos didanai di simlitabmas.

Demikian pula tahun 2017-2021 tidak ada proposal yang lolos sekalipun pelatihan berulang kali. Saya tidak berjodoh dengan simlitabmas dalam penelitian. Dengan proposal tahun 2021 pada Matching Fund Kedaireka, pertama melamar, langsung diterima.  Saya percaya itu bukan karena usaha saya, tetapi kemitraan yang ada di belakang saya juga berperan penting.  Keberhasilan tahun 2021, memberikan harapan untuk melakukan lebih gencar lagi tahun 2022. Matching Fund 2022 yang dibuka memberikan kesempatan untuk melakukan pengembangan. Tahun 2023 Matching Fund dibuka lebih awal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sungguh mengejutkan semua pihak, karena peran mitra incash harus sangat menonjol. Kami harus mencari mitra yang memang dengan siap mau mendanai. Tentu saja perlu ada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan dengan mitra. Mitra harus datang tatap muka dengan muka dengan reviewer saat verifikasi. Disefisiensi yang luar biasa. Hasil review mengatakan tidak layak didanai entah dengan kalimat apa, tetapi itu artinya memberi saya tragedy baru. 

 2. Proses critical thinking saat penyusunan proposal inovasi untuk Matching Fund

Saya mengikuti Matching Fund tahun 2021, 2022 dan berhasil. Tahun 2023, bahkan mitra siap 1:1 incash malah tidak layak. Proses 2021 adalah proses terbaik sekalipun masih ada kesalahan disana sini. Tetapi spirit yang dibangun oleh pengelola (reviewer) sangat diapresiasi. Peng-hunter proposal semacam saya dibimbing dan diarahkan sampai proposal lolos. Tahun 2022 sangat menegangkan. Proposal sudah dalam deal kelayakan dan deal pendanaan. Ternyata tidak muncul pada pengumuman.

Akhirnya proposal muncul pada pengumuman selanjutnya. Bisa dibayangkan bagaimana pengumuman laporan kemajuan sudah harus diberikan tetapi dana belum diterimakan. Kalau universitas pada situasi normal mungkin masih menyejukkan. Mungkin Kedaireka ingin lebih tertib tahun 2023. Tetapi disefisiensi luar biasa. Saya cek ulang, proposal tahun 2023 lebih rapi karena ini kali ke-3 kami membuat. Mitra real in-cash siap karena kami sudah bekerja 5 tahun sehingga mitra siap mendanai 1:1. Kedaireka menembak menolak. Dengan tulisan ini saya berpikir, ini mungkin perpisahan saya dengan kedaireka karena hal itu.  

3. Lesson learned yang didapatkan saat mengikuti proses seleksi hingga berhasil mendapatkan Matching Fund
    Apa yang didapat selain funding? Mahasiswa adalah sumber daya manusia pada usia produktif. dengan Matching Fund, mahasiswa bisa menjadi partner bagi dosen dan mitra. Mahasiswa jauh lebih cepat berkembang dan bertumbuh pada bidang yang dipelajari menjadi bidang yang terintegrasi. Bagi pengajar matematika, hal ini sebenarnya dianggap bukan aktivitas matematika. Tetapi bagi saya sebagai salah satu pengembang data science pola Matching Fund sangat tepat. Mahasiswa adalah partners, bukan learners dan  listeners. Ini hanya bisa dikembangkan dengan program Matching Fund. 

4. Latar belakang inovasi yang dihasilkan dalam program Matching Fund
    Kebutuhan pemerintah saat ini perlu ditopang oleh berbagai penelitian yang ditawarkan oleh para pegulat proposal penelitian. Demikian pula era abad 21 ini dengan perkembangan Artificial Intelligence (AI) menjadi kunci lolosnya proposal didanai. Untuk itulah AI-Mining dibuat . Apalagi pendanaan tahun 2021,2022 menopang program Magister Sains Data FSM UKSW yang baru saja dibuka tahun 2020. Jadi penggunaan AI untuk masalah yang urgent pada pemerintah Indonesia tahun 2021,2022 melatarbelakangi inovasi yang dihasilkan dalam program Matching Fund. Mungkin tahun 2023, pereviewer berorientasi berbeda sehingga proposal tidak layak didanai. 

5. Dampak positif yang tercipta bagi masyarakat luas dari hasil kolaborasi inovasi tersebut
    Adanya laboratorium Artificial Intelligence-Internet of Things (disingkat AIOT-Laboratory) atas dukungan Matching Fund menjadi pusat belajar AI bagi masyarakat sekitar. Tahun 2022, kelurahan Kadirejo sebagai tempat percontohan untuk menggunakan AI-Mining. Tahun 2023 dengan pendanaan universitas, dilakukan kegiatan pengabdian dengan hasil turunan produk inovasi tahun 2021-2022 (AI-Mining) menjadi AIOT-kit. Didalamnya, siswa dapat menggunakan AIOT-kit untuk perlunya belajar coding, mengerti contoh sederhana dari Internet of Things. Sekalipun baru dilakukan bagi siswa di Jawa Tengah, kegiatan itu sudah dapat menginspirasi bagi siswa di Jawa Barat. Manfaat AI juga untuk dunia industry lain juga sedang dikembangkan. 

6. Pentingnya kolaborasi antar Perguruan Tinggi dan Industri dalam proses
hilirisasi inovasi
    Mahasiswa adalah sumber daya manusia dengan usia produktif dimana rata-rata 4 tahun dianggap mahasiswa layak menjadi ahli pada tingkat dasar untuk bekerja nantinya. Matching Fund telah melakukan pendobrakan cara belajar tradisional (Student : repeat after me ,you may pass). Matching Fund yang memungkinkan dilakukan kolaborasi antar perguruan tinggi dan industry dalam hilirisasi inovasi. Di Industri memerlukan profit sehingga etos kerja sangat diperhitungkan. Mahasiswa dibangun berorientasi nilai, Skill dalam bekerjasama, berinteraksi dengan target industry tidak sama dengan skill untuk meraih nilai tinggi. Kolaborasi dalam matching fund menjembatani hal itu. 

Ikuti tulisan menarik Hanna Arini Parhusip lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

21 jam lalu