x

Indonesiana/ilustrasi - menteri pendidikan anies baswedan ingin ganti buku pelajaran sekolah dengan e-Sabak

Iklan

Asep Rizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Buku Pelajaran Sekolah Akan Diganti e-Sabak, Inilah Dampak yang Akan Terjadi

Ide menteri pendidikan Anies Baswedan tentang buku pelajaran di sekolah diganti oleh peralatan elektronik bernama e-Sabak, atau lebih akrab disebut tablet, menuai pro dan kontra

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Photo;"anak sekolah disebuah dusun di wilayah Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat"(doc/pri).

Ide mentri pendidikan Anies Baswedan yang baru-baru ini dipublikasikan para-Media menyebutkan , bahwa Buku Pelajaran di Sekolah-sekolah  akan diganti oleh Peralatan Elektronok yang bernama e-Sabak  dengan perangkat elektronik yang akrab disebut Tablet.

Berita baru yang mencengangkan itu mungkin saja menuai pro dan kontra yang biasa terjadi dalam sebuah bingkai dialog resmi ataupun tak resmi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dialog yang suka dipakai para pakar pemikir dan pembahas sebuah fenomena bahasan tentang sebuah kebijakan pemerintahan  yang baru itu suka dinamai dengan nama  seminar, dialog yang tak resmi biasanya disebutkan berupa “sebuah”  nama obrolan biasa  atau hanya omong-omong belaka.

Kita tinjau hanya dari omong-omong belaka saja yang dilakukan oleh penulis dengan beberapa kalangan warga biasa pula, yang peduli tentang jalannya proses pendidikan di Negara Indonesia yang sempat  ditemui dan diminta komentarnya ketika pada sesion sebuah obrolan tentang bagaimana pandangan dan sikap orang biasa didaerah  khusus di sebuah lembah yang bernama daerah Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Seorang pemuda kampung Warga Tanjungjaya yang akrab disapa Kang Iwan Kutiawan  mengomentari tentang berita sebuah media online tersebut, dia mengatakan ,“ Setuju lah,,! Saya kasihan kepada anak-anak sekolah dasar yang terlihat keberatan punggungnya  ketika menenteng tas gendongnya di belakang, kelihatannya mereka sangat rikuh sekali ketika berangkat ke sekolahnya dengan membawa beberapa buku paket program belajar dan mengganti buku paket dengan Program Tablet  e-sabak itu sangat bisa membantu para murid memahami alat elektronik yang bisa menjadikan seorang anak jadi seorang yang nantinya pintar dan tidak gaptek (gagap teknologi) barangkali!” Ucapnya.

Beda lagi pandangan tentang fenomena berita baru  itu ketika penulis ngobrol dengan seorang Ketua RT 01 Kampung Bojongkoneng Desa Sukaasih Singaparna Kabupaten setempat, dia  yang akrab disapa dengan  Pak Ihing (56) .

 “Tablet itu apa sih,, obat bukan?, kalau Sabak mah dulu saya tahu, alat tulis yang terbuat dari kayu khusus yang bisa dihapus dan gunanya untuk ngitung matematika dan ilmu ukur lainnya, lalu untuk belajar menulis huruf miring dan huruf tegak dengan baik dan benar !” Ucapannya itu  nyambung juga menurut penulis.

Lalu penulispun mencoba meminta tanggapannya tentang hal tersebut kepada orang yang lumayan punya “Talenta Khusus Menjelaskan” dan untuk menjawab sebuah pertanyaan tentang  hal tersebut. Namun penulis sempat diwanti-wanti  dia, agar identitas dirinya tidak dipublikasikan di media apapun, dia mencoba membuka obrolannya dengan sebuah pernyatan.

” Bila hal ini mungkin akan membuat kemanfaatan plus , maka kita sebagai bagian orang tua siswa sangat mendukung sekali tentang akan dirubahnya program buku bacaan biasa, dengan program e-sabak itu, kita tinjau manfaatnya dulu , dan kita hitung satu persatu manfaatnya,ini barangkali ;

1.Program ini akan menghilangkan kejenuhan belajar siswa dan siswi kita,

2.Jangan remehkan pendidikan didaerah tertinggal (Daerah Kategori  3T, tertinggal,terjauh,terpelosok) karena boleh kita uji materi tentang hal tersebut. Para pemangku kebijakan dan terkategoti orang pintar di Negara kita itu sebetulnya orang mana sih? Jujur saja lah, coba kita teliti ,siapa dan orang mana pak BJ Habiebie ,Orang mana sang Proklamator kita Bung Karno itu? Lalu penulis legendaris sastrawan fenomenal Buya Hamka itu? , ya..mereka semua itu saya ketahui orang-orang kampung yang berasal dari lembah-lembah Nusantara yang bisa dijadikan referensi bahwa pengenalan alat elektronik tablet tersebut akan dapat mudah dikenalkan kepada mereka, Siswa dan Siswi kita  disemua wilayah di Negara Kita  Indonesia.

3.Akan hilangnya mafia buku yang masuk kesekolah-sekolah dengan menyebutkan buku paket kurikulum yang sedang digunakan sekarang,

4.Akan menghilangkan tagihan-tagihan buku kesekolah-sekolah Negri dan sekolah-sekolah swasta yang sampai saat ini terus menuai protes dari para guru dan penyelenggara pendidikan , karena tagihan-tagihan buku itu berdampak pada sebuah beban biaya yang harus ditanggung oleh sekolah dengan melibatkan para orang tua siswa , ya oke ,,bagi orang tua yang mampu dan ada (punya-Pen) uang, namun hal ini sangat punya dampak bagi mereka kaum-kaum miskin terutama didaerah pedesaan.

5.Para penyelenggara pendidikan akan berkurang tagihan untuk buku-buku khusus yang berasal dari Program Kurikulum yang digunakan, hal ini kita ketahui karena para Kepala Sekolah teman saya suka curhat (curahan hati-Pen)  kepada saya bahwa mereka sangat ketar-ketir ketika tagihan Buku datang dari sebuah perusahaan ( CV-CV buku) itu datang menagihnya,!” Jelasnya sambil diselang obrolannya itu dengan menyeruput kopi hitam.

Obrolan penulis dengan orang tersebut dilakukan disebuah warung dipinggiran kampung yang sunyi , jauh dari kebisingan kendaran bermotor lainnya, diapun melanjutkan obrolannya “Namun hal itu juga mungkin akan berdampak pada Penganguran Perusahaan CV-CV Buku lho , tapi  tidak ada Revolusi yang tidak ada korban bukan? Korban dari Program yang akan tercetus ini mungkin telah terbahas dengan detail oleh pemrakarsa program itu  barangkali, namun kita sebagai bagian orang tua siswa/I  jangan pesimis dulu untuk hal itu , karena dampak yang akan terjadi akan merubah pola dasar pendidikan itu sendiri dikemudian hari , tapi itu menurut saya pribadi lho,,!” Ungkapnya dengan senyuman yang menyeringai bak kuda yang keberatan beban muatan.

Obrolan itu sempat terhenti ketika penulis mendapatkan sebuah SMS (shot massage service) yang berasal dari genset berupa alat elektronik sejenis tablet.

Lalu diapun mencoba berseloroh “Ya,,mungkin alat itu seperti HP yang itu ya, duh…kebayang yah,,,berapa keuntungan Pembuat Produk Untuk Tablet yang bernama e-sabak itu ya,,terus orang-orang yang terlibat didalamnya, seperti para pakar pembuat makalah , pembuat soal-soal pembelajaran untuk siswa dan siswi  , ya,,,saya bayangkan saja lah,,,duit yang berputar diarena itu yang berasal dari APBN Pos Khusus untuk Pendidikan Negara kita akan tersita di proyek-proyek itu, asal tidak dilengkapi Games saja lah,,saya dukunglah, kabarkan pada dunia bahwa orang kampung mendukung program itu , selamat Kaya Raya bagi yang dapat proyek itu!” Selorohnya sambil terkekeh-kekeh ketawa seperti orang yang sedang melihat dagelan-dagelan khas TV-TV swasta yang menayangkan program Komedi.

Diapun mencoba mengatakan sebuah kata-kata spiritnya kepada penulis ,

“ Hai,,kamu kan rada-rada Oke bila membuat sebuah tulisan , cobalah melibatkan diri doong,,dalam proyek e-sabak itu , siapa tahu kamu bisa !” Ucapnya,dan penulispun hanya tersenyum ,lalu berkata “ Ah….tak mungkin lah,,aku hanya penulis kampungan tahuu,,,!” ucapku sambil cepat pergi meninggalkan obrolan yang penulis rasa “agak” berisi tersebut.

*Singaparna,Kabupaten Tasikmalaya,Indonesiana.Tempo.co (07/01/2015).

Asep Rizal.                 

Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu