x

Iklan

Aini Amaliyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Oktober 2023

Kamis, 26 Oktober 2023 13:43 WIB

Menjaga Kesehatan Mental Sejak Usia Dini Bisa Mencegah Bunuh Diri

Anak muda, umur 18-25 tahun, memang memiliki kerentanan tinggi untuk bunuh diri. Kondisi itu terjadi karena anak muda memang sedang dalam masa transisi dari anak menuju orang dewasa hingga mengalami perubahan fisik, mental, dan sosial. Perubahan itu membuat mereka mudah mengalami berbagai masalah mental, yang puncaknya adalah memiliki ide dan berupaya bunuh diri.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Beberapa waktu terakhir masyarakat Indonesia khususnya Jawa Tengah digegerkan dengan adanya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh dua orang mahasiswa. Tercatat dalam kurun waktu dua hari terdapat dua kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswa di dua tempat berbeda di Semarang. Kasus pertama terjadi pada hari Selasa, 10 Oktober 2023 di Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah. Mahasiswi berinisial NJW yang berusia 20 tahun tersebut ditemukan tewas diduga setelah melompat dari lantai empat Mal Paragon Semarang. NJW juga diduga mengalami depresi, dibuktikan dengan sering merokok, melamun, menyendiri, bahkan menyayati tangannya sendiri. Mahasiswi UNNES prodi Biologi tersebut juga dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan broken home, kedua orang tuanya sudah berpisah.

Kasus kedua terjadi pada hari Rabu, 11 Oktober 2023, tepat satu hari setelah kasus pertama. Seorang mahaiswi ditemukan tewas di kamar indekosnya di Semarang. Mahasiswi dengan inisial EN (24 tahun) yang berkuliah di UDINUS tersebut nekat mengakhiri hidupnya dengan meninggalkan beberapa surat untuk orang tua, kekasih, dan juga rekan kerjanya. Dari surat yang EN tulis untuk rekan kerjanya didapati bahwa EN telah menghilangkan uang setoran di tempat kerjanya. EN juga menuliskan bahwa ia sudah capek hidup. Sehingga bisa dipahami bahwa kemungkinan EN juga mengalami tekanan mental entah dari segi apa, sebab EN merupakan mahasiswa rantau yang berasal dari Kalimantan.

Sebelum dua kasus tersebut, pada tanggal 2 Oktober 2023 di Yogyakarta juga terjadi kasus bunuh diri yang dilakukan seorang mahasiswi dengan cara melompat dari lantai empat asramanya. Menurut kesaksian rekannya, sehari sebelum melompat dari lantai empat asramanya tersebut, korban sempat meminum obat pusing sebanyak 20 butir. Selain kasus di kalangan mahasiswa, terdapat juga kasus bunuh diri anak SMP, bahkan SD. Beberapa kasus diduga akibat tekanan mental yang disebabkan tindakan bullyng, keluarga broken home, asmara, pelecehan dan kekerasan, ekonomi, serta lainnya. Gaya hidup mereka juga meningkatkan risiko atas berbagai persoalan mental, seperti tingginya keterikatan dengan internet dan media sosial, kurang waktu tidur, serta kurang bersosialisasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tercatat dalam Data Kepolisian Republik Indonesia pada Januari sampai Juli 2023 terdapat 663 kasus bunuh diri atau bisa dikatakan tiga kasus dalam setiap harinya. Dibandingkan dari tahun sebelumnya, yakni 2022, telah terjadi kenaikan kasus bunuh diri yakni sebanyak 36,4% kenaikan. Kasus yang paling banyak ditemukan di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, Jawa Tengah menjadi yang paling banyak yaitu 356 kasus tercatat, kemudian di urutan kedua Jawa Timur dengan jumlah 184 kasus.

Percobaan bunuh diri dan bunuh diri merupakan dua hal yang berbeda antara satu dan lainnya mempunyai hubungan rumit disebabkan dua-duanya adalah bagian dari sebuah tujuan bunuh diri. Perilaku bunuh diri atau bunuh diri meliputi sebuah pemikiran bunuh diri serta bentuk merencanakan bunuh diri (Putra dkk, 2023:291). Terdapat dua hal yang menjadi penyebab seseorang mempunyai ide untuk melakukan bunuh diri yakni pengaruh internal serta faktor eksternal. Pengaruh internal yakni dari segi biologis, psikologis, demografis, gaya hidup, serta perilaku yang menyimpang. Pengalaman pahit dalam hidup, keluarga broken home, permasalahan ekonomi, hubungan pertemanan, asmara, serta teknologi pada pendidikan menjadi faktor eksternal.

Kesedihan, kecemasan, stress, keputusasaan, kesepian, mimpi buruk, sulit tidur, koping religius yang kurang menyenangkan, serta riwayat bunuh diri merupakan faktor psikologis yang bisa membuat seseorang berpikir untuk melakukan bunuh diri. Kecemasan sendiri ialah bentuk gangguan psikologis yang menimbulkan adanya rasa yang tidak bisa ditolerir serta membuat seseorang berpikiran untuk mengakhiri hidupnya. Rasa putus asa, melankonis, serta harga diri yang buruk menjadi gejala dari depresi serta keputusan yang bisa meningkatkan pikiran-pikiran untuk melakukan bunuh diri. Hal-hal tersebut menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari kesehatan mental seseorang utamanya para remaja atau generasi muda.

Anak muda, umur 18-25 tahun, memang memiliki kerentanan tinggi untuk bunuh diri. Kondisi itu, seperti dikutip Kompas, 19 September 2020, terjadi karena anak muda memang sedang dalam masa transisi dari anak menuju orang dewasa hingga mengalami perubahan fisik, mental, dan sosial. Perubahan itu membuat mereka mudah mengalami berbagai masalah mental, yang puncaknya adalah memiliki ide dan berupaya bunuh diri.

Halodoc merekomendasikan beberapa langkah sederhana bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas kesehatan mental guna mencegah upaya bunuh diri dan tindakan negatif lainnya. Setelah melakukan perubahan ini, bisa dipastikan akan memberi pengaruh pada banyak aspek kehidupan mereka. Akibat dari menjaga kesehatan mental bisa mendapati suasana hati yang baik, membangun ketahanan, serta membantu menikmati hidup dengan seutuhnya.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental yakni: (1) Mengatakan hal positif pada diri sendiri, (2) Menuliskan hal-hal yang bisa disyukuri, (3) Mulai fokus pada satu hal dalam satu waktu, (4) Mulai rutin olahraga, (5) Makan makanan enak dan bergizi, (6) Mulai terbuka pada orang lain, (7) Melakukan suatu kebaikan untuk orang lain, (8) Istirahat yang cukup, (9) Tidur tepat waktu, (10) Meditasi.

Ikuti tulisan menarik Aini Amaliyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu