x

Ilustrasi olag-raga. Foto: Roshan Rajopadhyaya/Pixabay

Iklan

Almira Carin Rezdianti

Politeknik Tempo
Bergabung Sejak: 23 Februari 2022

Senin, 25 September 2023 12:20 WIB

Inovasi Nike dalam Pemanfaatan Big Data

Nike telah berhasil mengikuti perkembangan teknologi dan bertransformasi menjadi perusahaan digital yang menjual langsung ke konsumen (DTC) melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analitik prediktif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nike telah berhasil mengikuti perkembangan teknologi dan bertransformasi menjadi perusahaan digital yang menjual langsung ke konsumen (DTC) melalui penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analitik prediktif. Analisis ini akan membahas peran inovasi, strategi DTC, dan pemanfaatan data dalam kesuksesan Nike.

Pertama, Nike telah menjadi pionir dalam inovasi sepatu atletik melalui penelitian dan pengembangan. Mereka membentuk laboratorium penelitian olahraga Nike-LPON pada tahun 1980-an, menggunakan teknologi seperti kamera video dan peralatan penguji daya tarik. Ini memungkinkan mereka untuk memahami lebih baik tentang morfologi kaki anak-anak dan menciptakan sepatu yang lebih baik. Nike terus mengandalkan pengembangan teknologi superior untuk membedakan produknya dari pesaing.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian, Nike berhasil mengubah bisnisnya dari model konsumsi tradisional menjadi perusahaan DTC. Pada tahun 2020, mereka meluncurkan strategi Percepatan Konsumen Langsung yang berhasil meningkatkan penjualan DTC dari 16% pendapatan merek pada tahun 2011 menjadi 35% pada akhir tahun fiskal 2020, mencapai $12,4 miliar. Mereka fokus pada membangun organisasi berpusat data untuk bersaing dengan raksasa e-niaga seperti Amazon.

Nike memanfaatkan data pelanggan sebagai aset berharga. Mereka menawarkan beragam aplikasi, termasuk Nike Fit, yang menggunakan visi komputer dan kecerdasan buatan untuk memberikan rekomendasi produk yang dipersonalisasi. Ini juga membantu Nike memahami kebiasaan pelanggan dan membuat penawaran yang lebih tertarget, termasuk program hadiah Nike Plus.

Selanjutnya, Nike mengadopsi analitik prediktif melalui akuisisi perusahaan seperti Zodiac dan Celect. Mereka menggunakan data dari aplikasi dan perangkat IoT untuk memahami perilaku pelanggan dan memprediksi perilaku pembelian. Contohnya, mereka menggabungkan data pemasaran Zodiac ke dalam aplikasi mereka untuk menyajikan konten yang dipersonalisasi. Nike juga menggunakan alat manajemen Inventaris Celect untuk mengantisipasi permintaan konsumen dan mengoptimalkan stok produk.

Terakhir, Nike memastikan bahwa keputusan berbasis data menjadi inti strategi mereka. Pemimpin bisnis memiliki akses ke sistem analitik data yang terintegrasi penuh untuk mengantisipasi kebutuhan pelanggan, menciptakan produk yang lebih baik, dan meningkatkan proses bisnis.

Dalam keseluruhan, Nike telah sukses mengikuti perkembangan teknologi dengan inovasi, transformasi menjadi perusahaan DTC, pemanfaatan data pelanggan, analitik prediktif, dan pengambilan keputusan berbasis data. Hal ini telah memungkinkan mereka mempertahankan posisi terdepan dalam industri alas kaki dan pakaian selama bertahun-tahun.

 

Referensi :

https://www.researchgate.net/publication/372159243_Perusahaan_Nike_dalam_Menerapkan_Manajemen_Perubahan_dan_Menghadapi_Persaingan_Era_Society_50

https://blog.algorit.ma/nike-gunakan-data/

*) Artikel ini adalah bagian dari tugas mahasiswa produksi media Politeknik Tempo pada mata kuliah Bog Data Analytic, dengan Dosen pengampu Rachma Tri Widuri, S.Sos., M.Si.

Ikuti tulisan menarik Almira Carin Rezdianti lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu