x

Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kedua kiri) bersama rekan-rekannya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Timnas Timor Leste dalam laga lanjutan Grup A Sepak Bola SEA Games 2021 Vietnam di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Selasa, 10 Mei 2022. Laga Timnas U-23 Indonesia vs Timor Leste berakhir dengan skor 4-1. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Iklan

muhammad rizal

Pemula dan terus belajar
Bergabung Sejak: 27 Maret 2022

Selasa, 10 Oktober 2023 16:58 WIB

Sebenarnya Kapan Target Timnas Sepak Bola Lolos ke Piala Dunia?

PSSI sebenarnya mentargetkan timnas bisa lolos Piala Dunia tahun berapa? Karena setiap pergantian ketua umum, target untuk lolos ke Piala Dunia pun seperti ikut mundur.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia bermimpi bisa bermain di Piala Dunia 2026 yang akan dilaksanakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Tiga negara itu akan menjadi tuan rumah bersama. Kuota untuk Piala Dunia 2026 pun meningkat, dari sebelumnya hanya 32 negara, kini menjadi 48 negara. Dengan adanya peningkatan peserta itu, kuota negara dari benua Asia untuk lolos tentu juga meningkat.

Dari jatah 4,5 menjadi 8,5 dan ini menjadi peluang yang tidak ingin disia-siakan oleh PSSI dibawah kepemimpinan Erick Thohir untuk periode 2023-2027 mampu lolos Piala Dunia 2026. Mimpi yang kejauhan namun layak dicoba yaa. Erick melakukan pergerakan diam-diam melakukan pendekatan serius terhadap beberapa pemain keturunan Indonesia, seperti Jay Idzes (Venezia FC/Italia) dan Emil Audero (Intermilan/Italia) serta satu nama pemain muda berpaspor ganda, Cyrus Margono yang sedang proses pengambilan paspor Indonesia-nya. Usia Margono sudah memasuki 21 tahun dan bila jadi, kasusnya akan seperti Elkan Baggot yang akhirnya melepas salah satu paspor yang dimilikinya sebelum usia 21 ke atas.

Teriak-teriak lolos Piala Dunia Sepakbola sebenarnya bukan hanya muncul dari kepemimpinan Erick Thohir saja kawan semua, tiga ketua PSSI sebelumnya dengan lantang dan percaya diri bahwa Piala Dunia merupakan target yang ingin mereka capai, entah ingin benar-benar lolos atau gimmick saja biar mendapatkan perhatian dari para pecinta bola kita.  Seperti ketika kepemimpinan era Edy Rahmayadi, dirinya mengungkapkan bahwa target lolos Piala Dunia pada tahun 2030 dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Ditambah dalam janjinya ketika menjabat, akan mengejar target lolos Olimpiade 2024, Paris yang sampai sekarang masih on track karena tim U23 Indonesia berhasil lolos ke Piala Asia 2024, Qatar baru saja. Setelahnya, janji surge era Iwan “Bule” Iriawan tentang Piala Dunia: lolos Piala Dunia 2026 dan sebelum itu harus juara Piala Asia 2022 atau 2023 nanti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Piala Asia, Qatar sendiri sebenarnya mengalami kemunduran karena Qatar baru saja menyelenggarakan Piala Dunia pada akhir tahun 2022, ajaibnya target ini juga masih on track karena tim nasional kita mampu lolos lewat jalur kualifikasi setelah menjadi salah satu runner up terbaik. Walau pada saat itu, cukup membingungkan target lolos Piala Asia 2022 yang Iwan Bule maksud untuk kelompok usia atau senior, karena untuk senior sendiri sudah jelas bahwa Piala Asia terdekat akan dilaksanakan pada 2023. Bagaimanaun, target yang wadidaw dari Iwan Bule ini akan diuji pada kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai Oktober nanti saat melawan Brunei Darussalam dari babak play-off.  Jika mampu melewati Brunei Darussalam kita akan tergabung bersama Grup F yang diisi oleh Irak, Vietnam, dan Filipina. Suka tidak suka yaa, Iwan Bule dan Ratu Tisha-lah yang waktu itu memutuskan untuk akhirnya memilih Shin Tae-yong menjadi pelatih tim nasional Indonesia per januari 2020 waktu itu, hingga saat ini yang efeknya sudah mulai kita rasakan.

Pada dasarnya, target jaman Edy Rahmayadi dan Iwan “Bule” setidaknya hingga saat ini masih berjalan dan mungkin saja terjadi. Di luar Erick Thohir yang menjabat saat ini, tapi keterlibatan mereka sebelumnya tidak bisa dilupakan begitu saja. termasuk kehancuran dan bencana yang mereka tinggalkan. Namun, yang patut kita apresiasi fokus pembinaan usia dini yang secara jenjang dan intensitas mulai jalan lebih baik di era ketiga ketua PSSI ini yang diisi oleh pengurus yang sebagian kecil memiliki pengetahuan lebih baik perihal kepengurusan sepakbola nasional. Nah, kalau kita membicarakan pembinaan usia dini elit, maka di era Edy Rahmayadi-lah Elite Pro Academy mulai digagas dari 2017 dengan tajuk awal Festival Elite Pro Academy yang melibatkan tim-tim Liga1 2017 sebagai wujud sosialisasi dari federasi saat itu. Akhirya setelah biasanya pembinaan usia dini hanya lewat turnamen Piala Soeratin dan gelaran turnamen atau liga swasta yang berjuang dengan keterbatasannya ingin memberikan tempat kepada bakat-bakat sepakbola nasional, seperti ada langkah lanjutan kemana para pemain akan bernaung. Tahun 2018 mulai-lah jalan Elite Pro Academy U16 dan U19 pria yang diisi oleh pemain-pemain berasal dari binaan tim-tim Liga 1 Indonesia saat itu. Memamg, Elite Pro Academy pernah mengalami pembatalan pada tahun 2020 karena adanya pandemi corona yang menyerang seluruh dunia termasuk Indonesia, yang membuat keadaan sepakbola nasional pun mati suri sampai Liga 1 Indonesia 2020 sampai harus dibatalkan pada pekan ketiga ketika Liga 1 Indonesia 2020 berjalan.

Setelah lewat masa-masa sulit, pengembangan dan perluasan jangkauan Elite Pro Academy-pun terus dilakukan oleh federasi, dari hanya dua kelompok usia, lalu berkembang menjadi tiga kelompok usia (U16, U18, dan U20) sampai saat ini akan kembali dijalankan di bawah naungan Erick Thohir dengan "hanya" format tiga kelompok usia Elite Pro Academy, berbeda dengan rencana sebelumnya akan ada empat tingkatan yaitu: U13, U15, U18 dan U21. Untuk tiga kelompok awal, rencana awalnya akan mulai pada bulan September – November, sedangkan khusus untuk Elite Pro Academy U21 akan dilaksanakan selama enam bulan sampai sekitaran bulan Februari 2024. Jadi, target untuk lolos Piala Dunia ke depan sebenarnya tidak sepenuhnya khayalan dan janji-janji palsu belaka, namun memang masih banyak kritikan serta konsistensi waktu penyelenggaraan yang masih belum stabil oleh federasi. Sebaiknya, PSSI memperbaiki diri lebih giat lagi saja terlebih dahulu, merapikan dan mengakomodir piramida sepakbola nasional kita. Dengan begitu, yakinlah PSSI mimpi untuk tampil di Piala Dunia sepakbola akan segera terwujud dan sebagai permulaan, jadikan tim yang tampil di Piala Dunia U17 Indonesia ini sebagai lanjutan program yang sudah dilakukan sejak 2018, karena tidak ada yang makbedundug (tiba-tiba) di dunia ini. Jika bisa stabil, target lolos dimulai dari Piala Dunia 2030 bukanlah target yang berat lagi, PSSI sayaang!

Ikuti tulisan menarik muhammad rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler