x

Iklan

Thamrin Dahlan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ahok: Jangan Bawa Oleh-oleh Pendatang Baru ke Jakarta

Arus mudik warga Jakarta mulai memenuhi seantero jalan. Mudik adalah tradisi budaya mengakar dalam rangka sungkeman.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ngecas Sukma

Arus mudik lebaran warga menuju tanah kelahiran mulai memenuhi terminal. Pergerakan manusia terbesar setelah prosesi ibadah haji ini merupakan agenda tahunan  nusantara. Ada satu keyakinan bahwa kesetiaan pulang kampong itu seperti mengechas baterai telepon genggam.  Baterai yang diisi tahun lalu tinggal setengah strip, jadi harus segera dichas full dengan cara  mengisi baterai yang  hanya bisa dilakukan di desa kecil dimana warga dilahirkan.

Kekuatan sukma perantau harus diisi dengan cara sungkem.  Dalam tradisi orang jawa dan orang non jawa, meminta doa orang tua secara langsung melalui sujud bersimpuh di kaki ibunda dan ayahanda. Terima kasih anak kepada orang tua kandung adalah bentuk pengabdian tertinggi. Inilah wujud  rasa syukur nan tiada terhingga atas kasih sayang orang tua yang tidak terbalaskan oleh harta benda dunia. Itulah sebabnya penduduk Indonesia dimanapun dia berada apalagi di perantauan, jauh jauh hari sudah merencanakan aksi mudik.  Walau dalam keterbatasan ekonomi sekalipun, dan perlu perjuangan maksimal menghadapi keruwetan diperjalanan namun budaya prosesi mudik wajib hukumnya. Daya tarik mudik lainnya adalah suasana lebaran di kampong yang memiliki tradisi tersendiri. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rasanya tidak afdhol dan kurang sopan meminta maaf kepada orang tua melalui telepon genggam. Pada sisi orang kampung terutama orang tua ada suatu harapan kiranya anak anak diperantauan berkumpul kembali dirumah dimana mereka dibesarkan. Inilah reuni akbar tingkat keluarga setahun sekali yang ditunggu tungu anak cucu. Kerinduan itu hanya bisa dibalas ketika shalat idhul fitri di tegakkan di masjid tempat dulu belajar mengaji. Sesudah sholat dilakukan prosesi sungkem, bermaaf maafan antar keluarga. Suasana lebaran dikampong beda dengan di kota kota besar, ada keakraban antara warga dengan saling berkunjung dari rumah kerumah.

Tradisi Mudik

Terkait arus mudik besar besaran warga Jakarta,  Pak Ahok selaku Gubernur menitipkan salam dan pesan. Salam hangat Pak Gubernur berupa ucapan Selamat Hari Raya Idhul Fitri 1436 H, mohon maaf lahir bathin. Sedangkan Pesan orang nomer satu di Jakarta itu  diteruskan oleh anak buah Ahok kepada warga sebelum berangkat mudik. Pesan itu disebar luaskan di  fasiltas publik dimana banyak warga berkumpul.  Anak buah Ahok resmi itu adalah Aparat Pegawai negeri Sipil (PNS) Pemda DKI ditugaskan menyampaikan pesan penting terkait mudik lebaran di masing masing wilayah wewenangnya.

Bapak Wakil Camat Ciracas beserta Bapak Lurah Rambutan dan seluruh jajaran tiba di Masjid Jami An Nur menjelang Sholat Isya. Berita kehadiran Tripika yang meliputi Camat, Kapolsek dan Dan Ramil  telah di sampai oleh Bapak RW 05 jauh hari sebelumnya. masjid kami mendapat giliran Tarling (taraweh keliling) pada hari Rabu, 8 Juli bersama dengan hari ke-22 Ramadhan 1436 Hijriah.

Ramadhan bulan penuh berkah.  Menjadi semakin berkah apabila di tautkan dengan kegiatan silaturahim.  Inilah bulan persahabatan dalam rangka meningkatkan Uhuwah Islamiyah  antara ulama, umaro dan warga yang dilaksanakan di masjid masjid seluruh Indonesia. Pihak Pemerintah menyelenggarakan Tarling dari satu masjid ke masjid lainnya untuk menyampaikan salam hangat dari Bapak Gubernur Jakarta.

Sebelum shalat taraweh Bapak Wakil Camat Ciracas mengambil kesempatan berbicara langsung di mimbar Masjid kepada para jamaah.  Pesan aparat pemerintah itu terkait arus mudik.  Pesan pertama agar warga yang mudik berhati hati meninggalkan kediaman  dan jangan lupa mematikan lampu dan kompor serta mengunci rumah.  Laporkan juga ke Pak RT dan Satpam, berapa lama berada di kapong halaman. Pesan kedua anak buahnya Pak Ahok berkenaan dengan keselamatan di perjalanan. Diminta para pemudik agar hati hati dalam perjalanan pergi dan pulang ke kampong, terutama yang menggunakan transportasi darat baik itu mobil pribadi, bus, kereta api maupun motor.  Khusus untuk motor roda dua hendaknya jangan melebihi  3 penumpang, berbahaya bagi diri sendiri dan pengguna jalan mudik lainnya.

Pesan Serius Pak Ahok

Pesan Pak Ahok yang cukup serius disampaikan Pak Wakil Camat adalah agar warga ketika kembali ke Jakarta jangan bawa oleh oleh khusus.  Maksudnya  oleh oleh  makanan khas kampong silahkan di bawa namun oleh oleh berbentuk manusia jangan pula  di bawa serta.  Sederhanya begini: jangan bawa saudara sekampong ke Jakarta untuk mencari kerja apalagi nanti bertempat tinggal di Ibukota. Jakarta kota tua sudah kewalahan di sesaki penduduk. Kota megapolitan ini  sudah padat,  sangat padat sekali.

Bukan hanya sekedar menyampaikan pesan mudik, namun Pak Camat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) untuk warga. Bentuk THR tersebut bukan berbentuk uang tunai tetapi  berupa kain sarung dan mukena.  Terima kasih Pak Camat hadiah lebaran telah disampaikan kepada para Ustazd dan ustadzah yang menjadi pembina rohani tetap di Masjid Jami An Nur yang terletak di lokasi Asrama Polisi Komseko Jl Raya Bogor km 21 Jakarta Timur.

Setelah melaksanakan Taraweh 20 rakaat ditambah shalat witir 3 rakaat, Khadimullah menjamu para undangan di serambi Masjid.  Panitia Ramadhan menghidangkan 2 jenis martabak yaitu martabak manis dan martabak telor.  Sembari melepas lelah dan menikmati sajian makanan sederhana,  saling sapa akrab didawamkan.  Kebetulan Haji Musda dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Masjid Kelurahan Rambutan hadir di acara Tarling untuk yang kesekian kali.  Tentu saja moment silaturahim ini tidak dilewatkan begitu saja tanpa foto bersama.  Dokumentasi gambar bersama bisa dijadikan sebagai alibi kehadiran aparat Pemda di Baitullah sekalian sebagai laporan resmi kepada Pak Ahok bahwa pesan berantai kebaikan terkait mudik telah di sampaikan kepada warga.

Salam salaman

TD

 

Ikuti tulisan menarik Thamrin Dahlan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu