x

Iklan

tri wahyuni zuhri

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Yuni Fatriany Mengembangkan Batik Kutai dengan Hati

Yuni Fatriany merupakan Sosok Figur Inspiratif yang berjuang untuk mempertahankan seni dan budaya daerah Kutai. Yuni mengembangkan Batik Kutai dengan Hati

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pertama kali mengenal sosok Ibu Yuni Fatriany, saya sudah merasa salut dan kagum atas sosok inspiratif dan kiprah beliau.  Beliau merupakan sosok perempuan inspiratif  yang berusaha terus memperjuangkan serta mempertahankan sosial budaya yang di miliki daerah tinggalnya.  Ibu Yuni mencoba mengangkat kekayaan sosial budaya Kutai dalam corak kain Batik Kutai.

Berawal dari kecintaan Ibu Yuni Fatriany terhadap berbagai jenis kain batik dari sejak dulu.  Hingga suatu hari, terbersit dari benak pikiran Ibu Yuni untuk menciptakan batik dengan motif dan corak yang khas Kutai. Suami Ibu Yuni.  Eko Achnanto, sangat mendukung setiap langkah dan keinginan positif beliau.  Bahkan berbagai ide yang ada, mereka kolaborasi dan sinergikan utuk mewujudkan  “Batik Kutai”, demikian nama batik yang  mereka pilih dengan sepenuh hati. 

Hati Ibu Yuni tergerak untuk mengenalkan kekayaan seni sosial budaya Kutai kepada masyarakat Indonesia dan bila memungkinkan ke seluruh dunia.  Berbicara batik Kutai bukan hanya berbicara mengenai keindahan dan ciri khas dari kain Batik saja.  Tetapi lebih dari itu, agar banyak orang mengetahui bahwa Kutai Kertanegara memiliki kekayaan seni sosial budaya yang tinggi dan harus terus di lestarikan.  Kekayaan seni sosial budaya ini akan terus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kutai Kertanegara khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.  Ibu Yuni sungguh berharap Batik Kutai akan dapat mengangkat kembali ragam hias dan warna yang menjadi identitas warga Kutai dapat menjadi langkah awal yang dapat membanggakan dan mempercantik Kalimantan Timur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Batik Kutai memiliki berbagai keunikan motif dan ciri khas sendiri yang mencerminkan kekayaan Seni Budaya Kutai, khususnya Kutai Kertanegara.  Ada 3 motif unggulan dari Batik Kutai yang Ibu Yuni buat, yaitu motif Lembu Swana Bestari, motif Naga Belarung, dan motif Pesut Mayang. Selain itu, Ia juga memilih bahan kain khusus untuk batik kutai, yaitu kain katun prisimair dan kain sutra.  Walau begitu Ibu Yuni tetap menerima pemesanan batik kutai dari konsumen dengan menyesuaikan bugjed keuangan mereka.  Karena  Ia ingin batik kutai bisa lebih di kenal dan pergunakan oleh masyarakat manapun.

Perjalanan dalam mewujudkan Batik Kutai memang tidak mudah.  Dengan di dukung berbagai pihak,   Ibu Yuni berupaya mencari berbagai bahan menggali informasi dan mencari literatur tentang kebudayaan Kutai  di segala tempat dan media.    Hingga akhirnya Ibu Yuni berkonsultasi dengan sesepuh Kesultanan Kutai untuk menemukan anasir-anasir yang paling tepat untuk dilukiskan menjadi beberapa motif batik.  Alhamdulillah, perjalanan penuh perjuangan itu menunjukkan hasil.  Ibu Yuni pun akhirnya berhasil mewujudkan dan mempersembahkan Batik Kutai pada bulan Maret 2010.   

Launcing Batik Kutai sendiri bisa di lakukan bertepatan pada pesta adat Erau yang di selenggarakan pada tahun 2010 di Kutai Kartanegara.  Moment Launcing itu seakan menjadi batu loncatan  bagi Batik Kutai di kenal di masyarakat.  Setelah acara Erau tersebut, Ibu Yuni mendapat kesempatan mengikuti PENAS XII KTNA NASIONAL di Kutai Kartengara.  Yang membanggakan, Batik Kutai menjadi baju resmi yang di kenakan oleh Bapak Boediono (wakil presiden saat itu), Bapak Awang Faroek (Gubernur Kaltim), Ibu Rita Widyasari ( Bupati Kutai Kartanegara).  Ibu Yuni pun sering berkerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan pameran atau expo dalam rangka memperkenalkan Batik Kutai di tingkat daerah maupun nasional.

Hingga saat ini, Ibu Yuni sudah mendaftarkan dan matenkan hak cipta Batik Kutai sejak tahun 2014.  Dengan adanya sertifikat hak cipta Batik Kutai, beliau berharap agar masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai desain dan motif Batik Kutai sebagai salah satu bagian kekayaan budaya Indonesia.  Walaupun belakangan ada saja pihak-pihak yang mencoba mencontoh atau menduplikat motif Batik Kutai yang beliau buat dan perjuangkan.  Tapi Ibu Yuni anggap ini sebagai salah satu bentuk cobaan agar  ia tetap kuat dan berusaha maju dalam mengembangkan batik kutai.

Ibu Yuni  memiliki rencana ke depan untuk mengembangkan sekaligus mengenalkan Batik Kutai.  Salah satu rencana yang saat ini sedang Ibu Yuni wujudkan yaitu ingin membangun perkampungan batik di salah satu tempat di daerah tinggalnya.  Selama ini Ibu Yuni masih bekerjasama dengan pengerajin luar daerah dalam bekerjasama membantu produksi batik kutai, hal ini di karenakan masih sulitnya mencari tenaga pengerajin di daerah. 

Ibu Yuni ingin sekali membuat perkampungan batik di daerah.  Selain bisa lebih mengenalkan seni sosial budaya daerah, beliau berharap dengan ada perkampungan batik dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat daerah tempat tinggal.  Ibu Yuni ingin sekali memperdayakan banyak kaum perempuan agar bisa lebih berkarya dan mandiri melalui berbagai kegiatan yang  dilakukannya.  Sebelumnya Ibu Yuni sudah juga melakukan berbagai koordinasi dan pertemuan dengan berbagai pihak terkait rencana ini dan menunjukkan respsitif. 

Ibu Yuni  berharap, dengan di bantu dan berkerjasama berbagi pihak-pihak yang  terus memberikan berbagai dukungan dan usaha,  bisa terus konsisten mengembangkan Batik Kutai,  sebagai salah satu bagian dari seni sosial budaya Kutai yang dapat membanggakan.  Selain itu bisa dapat menciptakan peluang kerja dan memperdayakan kaum perempuan di daerah agar bisa lebih berkarya dan mandiri. Semoga Allah senantiasa menguatkan dan mempermudah langkah dan usaha Ibu Yuni. Amin.

 

Ikuti tulisan menarik tri wahyuni zuhri lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu