Siapa sangka teroris sekarang amat modis, mengenakan baju barat, topi bermerk nan branded untuk satu tujuan mengajak mati bersama. teroris yang perlente itu tetaplah manusia yang berprinsip Tiji tibeh(mati siji mati kabeh:mati satu mati semua). Saat melihat ledakan serta tayangan-tayangan yang tampil di internet, seperti melihat tayangan sinetron laga, penuh drama dan alam bawah sadar manusia bergidig. Letusan-letusan itu seperti mengingatkan akan adegan perang dari aktor hollywood dari tokoh-tokoh semacam Cleant Easwood, Sean Connery, Robert de Niro. Ternyata Indonesiapun tidak kalah gagahnya dibanding film-film bergenre thriller nan sadis. Seketika jalan yang ramai menjadi senyap. Suasana menjadi tintrim mendengar dentuman bagai halilintar yang memekakkan telinga sekaligus menciutkan nyali.
Tapi tidak semua orang takut ternyata. Masih banyak orang ngopi di starbuck setelah peristiwa terjadi. selanjutnya lokasi dentuman malah rama oleh pengunjung. Hebat bukan.
Drama di Thamrin itu seolah-olah menegasikan Indonesia sangat ramah dengan terorisme. Teroris terkekeh-kekeh dengan watak bangsa ini. Bahkan jika hidup teroris masih akan mendapat simpati dan ada kelompok yang menganggap bahwa teroris itu pahlawan.
Tapi bagaimanapun aparat Indonesia amat sigap mengantisipasi teroris. Seperti James Bond Polisi-polisi bergerak amat cepat melumpuhkan kerja teroris sehingga tidak sempat menelan korban banyak, tapi meski begitu citra Indonesia di mata internasional terkoyak juga. Rasanya seperti kecolongan. saat lengah sedikit ternyata teroris amat paham dengan budaya Indonesia, hingga tahu celah-celah kapan indonesia terlena, sehingga teroris masih bisa menembus lokasi ring I.
Sekarang orang menjadi bingung bagaimana rupa teroris sebenarnya. Jika dulu gambaran teroris itu seperti gambaran umum dengan jenggot, pakaian seperti orang Arab, dengan celana congkrang, sekarang apa perlu mencurigai orang perlente dan modis?
Ternyata teroris amat pandai memikat pemirsa yang termehek-mehek oleh artis layar kaca. Mereka juga bisa bergaya meskipun endingnya. Blarrrr!!!
Ikuti tulisan menarik Pakde Djoko lainnya di sini.