x

Gambar tokoh yang bernama Hamza Yusuf seorang Pendiri Zaituna yang berasal dari Amerika

Iklan

E. Nuzila Syifa Khatami Maulida

Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Bergabung Sejak: 9 Desember 2023

Sabtu, 16 Desember 2023 20:00 WIB

Pengaruh Hamza Yusuf dalam Memadukan Tradisi Islam dengan Nilai-nilai Barat di Era Modern

Ia adalah seorang mualaf Amerika yang menjadi ulama dan sangat berpengaruh hingga saat ini di negaranya. Dasar pemikirannya adalah memadukan tradisi Islam dan nilai-nilai barat khususnya Amerika modern

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hamza Yusuf adalah seorang ulama asal Amerika Serikat dan salah satu pendiri Akademi Zaituna, beliau merupakan salah satu dari sekian banyak pendukung penelitian ilmiah Islam klasik dan telah mempromosikan pengajaran ilmiah dan keilmuan ilmu Islam klasik ke seluruh dunia.
Beliau adalah penasihat Program Studi Islam di Universitas Stanford dan Pusat Studi Teologi Islam Pascasarjana di Berkeley. Ia juga menjabat sebagai dewan penasihat George Russell One Nation, sebuah inisiatif filantropi nasional yang menyerukan keberagaman dan inklusi. Federal A.S.
 
Selain itu, beliau adalah Wakil Presiden Pusat Bimbingan dan Pembaruan Global, yang didirikan oleh Abdullah bin Bayyah dan saat ini menjabat sebagai ketuanya. Nama asli Yusuf adalah Mark Hansen. Orang tuanya adalah sarjana dari Negara Bagian Washington dan dia besar di California Utara. Dia adalah anak kedua dan tengah dari tujuh bersaudara. Ayahnya adalah seorang profesor prodi ilmu sosial di Universitas yang berada di California Utara, sedangkan Ibunya adalah lulusan Universitas California di Berkeley.
 
Dia keturunan dari Negara Skotlandia dan Irlandia dari garis Ayahnya, Sedangkan Ibunya adalah keturunan Yunani dan Eropa. Dia dibesarkan sebagai seorang Kristen Ortodoks Yunani dan bersekolah di pantai Timur dan Barat Amerika Serikat. Ketika ia berusia 12 tahun, kakek dari pihak ibu mengirim Hamzah dan saudara perempuannya Nabila ke kamp Ortodoks di Yunani untuk belajar agama Katolik. Pada tahun 1977, setelah kecelakaan mobil yang hampir fatal, ia mulai mencari kehidupan setelah kematian, mulai membaca Alquran, dan akhirnya masuk Islam dan menjadi Mualaf. Salah satu keluarganya yang masuk Islam adalah saudara perempuaanya yang bernama Nabila.
 
Hamza Yusuf belajar di luar Amerika selama sepuluh tahun tidak lama setelah ia memutuskan untuk memeluk agama Islam setelahnya Yusuf pindah ke London di Inggris, Granada di Spanyol, dan terakhir ke Al Ain di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk mengejar secara serius dan mendalam mengenai ilmu-ilmu keislaman.
 
Pemikiran Hamza Yusuf memadukan tradisi Islam dengan konteks Amerika modern.
Yusuf menegaskan, bahwasannya nilai-nilai universal Islam dapat diterapkan dalam berbagai konteks, termasuk Amerika modern. Beliau mengajarkan bahwa prinsip-prinsip keadilan, belas kasihan dan tanggung jawab sosial adalah intisari Islam dan dapat dijalani serta dipraktikkan di mana saja.
 
Dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman, Yusuf mengajak umat Islam untuk mengadaptasi nilai-nilai Islam sesuai dengan konteks Amerika modern. Ini mempromosikan pemahaman yang fleksibel tetapi juga konsisten dengan prinsip-prinsip dasar Islam. Yusuf juga fokus dalam mendidik dan mengkomunikasikan pemahaman Islam yang tepat berdasarkan pemahaman tradisional, namun dengan bahasa dan metode yang mudah dipahami dan relevan dengan masyarakat Amerika saat ini. Ia menyampaikan nilai-nilai moral dan etika melalui ceramah, tulisan, dan pengajaran.
 
Yusuf menekankan nilai-nilai moral dan etika Islam yang relevan dengan konteks Amerika. Ia mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial. Yusuf menyampaikan pemahaman yang seimbang antara kehidupan beragama dan sekuler. Ia mendorong umat Islam untuk mematuhi prinsip-prinsip agama mereka sambil memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan sosial dan politik Amerika.
 
Melalui metode-metode ini, Hamza Yusuf berupaya menjembatani kesenjangan antara kekayaan tradisi Islam dan realitas kehidupan Amerika modern, mempromosikan pemahaman yang mendalam dan dapat diterapkan tentang umat Islam dalam masyarakat dengan budaya dan nilai-nilai yang beragam. Ringkasnya, gagasan Hamza Yusuf memberikan landasan kokoh bagi umat Islam untuk hidup berdampingan dengan nilai-nilai universal di Amerika dengan tetap menjaga identitas agama dan budayanya.

Ikuti tulisan menarik E. Nuzila Syifa Khatami Maulida lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu