x

Tepat waktu

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 5 November 2023 14:34 WIB

Andrika Fathir Rachman, SSB Sukmajaya, dan Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2023

Atas kisah perjalanan Andrika, yang banyak pihak bertanya kebenaran asal-usulnya, maka Liga TopSkor melalui Instagramnya, minimal sudah meluruskan fakta tentang Andrika dan beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 lainnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Proses pendidikan, pelatihan, dan pembinaan sepak bola sejak akar rumput yang menempa Andrika, hingga sampai ke gerbong Timnas Indonesia yang akan berlaga dalam Piala Dunia U-17, secara amatir dimulai dari SSB Sukmajaya.

Lalu berproses di Bina Taruna, masih di fase amatir. Selanjutnya ke fase profesional di Borneo FC. Kemudian masuk gerbong Timnas Indonesia, hingga Timnas U-17 untuk Piala Dunia. Apa yang terjadi dalam perjalanan proses Andrika, tentu sama, dialami oleh 20 pemain Timnas Indonesia lainnya pilihan Bima Sakti.

Artinya, 21 pemain yang di pilih masuk skuat Garuda muda, dipetik oleh PSSI yang sejatinya tidak menanam dan tidak merawat, tetapi seolah PSSI telah begitu berjasa kepada 21 pemain ini, yang tinggal memetik dan membuat program TC.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan Andrika

Sebelum memasuki usia 13 tahun, Andrika Fathir Rachman yang lahir di Jakarta pada tanggal 17 Februari 2006. Sudah mencicipi beberapa wadah sepak bola akar rumput di sekitar tempat tinggalnya. Namun dukungan penuh dari ayahnya, Ari Purba Rachman, TNI- AD (Paspampres) dan Ibunya, Ika Sartika, membuat Andrika dapat menjadi siswa dan bergabung dengan Keluarga Besar SSB Sukmajaya.

Setelah berproses, mengenyam pendidikan, pelatihan, dan pembinaan di Lapangan 328 Kostrad Cilodong, home base SSB Sukmajaya, pada akhirnya Andrika dapat menjadi bagian dari Tim U-13 SSB Sukmajaya, berkompetisi resmi di Liga TopSkor (LTS) yang sangat ketat. Ada sistem promosi dan degradasi. Saat sedang melakoni kompetisi ketat LTS U-13, melalui Tim TSG, pemandu bakat LTS, Andrika pun mengharumkan nama dirinya, keluarganya, dan SSB Sukmajaya dengan terpilih menjadi Men Of The Match (MOTM).

Dari ganjaran MOTM itulah, talenta Andrika sudah muncul sebagai salah satu pemain yang dapat mengisi skuat Garuda. 

Perlu publik sepak bola nasional ketahui, juga PSSI. Lapangan Universitas Trisakti, Nagrak Cibubur, adalah saksi, dimulainya karier beberapa talenta pemain muda muncul ke Timnas sepak bola Indonesia di kelompok umur, sebab terlibat dan berproses dalam kompetisi ketat LTS. Saat itu, Lapangan Trisakti ini, juga menjadi ajang pencari bakat yang bertanggungjawab, karena mau mengembangkan karier pemain dengan cara yang legal, menghubungi manajemen SSB. Bukan potong kompas ke orangtua dan siswa.

Tetapi ada juga makelar pemain yang hanya comot-comot pemain dengan pendekatan bukan kepada manajemen SSB pemilik pemain, tetapi dengan cara licik mendekati orangtua, saat LTS U-13 sedang berlangsung dengan berbagai iming-iming. Saat Andrika sedang berlaga di LTS U-13 mengawal gawang SSB Sukmajaya, juga ikut merasakan pendekatan pemandu bakat yang legal. Pemandu bakat ini mendekati ayah Andrika. Menawarkan bila Andrika mau bermain di Liga Kompas Gramedia (LKG) U-14, dapat bergabung dengan tim mereka. Ayah Andrika yang sangat komunikatif pun menyampaikan pesan pemandu bakat kepada pemilik SSB Sukmajaya.

Meskipun kompetisi LTS masih menyisakan beberapa laga di fase penyisihan, pemilik SSB Sukmajaya bahkan tidak perlu menghubungi pemandu bakat atau manajemen tim yang mengajak Andrika bergabung untuk LKG U-14. Langsung mengizinkan, menyetujui, dan mendukung Andrika bergabung dengan tim tersebut, selepas LTS U-13, karena SSB Sukmajaya tidak ikut kompetisi LKG. Terlebih, tim tersebut adalah sama-sama termasuk dalam 16 SSB Pelopor di Indonesia bersama SSB Sukmajaya. Tim itu adalah Bina Taruna.

Sayang, kompetisi LKG U-14, tidak dapat bergulir semestinya akibat hadirnya tamu tidak diundang, Virus Corona. Meski Andrika hanya izin untuk bergabung dengan Bina Taruna untuk LKG U-14, namun saat Andrika akhirnya lanjut membela Tim U-15 dan U-16 Bina Taruna dalam kompetisi LTS, pemilik SSB Sukmajaya tidak mempersoalkan, demi karier Andrika yang lebih baik. Dan, itu semua didukung oleh komunikasi yang sangat baik dari ayahnya Andrika dengan pemilik SSB Sukmajaya.

Bahkan, saat Andrika naik pangkat ke jenjang profesional, untuk urusan kontrak dengan Borneo FC, ayah Andrika juga meminta masukan dan arahan dari pemilik SSB Sukmajaya.

Rizki Xavier (Ais)

Publik juga perlu tahu, bahwa sejak kompetisi LKG pertama kali digulirkan, dengan Direktur Kompetisi, Dede Supriyadi, SSB Sukmajaya termasuk tim yang terpilih masuk langsung Divisi Utama sebagai wakil dari Kota Depok. Tapi, pemilik SSB Sukmajaya memohon maaf, sebab saat itu, SSB Sukmajaya menyatakan masih belum siap secara teknis mau pun nonteknis. Meski tidak ikut dalam LKG, SSB Sukmajaya hampir setiap tahun menyumbang pemain untuk tim-tim yang berlaga di LKG. Ada yang secara kekeluargaan. Ada yang memakai Surat Peminjaman hingga ada kompensasi.

Salah satu dari 3 siswa SSB Sukmajaya, yang saat itu dipinjamkan ke SSB Annisa Pratama, yaitu Rizki Xavier (Ais) setelah LKG U-14 selesai, kembali membela SSB Sukmajaya di kompetisi lain. Perjalanan Ais ternyata tidak berujung di lapangan sepak bola, tetapi menjadi pemain futsal profesional, serta menjadi andalan Timnas Futsal Indonesia.

Kembali ke Andrika, atas perjalanan proses Andrika ini, kebenarannya dapat dikroscek kepada pemilik SSB Sukmajaya dan ayah Andrika. Alhamdulilah, dengan tanggungjawab dan dukungan orangtua yang sangat komunikatif, sampai detik ini, Andrika dan Ayahnya tidak pernah lupa kacang pada kulitnya.

Andrika yang rendah hati, karier sepak bola berjalan sesuai rel. Pendidikan formal pun lancar dan sukses di SDN Srengseng Sawah 17 Pagi. Lanjut ke MTsn 4 Jakarta. Dan, SMAN 97 Jakarta. Terkait pendidikan formal itu, pemilik SSB Sukmajaya juga tahu, ada sekolah/guru yang kurang dapat bekerjasama dan mendukung Andrika dengan baik dalam hal sepak bola.

Semoga saat, nanti Andrika melanjutkan studi di Kampus mana pun, Kampus dan para dosennya akan mendukung penuh kariernya.

Jangan sok tahu

Atas kisah perjalanan Andrika, yang banyak pihak bertanya kebenaran asal-usulnya, maka Liga TopSkor melalui Instagramnya, minimal sudah meluruskan fakta tentang Andrika dan beberapa pemain Timnas Indonesia U-17 lainnya.

Dalam artikel ini, saya juga menambahkan tentang kisah fakta perjalanan Andrika. Saya berharap kepada para host dan komentator di telivisi, saat nanti memandu jalannya Timnas Garuda berlaga di Piala Dunia, tidak perlu masuk pada wilayah mengomentari asal-usul pemain, bila tidak tahu fakta dan kebenarannya.

Sebab, tentu, akan membuat kecewa wadah-wadah sepak bola akar rumput yang sudah ikut andil mendidik, melatih, dan membina 21 pemain yang masuk tim Garuda, tapi seolah tidak dianggap. Awak media pun demikian. Jangan menulis profil pemain yang tidak berdasar. Saya juga yakin, PSSI sendiri juga belum tentu paham, dari mana asal-usul 21 pemain yang kini siap membela Timnas Indonesia U-17.

Semoga sukses Pada akhirnya, saya mendoakan agar Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung dari 10 November hingga 2 Desember mendatang di Republik ini berjalan penuh berkah, lancar, dan sukses.

Semoga Timnas Indonesia yang julukannya Garuda Asia, mampu meraih hasil positif dan lolos dari fase grup. Meski tergabung di Grup A bersama Ekuador, Maroko, dan Panama. Aamiin. Aamiin. Aamiin.

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

5 hari lalu