Pensiunan PT Chevron Pacific Indonesia. Menjadi Pemerhati aspal Buton sejak 2005.
Aspal Buton: Sejarah Hitam 10 Tahun Pemerintahan Jokowi
Jumat, 20 Desember 2024 13:03 WIB
Bukankah visi kebijakan pemerintahan pak Prabowo adalah untuk melanjutkan kebijakan pak Jokowi? Melanjutkan kegagalan pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal?
***
Aspal Buton adalah jenis aspal alam yang ditemukan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, Indonesia. Aspal ini berbentuk batuan sedimen yang mengandung bitumen, senyawa hidrokarbon berat yang berfungsi sebagai bahan pengikat pada pembangunan infrastruktur jalan. Aspal Buton merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang unik dan bernilai tinggi dalam sektor konstruksi.
Aspal Buton disebut unik karena memiliki karakteristik dan keistimewaan yang membedakannya dari jenis aspal lain, baik secara alami maupun dalam konteks penggunaannya. Berikut ini adalah alasan mengapa Aspal Buton dianggap unik:
- Asal Usul Alami
Aspal Buton adalah aspal alami yang terbentuk secara geologis di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Keberadaannya sebagai cadangan aspal alam dalam bentuk batuan sedimen menjadikan Indonesia salah satu negara dengan sumber daya aspal alam terbesar di dunia.
- Jenis Aspal yang Langka
Tidak banyak negara di dunia yang memiliki cadangan aspal alam seperti di Pulau Buton. Sebagian besar aspal yang digunakan secara global berasal dari aspal minyak yang diolah dari kilang minyak, sedangkan aspal Buton langsung ditemukan dari alam.
- Komposisi yang Beragam
Aspal Buton memiliki komposisi unik, dengan kandungan bitumen yang bervariasi (20-40%) dan sisanya berupa mineral yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan konstruksi. Hal ini memungkinkan pengolahan lebih lanjut sesuai kebutuhan.
- Potensi Pengolahan yang Fleksibel
Aspal Buton dapat digunakan dalam bentuk aslinya (natural rock asphalt) atau diolah menjadi produk turunan seperti buton granular asphalt (BGA), refined buton asphalt (RBA), dan aspal Buton ekstraksi. Hal ini memberi fleksibilitas untuk berbagai aplikasi.
- Daya Tahan Tinggi terhadap Cuaca Tropis
Aspal Buton memiliki sifat fisik dan kimia yang cocok untuk kondisi iklim tropis seperti di Indonesia. Ini membuatnya lebih tahan terhadap deformasi akibat suhu tinggi dan hujan lebat dibandingkan beberapa jenis aspal lain.
- Kontribusi pada Kemandirian Industri
Aspal Buton mendukung kemandirian sektor infrastruktur di Indonesia dengan mengurangi ketergantungan pada impor aspal minyak. Selain itu, penggunaannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal di sekitar wilayah Buton.
Keunikan Aspal Buton ini tidak hanya terletak pada sifat fisiknya tetapi juga pada potensi strategisnya sebagai sumber daya nasional yang bernilai sangat tinggi.
Aspal Buton memiliki banyak keunggulan dan nilai tambah. Tetapi anehnya, pemerintah lebih suka memilih kebijakan untuk impor aspal daripada mau memanfaatkan dan mengolah aspal Buton yang merupakan sumber daya milik sendiri. Bagaimana cara kita bisa memahami kebijakan pemerintah ini dengan menggunakan akal sehat?
Akal sehat kita akan selalu mengatakan bahwa aspal Buton harganya lebih murah, kualitasnya lebih bagus, menciptakan banyak lapangan kerja baru, meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan, dan mensejahterakan rakyat. Apakah ada sesuatu yang salah dengan semua ini?
Coba kita analisis, apa kelebihan aspal impor daripada aspal Buton. Aspal impor harganya lebih mahal daripada harga aspal Buton ekstraksi. Dari sisi harga, aspal impor sudah jelas lebih mahal. Tetapi mengapa Indonesia masih mau juga terus membeli aspal impor yang harganya lebih mahal?
Hal ini tidak dapat dimengerti sama sekali dengan menggunakan teori ekonomi apapun. Ini pertanyaan yang bagus untuk pak Prabowo. Mungkin jawaban dari pak Prabowo adalah bahwa Indonesia tidak memiliki alternatif lain yang lebih baik, selain membeli aspal impor yang harganya lebih mahal.
Apakah betul demikian ini adalah jawaban yang bijak dari seorang presiden RI? Kalau memang itu adalah jawabannya, maka semua orang juga sudah tahu. Indonesia sudah mengimpor aspal selama 45 tahun. Dan Indonesia selama ini tidak pernah memiliki alternatif lain yang lebih baik, selain harus terus mengimpor aspal.
Hadeuh! Jawaban apa ini?. Apabila ada pejabat negara yang menjawab pertanyaan seperti ini, dimanakah akal sehat beliau? Jawaban tidak ada alternatif lain yang lebih baik, akan membuat rakyat Buton marah dan menangis.
Jadi aspal Buton selama ini telah dianggap sebagai apa oleh pemerintah? Padahal aspal Buton seharusnya mendapatkan perhatian dan penghargaan yang lebih besar dari pemerintah agar dapat menjadi alternatif unggul terhadap aspal impor.
Pak Jokowi sudah berkuasa selama dua periode, atau 10 tahun. Pada tahun 2015, pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan kepada semua jajaran kementerian-kementerian terkait untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Adapun pak Jokowi telah gagal, karena sampai saat ini Indonesia masih harus terus mengimpor aspal.
Pada tahun 2022, pak Jokowi sudah memutuskan Indonesia stop impor aspal pada 2024. Lagi-lagi, pak Jokowi telah gagal, karena sampai saat ini Indonesia masih harus terus mengimpor aspal.
Dua kali kegagalan pak Jokowi ini telah menunjukkan dengan jelas bahwa selama 10 tahun pak Jokowi berkuasa telah gagal total mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal. Apa makna dari semua kegagalan ini? Artinya adalah bahwa aspal Buton adalah bukti nyata dari kegagalan pemerintahan pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal.
Pak Jokowi sekarang sudah digantikan oleh pak Prabowo. Apakah pak Prabowo akan mengulangi dua kali kegagalan pak Jokowi untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal? Ini pertanyaan yang harus dijawab pak Prabowo sendiri. Pak Prabowo sudah berkomitmen untuk swasembada pangan dan energi. Tetapi pak Prabowo masih belum mau berkomitmen untuk swasembada aspal. Ada apa? Apakah karena swasembada aspal memang dianggap tidak penting dan mendesak?
Rasanya agak aneh, kalau pada tahun 2015, pak Jokowi sudah pernah menginstruksikan untuk mensubstitusi aspal impor dengan aspal Buton. Dan pada tahun 2022, pak Jokowi sudah memutuskan stop impor aspal pada 2024. Tetapi kebijakan yang telah dilaksanakan oleh pak Jokowi tersebut telah dianggap tidak penting dan mendesak oleh pemerintahan pak Prabowo. Bukankah visi kebijakan pemerintahan pak Prabowo adalah untuk melanjutkan kebijakan pak Jokowi?
Dua kali kegagalan pak Jokowi mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal, seharusnya menjadi pelajaran berharga dan sekaligus tantangan berat bagi pak Prabowo. Mengapa pak Jokowi bisa gagal dua kali?. Apakah hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal itu adalah suatu persoalan yang sedemikian sangat sulitnya, sehingga seorang presiden RI yang memimpin 280 juta rakyat tidak mampu mewujudkannya?
Pak Prabowo sudah membentuk Satuan Tugas Hilirisasi. Apakah pak Prabowo akan mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal dalam waktu dekat? Dari tahun ke tahun, aspal Buton telah menjadi bukti nyata kegagalan pemerintah. Apakah pak Prabowo akan mengulangi lagi kegagalan pak Jokowi, atau akan mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal?. Trauma ini yang selalu menghantui hati rakyat Buton.
Adapun di dalam masa 100 hari pertama pemerintahan pak Prabowo, pak Prabowo masih terus sibuk beretorika politik. Dan sampai saat ini masih belum ada tanda-tanda dan bukti-bukti nyata yang menunjukkan bahwa pak Prabowo mau berkomitmen mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal.
Akibatnya rakyat Buton merasa was-was, kuatir, dan bertanya-tanya di dalam hati: “Apakah mungkin hal ini merupakan tanda-tanda awal dari kegagalan pemerintahan pak Prabowo untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton dan swasembada aspal yang sudah mulai tampak gejalanya di depan pelupuk mata?

Pemerhati Aspal Buton
6 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler