Pentingnya membaca sebagai bagian dari keterampilan berbahasa menjadi isu yang mendapat perhatian besar dalam kehidupan manusia. Perhatian ini berasal dari kesadaran akan signifikansi arti, nilai, dan fungsi membaca dalam kehidupan bersama masyarakat. Inilah yang mengakibatkan munculnya beragam interpretasi tentang membaca. Membaca merupakan satu dari empat keterampilan bahasa utama (Keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan menulis) dan merupakan elemen dari aspek komunikasi tertulis. Pada konteks komunikasi tulis, lambang-lambang suara dalam bahasa diubah menjadi simbol-simbol tulis atau huruf-huruf.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca merupakan perilaku melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis.
Menurut Tarigan, membaca merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pembaca untuk mengambil pesan yang ingin disampaikan oleh penulis melalui media tulisan. Aktivitas membaca juga dapat diartikan sebagai metode yang digunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri dan terkadang dengan orang lain, dengan maksud mengomunikasikan makna yang terdapat atau terimplikasi dalam simbol-simbol tertulis. Tujuan utama dari membaca adalah untuk mencari dan memperoleh informasi, mencakup pemahaman terhadap isi, dan memahami makna dari bacaan tersebut.
Membaca merupakan suatu keterampilan penting dalam bahasa yang melibatkan pemahaman simbol-simbol tertulis, seperti kata, frasa, atau kalimat. Aktivitas ini tidak sekadar merupakan proses fisik mengenali huruf atau kata, tetapi juga mencakup pemahaman dan interpretasi terhadap pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan membaca, seseorang dapat menjelajahi dunia pengetahuan, memperluas wawasannya, dan mendapatkan informasi yang beragam dari berbagai sumber.
Proses membaca melibatkan interaksi antara pembaca dan teks, di mana pembaca aktif dalam mengonstruksi makna dan membangun pemahaman terhadap materi yang dibaca. Kemampuan membaca tidak hanya relevan dalam mendapatkan informasi, tetapi juga berperan dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan analitis. Membaca juga dapat menjadi sumber hiburan dan sarana untuk memahami berbagai perspektif dan pengalaman manusia. Sebagai keterampilan universal, membaca memiliki dampak besar dalam membentuk dan meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengetahuan individu.
Kegiatan membaca sangat penting bagi siswa. Dengan melakukan kegiatan membaca, siswa memiliki peluang untuk menemukan serta mengembangkan bakat dan potensi mereka, merangsang perkembangan kemampuan berpikir, meningkatkan fokus, dan mencapai pencapaian akademis yang lebih baik di lingkungan sekolah. Melalui aktivitas membaca, siswa juga dapat mengeksplorasi berbagai mata pelajaran lain, memberikan kesempatan untuk memahami beragam informasi yang berkembang di sekitarnya, serta mengolahnya menjadi pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari membaca, jelas bahwa membaca memiliki nilai yang signifikan dan seharusnya menjadi bagian dari budaya di kalangan siswa.
Selain dalam bidang akademis, membaca berperan penting sebagai sarana pengembangan diri. Membaca dengan rutin dapat mendukung peningkatan kemampuan berpikir kritis, kaya kosakata, dan daya nalar. Tak hanya itu, kegiatan membaca juga memiliki kontribusi dalam membentuk karakter, membuka wawasan, dan memahami pemahaman seseorang terhadap diri mereka sendiri dan lingkungan sekitar.
Ikuti tulisan menarik Raihana Virza lainnya di sini.
