x

Iklan

Agus Supriyatna

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Satpol PP Jangan Arogan, tapi Banyak Senyum

Satpol PP, bukanlah punggawa raja. Tapi, dia adalah pelayan rakyat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berpakaian seragam kebesaran Satuan Pamong Praja, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, memberikan kata sambutannya pada acara Jambore Nasional Satpol PP, di Jakabaring Sport Center, Palembang.
 
Suaranya terdengar lantang. Padahal, pagi itu saat acara jambore digelar, kabut asap menyelimuti area tempat upacara. Di depannya berbaris ratusan personil Satpol PP berseragam lengkap. Mereka pun sama, berdiri tegap di tengah sekapan asap. 
 
Salah satu titah Menteri Tjahjo dalam kata sambutannya, Satpol PP jangan arogan. Namun, saat menjalankan tugas harus banyak senyum. Selain itu, harus rajin menjalin komunikasi, terutama dengan tokoh masyarakat dan warga. Dengan begitu, kebijakan politik yang diambil kepala daerah bisa dijalankan dengan baik.
 
" Tidak arogan. Dalam bertugas harus banyak senyum," kata Menteri Tjahjo. 
 
Titah lainnya yang dikeluarkan Menteri Tjahjo di pagi hari yang berkabut asap itu, Satpol PP jangan menggunakan kekerasan ketika menertibkan pelanggaran terhadap UU atau Perda. Penertiban harus dilakukan simpatik. Utamakan pendekatan dialogis. Bukan pendekatan dengan gebukan dan kekerasan. Biasakan untuk bicara baik-baik kepada warga yang dinilai melanggar aturan. 
 
"Seluruh jajaran Satpol PP dalam melaksanakan tugas harus simpatik. Jangan ada kekerasan. Beri tahu yang baik. Sebagai warga negara terikat oleh UU dan Perda," katanya.
 
 
Titah itu benar adanya. Dan, memang sudah seharusnya seperti itu. Satpol PP, bukanlah punggawa raja. Tapi, dia adalah pelayan rakyat. Sebab itu tak sepantasnya, ia arogan arogan dan suka main kekerasan. Karena gaya aparat seperti itu, hanya akan cepat jadi musuh rakyat. 
 
Dan memang tak hanya Satpol PP yang jangan arogan. Pemimpinnya pun mesti banyak senyum. Kepala daerah yang notabene bos Satpol PP, harus bisa memberikan contoh. Jadi teladan. Jadi rule model. Bila bosnya arogan, anak buahnya pun akan jadi arogan. Bila pemimpinnya suka mengumpat dan mengomel, bawahanya pun tak akan jauh beda. Bahkan mungkin lebih dari itu, tak hanya mengumpat kasar, tapi juga gampang menggebuk warga. Dan, sayangnya itu banyak terjadi. Tak hanya di daerah, tapi juga ibukota negara : DKI Jakarta. 
 

Ikuti tulisan menarik Agus Supriyatna lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu