Ada kekuatan dahsyat di balik lidah! Walau letaknya tersembunyi, lidah sanggup menyatakan segala hal dengan jelas dan terang.
Do balik kekuatan lidah sebenarnya ada pula kekuatan kata-kata. Bukan kah harapan, keteguhan hati, penghiburan, dukungan, ditangkap dari kata-kata yang terucapkan?
Melalui kekuatan lidah dan mulut pun iman itu dibangun. Kata-kata yang terucap oleh Tuhan sungguh membawa daya keselamatan! Di situlah kita semakin memahami setiap pengajaran Tuhan. Dan seperti inilah hidup yang mesti dihayati!
Rasul Yakobus punya nasihat sederhana, praktis, namun amat menantang dan bahkan menuntut. Intinya agar lidah (mulut) itu dipakai dan dirawat secara benar dan bijak.
Relasi jadi kacau karena ada yang 'suka bawa mulut, ada yang tak tertib bicara, ada yang kerjanya memang suka hasut sana hasut sini, ada yang gemar menjual nama saudaranya sendiri, ada yang asal tabur kata tanpa sadar akan situasi.' Ia sanggup 'membunuh' sesama dengan lidahnya. Ada pula yang cenderung 'omong putar bale-putar bale yang sungguh umpan dan bikin emosi saja.'
Dari rasul Yakobus, pada intinya adalah, sekali lagi, berfungsinya lidah (mulut) secara bijaksana! Bila hendak bicara, maka yang dituntut adalah 'apakah yang sebenarnya hendak dikata? Kapan kah saat yang tepat untuk bicara? Apa kah dengan orang yang tepat dan seharusnya pula?'
Ini repotnya jika ingin dipuji baik dan diakui benar dengan memakai kekurangan dan ketidakhebatan orang lain. Itulah yang sering terjadi. Sebab, kata orang, kita bisa setia sekali dan aktif sebagai 'anggota komisi penyiaran' kekurangan dan ketakcemerlangan orang lain atau sesama sendiri.
Bukan kah demikian?
Verbo Dei Amorem Spiranti
Tuhan memberkati.
Amin
Ikuti tulisan menarik Rikhardus Roden Urut Kabupaten Manggarai-NTT lainnya di sini.