x

Iklan

Yudi Mahardika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Usaha Budidaya Bandeng yang Bikin ‘Ngiler’ Para Pengusaha

Bandeng merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau (tambak) yang sekaligus juga merupakan bahan konsumsi masyarakat luas, sehingga mempunyai prospe

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 13.667 pulau, wilayah laut yang luas dan garis pantai yang panjangnya lebih dari 81.000 km, Indonesia memiliki potensi sumberdaya laut dan pantai yang besar. Perairan Indonesia memiliki suatu karakteristik fauna tropis yang tidak ada bandingnya. Saat ini perairan Indonesia diidentifikasi lebih dari 2500 spesies ikan yang berbeda jenis.

Potensi sumberdaya perairan Indonesia yang besar membuat bidang perikanan menjadi salah satu aspek harus diprioritaskan bagi Pembangunan Nasional bangsa Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1985 yang mengatur bidang perikanan menyebutkan bahwa, dalam usaha mencapai tujuan Pembangunan Nasional berdasarkan Wawasan Nusantara, bidang perikanan harus mampu ikut serta mewujudkan kekuatan ekonomi sebagai upaya meningkatkan Ketahanan Nasional. Peran serta dan sumbangan bidang perikanan dalam proses pembangunan nasional misalnya menambah devisa negara melalui kegiatan ekspor hasil perikanan. meningkatkan gizi masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berkaitan dengan masyarakat yang bekerja dan mencari nafkah dibidang perikanan.

Dewasa ini peledakan jumlah penduduk telah membawa akibat yang cukup luas diberbagai segi kehidupan manusia. Kenaikan jumlah penduduk tidak hanya menuntut peningkatan penyediaan bahan pangan, tetapi juga peningkatan bidang gizi. Berbagai upaya sejak dulu ditempuh untuk meningkatkan produksi pangan, dan sekarang upaya peningkatan dibidang gizi mulai diperhatikan. Ikan sebagai sumber gizi, semakin neningkat permintaannya seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usaha peningkatan produksi perikanan di Indonesia tidak selayaknya hanya menggantungkan diri pada usaha penangkapan ikan di laut lepas dan perairan umum lainnya, karena jika terjadi eksploitasi secara terus-menerus seiring dengan teknologi penangkapan yang semakin maju justru akan mengganggu kelestarian sumberdaya perairan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, usaha peningkatan produksi perikanan melalui usaha penangkapan ikan di laut lepas dan perairan umum lainnya harus diimbangi dengan usaha budidaya perikanan didarat atau yang biasa disebut dengan perikanan darat.

Bandeng merupakan salah satu jenis ikan budidaya air payau (tambak) yang sekaligus juga merupakan bahan konsumsi masyarakat luas, sehingga mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan di Indonesia. Bandeng mempunyai toleransi salinitas yang tinggi (euryhalien) sehingga dapat dibudidayakan ditambak yang berair payau. Sifat euryhalien ini memungkinkan daerah pemeliharaannya tidak terbatas pada tambak pantai (tambak yang berjarak 0,5-1 km dari garis pantai), tetapi juga dapat dibudidayakan di tambak darat (tambak yang berjarak lebih dari 1,5 km dari garis pantai yang mana salinitasnya lebih rendah dari tambak pantai. Selain bersifat euryhalien, ikan bandeng juga tahan terhadap temperatur yang tinggi sehingga coook di budidayakan di Indonesia. Keadaan lain yang menguntungkan adalah tidak adanya musim dingin di Indonesia, sehingga pengusahaannya dapat berlangsung sepanjang tahun.

Penyebaran ikan bandeng begitu luas, bahkan hampir setiap pantai di Indonesia terdapat benih bandeng (nener). Penyebaran bandeng di Indonesia meliputi daerah-daerah pantai di Jawa, Sumatera, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali serta Pulau Buru. Di pulau Jawa, nener sering ditangkap di pantai Banten, Jakarta, Cirebon, Semarang, Gresik dan Surabaya.

Dalam usaha budidaya bandeng, pengetahuan yang mendalam para petani tambak terhadap faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil produksi sangat penting. Jenis-jenis faktor produksi dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor produksi tersebut terhadap hasil produksi, mutlak harus diketahui agar kegiatan budidaya memperoleh hasil yang menguntungkan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka diperlukan suatu perhitungan biaya produksi dan perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dari budidaya bandeng sehingga dapat diketahui apakah budidaya bandeng tersebut menguntungkan atau tidak dan berapa lama biaya investasi dapat di kembalikan.

Analisis yang digunakan untuk menguji kelayakan usaha budidaya bandeng dalam penelitian ini dilakukan karena setiap kegiatan usaha pasti akan mengandung resiko, baik resiko terhadap komoditas maupun resiko keuangan. Analisis kelayakan dilakukan untuk memperkecil resiko investasi dan sekaligus membantu dalam mengambil keputusan investasi secara tepat.

Sebagai ikan laut, bandeng tersebar mulai dari pantai Afrika timur sampai ke Kepulauan Tuamotu sebelah timur Tahita, dan dari Jepang selatan sampai Australia utara. Sifat yang menyolok dari ikan bandeng ialah sifat euryhallien, yaitu tahan terhadap perubahan yang besar dalam hal salinitas air, hal ini membuat bandeng dapat dipelihara dalam tambak air payau. Meskipun kadar garam dalam tambak air payau sering turun-naik, kehidupan sehari-hari ikan bandeng tidak terpengaruh.

Dalam mencari makan, ikan bandeng mengais ganggang biru yang tumbuh menempel di dasar, kalau sudah terangkat dan mengapung dekat permukaan air oleh gelembung-gelembung oksigen hasil proses fotosintesis mereka.

Pembiakan induk bandeng terjadi di dekat pantai yang airnya jernih, sedalam 40-50 meter, menghasilkan telur sebesar 1,2 mm mengapung di bawah permukaan air. Pelepasan telur terjadi pada waktu malam hari di tempat sejauh 5-7 mil laut dari pantai. Telur bandeng menetas dalam waktu 24 jam, menjadi nener selembut 5 mm. Sambil tumbuh lebih lanjut, nener itu terbawa oleh air mendekati pantai, kemudian ditangkap oleh para penyeser. Dalam bentuk nener inilah ikan bandeng ditebarkan dan dipelihara dalam tambak hingga sampai dapat dipanen kelak.

Di kalangan pertanian, istilah budidaya digunakan bagi kegiatan usaha produksi suatu komoditi. Istilah budidaya merupakan padanan bagi istilah culture, misalnya fish culture, yang mengusahakan ternak ikan dikolam seperti marine culture, yang mengusahakan hasil laut.

Saat ini, dijumpai di seluruh wilayah Nusantara, ikan bandeng menjadi komoditas unggulan berbagai provinsi di Indonesia. Bahkan, hasil olahan ikan bandeng menjadi produk kuliner khas sejumlah provinsi, terutama di Jawa. Setidaknya, terdapat tiga jenis olahan yang cukup populer dan memiliki prospek bisnis menjanjikan.

Ikuti tulisan menarik Yudi Mahardika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu