x

Sejumlah wartawan melakukan peliputan pasca penyerangan teroris di pos polisi dan sejumlah gedung di Sarinah Thamrin Jakarta, 15 Januari 2016. Pasca serangan teroris pada Kamis (14/1) kondisi dan aktifitas di Kawasan Sarinah jalan MH Thamrin kembali

Iklan

Pakde Djoko

Seni Budaya, ruang baca, Essay, buku
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Drama Thamrin, Mengoyak Citra Indonesia

kasual, modis, perlente itulah gambaran teroris masa kini. Kini orang dibuat bingung oleh citra diri teroris, karena teroris sekarang sadar mode.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Siapa sangka teroris sekarang amat modis, mengenakan  baju barat, topi bermerk nan branded untuk satu tujuan mengajak mati bersama. teroris yang perlente itu tetaplah manusia yang berprinsip Tiji tibeh(mati siji mati kabeh:mati satu mati semua). Saat melihat ledakan serta tayangan-tayangan yang tampil di internet, seperti melihat tayangan sinetron laga, penuh drama dan alam bawah sadar manusia  bergidig. Letusan-letusan itu seperti mengingatkan akan adegan perang dari aktor hollywood dari tokoh-tokoh semacam Cleant Easwood, Sean Connery, Robert de Niro. Ternyata Indonesiapun tidak kalah gagahnya dibanding film-film bergenre thriller nan sadis. Seketika jalan yang ramai menjadi senyap. Suasana menjadi tintrim mendengar dentuman bagai halilintar yang memekakkan telinga sekaligus menciutkan nyali.

 Tapi tidak semua orang takut ternyata. Masih banyak orang ngopi di starbuck setelah peristiwa terjadi. selanjutnya lokasi dentuman malah rama oleh pengunjung. Hebat bukan.

Drama di Thamrin itu seolah-olah menegasikan Indonesia sangat ramah dengan terorisme. Teroris terkekeh-kekeh dengan watak bangsa ini. Bahkan jika hidup teroris masih akan mendapat simpati dan ada  kelompok yang menganggap bahwa teroris itu pahlawan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Tapi bagaimanapun aparat Indonesia amat sigap mengantisipasi teroris. Seperti James Bond Polisi-polisi bergerak amat cepat melumpuhkan kerja teroris sehingga tidak sempat menelan korban banyak, tapi meski begitu citra Indonesia di mata internasional terkoyak juga. Rasanya seperti kecolongan. saat lengah sedikit ternyata teroris amat paham dengan budaya Indonesia, hingga tahu celah-celah kapan indonesia terlena, sehingga teroris masih bisa menembus lokasi ring I.

Sekarang orang menjadi bingung bagaimana rupa teroris sebenarnya. Jika dulu gambaran teroris itu seperti gambaran umum dengan jenggot, pakaian seperti orang Arab, dengan celana congkrang, sekarang apa perlu mencurigai orang perlente dan modis?

Ternyata teroris amat pandai memikat pemirsa yang termehek-mehek oleh artis layar kaca. Mereka juga bisa bergaya meskipun endingnya. Blarrrr!!!

Ikuti tulisan menarik Pakde Djoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

9 jam lalu

Terpopuler