x

Iklan

Asep Bahtiar Pandeglang

www.asepbahtiar.com
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Serba Salah Nulis Ahok, Kata Mereka Ahok Itu Dewa

Saya menulis Ahok dan mendapat bayaran gede, nah itu juga jadi masalah, mengapa mesti ada praduga dan salah sangka

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saya jadi serba salah nulis ahok? Kata teman saya suatu hari, lah kenapa? Karena saya warga Tionghoa, kami ini minoritas, pembelaan terhadap Ahok dianggap oleh mereka sebagai pengagungan terhadap Dewa. Mereka bilang Ahok Dewa, Ahok itu bukan dewa kata saya, Ahok sebetulnya biasa saja, tidak hebat-hebat amat, cuma Ahok jujur, Nah ketika saya bilang Ahok itu Jujur, mau kerja untuk rakyat Jakarta, tidak mau berkongsi menipu duit rakyat. Saya dibilang ngawur. Jadinya saya serba salah. Sudah sepuluh tahun menulis baru kali ini tulisan saya dibilang ngawur.

Mereka bilang, saya menulis Ahok dan mendapat bayaran gede, nah itu juga jadi masalah, mengapa mesti ada praduga dan salah sangka yang tidak etis?, padahal saya tinggal di Amerika, Ahok ke Amerika saja tidak pernah, kalaupun pernah belum juga ketemu saya, disiang bolong tiba-tiba ada yang bilang Ahok bayar saya, lalu sekonyong-konyong mereka mengatakan membela Ahok sama saja Membela kaum Tionghoa, menyingkirkan warga Pribumi dari Jakarta, Kok jadi aneh? Jakarta dihuni jutaan manusia, warga Tionghoa hanya seberapa, bagaimana mungkin bisa menyingkirkan warga mayoritas dengan membuat jakarta sepi hanya di isi Tionghoa?. Jadinya saya serba salah dan bingung sendiri.

Menulis tentang kejujuran dianggap kutukan, padahal saya belajar jujur juga dari Ahok, dia gak mau dibayar dan disuap kok ada istilah Ahok bayar saya menulis dan mengagungkan dia seperti Dewa. Kisruh Politik memang panas, kita menulis sosok yang benar-benar jujur saja masih dianggap salah, yang salah itu bibir yang berkata tidak, hati nurani berkata Iya. Di dunia ini yang mahal bukan cuma pendapat dan opini tapi kebohongan hati nurani, sekarang siapa yang mau melawan Ahok? Bahkan Ahmad Dhani pun seperti Kucing garong, malu-malu mau, malu jadi calon Gubernur, dia bilang saya ini Bakal, Bakal Calon, mau jadi calon saja takut tapi dia datangin sejumlah elit Politik minta dukungan, Yusril malah menyombongkan diri, Ahok itu sakti, saya itu hebat, Ahok selama menjabat Gubernur saja belum pernah menyombongkan diri melabeli dirinya saya sakti saya hebat, meski dia emosional dan pemarah, dia akui itu kekurangannya, tidak seperti Yusril yang ujug-ujug melabeli dirinya Hebat tanpa mau Jujur semua Kasus-kasus dan kebohongannya dibuka ke rakyat. Saya jadi serba salah menulis Ahok, ujar teman saya orang Tionghoa. (*)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Asep Bahtiar Pandeglang lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu