x

Ilustrasi Menangis. Foto: Pexels\xd

Iklan

Joanna Mulan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Desember 2023

Kamis, 14 Desember 2023 16:10 WIB

Menangis: Tanda Kelemahan atau Kekuatan?

Pernahkah kalian menganggap orang menangis sebagai lemah dan cengeng? Nyatanya menangis itu justru banyak manfaatnya, lho.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Menghilangkan Stigma bahwa Menangis adalah Kelemahan

Menangis adalah respons emosi yang normal dan sehat. Hampir semua manusia di dunia ini pernah menangis, baik itu karena sedih, bahagia, marah, atau takut. Namun, ada anggapan bahwa menangis itu merupakan kelemahan, terutama di kalangan masyarakat Indonesia. Anggapan ini sering kali didasarkan pada pemikiran bahwa menangis menunjukkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah. Padahal menangis adalah cara manusia untuk mengeluarkan emosi di saat mereka tidak mengetahui cara mengekspresikannya selain dengan cara menangis.

 

Bagaimana Menangis adalah Bukti Kelemahan

Anggapan menangis sebagai tanda kelemahan seringkali berakar pada pandangan sosial dan budaya. Masyarakat tertentu memandang menangis sebagai ketidakmampuan untuk mengendalikan emosi, menunjukkan ketidakstabilan mental, atau bahkan kurangnya maskulinitas. Dari kecil kebanyakan orang tua menyuruh anaknya untuk jangan menangis. Ini dapat menyebabkan rasa malu dan kecenderungan untuk menekan emosi, berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, dari lingkungan pertemanan juga cenderung menganggap teman yang suka menangis adalah orang yang cengeng. Hal ini bisa mengakibatkan teman yang suka menangis merasa dikucilkan atau ditinggalkan oleh teman-temannya.

Penilaian negatif dari lingkungan pertemanan dapat membuat mereka yang suka menangis merasa malu, bersalah, atau bahkan tidak berharga. Mereka mungkin merasa bahwa mereka tidak pantas untuk dicintai atau diterima. Mereka jadi menarik diri dari hubungan sosial dan merasa kesepian.

Penilaian negatif dari lingkungan pertemanan juga dapat membuat orang yang suka menangis merasa tidak aman dengan emosi mereka sendiri. Mereka mungkin merasa bahwa mereka harus menyembunyikan emosi mereka atau menekannya hingga melampiaskannya ke hal lain, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.

 

Dampak Positif Meluapkan Emosi Melalui Tangisan

Dari perspektif biopsikologi, menangis memiliki beberapa fungsi yang justru menunjukkan kekuatan dan resilience. Berikut adalah gambaran bagaimana menangis dapat memberikan dampak positif bagi manusia:

  • Mengurangi Stres dan Kecemasan: Air mata mengandung hormon stres, seperti kortisol, yang dikeluarkan saat menangis, sehingga membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan dalam tubuh.
  • Mengekspresikan Emosi yang Terpendam: Menangis dapat menjadi cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
  • Memperkuat Hubungan Sosial: Menangis dapat menjadi bentuk komunikasi yang menyentuh dan meningkatkan keintiman serta kepercayaan dalam hubungan interpersonal.
  • Melepaskan Hormon Endofin dan Enkefalin: Hormon-hormon ini berperan dalam mengurangi rasa sakit dan meningkatkan perasaan bahagia, sehingga menangis dapat membantu memulihkan keadaan mental.

 

Kesimpulan

Menangis adalah mekanisme biologis yang kompleks dengan fungsi-fungsi yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan mental kita. Menganggap menangis sebagai tanda kelemahan dapat membatasi kemampuan individu untuk mengekspresikan diri secara sehat dan membangun hubungan yang kuat. Sebaliknya, memahami menangis sebagai tanda kekuatan dan respon emosi yang normal dapat membantu mengurangi stigma dan mendorong penerimaan diri yang lebih besar.

REFERENSI:

  • Dwivedi, Y. K., & Kumar, P. (2014). Psychophysiology of crying: A review. Indian Journal of Psychological Medicine, 36(3), 229-237.
  • Gross, J. J. (2014). The emotional life of the brain: Understanding emotions and their influence on behavior. New York, NY: Houghton Mifflin Harcourt.
  • Plutchik, R. (2001). The nature of emotions: Human emotions have evolved to facilitate survival and reproduction. Current Directions in Psychological Science, 10(3), 102-105.

Ikuti tulisan menarik Joanna Mulan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu