x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Merekrut Orang Baru, Dahulukan Kecocokan Nilai

Manakah yang lebih Anda pertimbangkan dalam merekrut calon karyawan: sikap atau keterampilannya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Setiap perusahaan merekrut orang baru karena membutuhkan tenaga terampil tertentu, sayangnya keterampilan tidak menggambarkan sosok orang tersebut seutuhnya. Keterampilan hanyalah sepenggal bagian dari jati diri seseorang yang hendak Anda rekrut. Masih banyak sisi-sisi lain yang perlu dicermati sebelum Anda berkata: “Baik, saudara kami terima.”

Banyak perusahaan yang telah belajar untuk melihat kepiawaian seseorang bukan sebagai satu-satunya ukuran dalam merekrut tenaga baru. Bahkan, lebih penting ketimbang keterampilan ialah nilai-nilai, sikap, dan cara berpikir (mindset) calon yang hendak direkrut. Perusahaan yang punya pertimbangan semacam ini percaya bahwa keterampilan dapat dipelajari, sedangkan mengubah sikap dan cara berpikir bukanlah perkara yang mudah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika ingin berhasil, perusahaan cenderung merekrut karyawan yang cocok dengan nilai-nilai inti perusahaan. Bukankah nilai-nilai ini yang mendefinisikan organisasi Anda, membentuk identitas perusahaan Anda, dan yang memengaruhi keputusan bisnis Anda, hari ke hari? Perusahaan yang mengembangkan kultur ‘pejuang’ akan mencari orang-orang yang semangat juangnya tinggi, tidak mudah menyerah, kreatif dalam mencari solusi, hingga tidak lelah mendengarkan kebutuhan pelanggan.

Kemampuan, keterampilan, kualitas produk dan jasa, keunggulan proses, dan kecanggihan teknologi—untuk menyebut beberapa hal—adalah manifestasi dari kekuatan nilai-nilai perusahaan Anda. Karyawan yang tidak mau mengikuti budaya perusahaan akan cenderung menyempal. Sudah banyak bukti, karyawan sejenis ini kemudian merepotkan alias jadi trouble maker. Karena alasan inilah, nilai-nilai antara calon karyawan dan nilai-nilai yang dianut perusahaan perlu diusahakan agar klop.

Dalam banyak kasus, jika calon karyawan memiliki banyak kesesuaian dengan nilai-nilai perusahaan, akan lebih mudah mengajarkan keterampilan yang diperlukan. Kecocokan ini menguntungkan dalam jangka panjang, bukan hanya bagi calon karyawan ketika sudah menjadi pegawai penuh, namun juga bagi perusahaan yang merekrutnya.

Tantangannya, melakukan wawancara untuk mengetahui nilai-nilai yang dianut calon karyawan tidak selalu mudah. Beberapa manajer senior menyarankan sejumlah hal yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan dalam mengembangkan values-based hiring process. Alan Lewis, pelaku bisnis wisata di AS, menyarankan tiga hal.

Pertama, jangan tanyakan langsung kepada calon karyawan apakah ia bisa menyesuaikan diri dengan nilai-nilai perusahaan. Biarkan dia menunjukkannya kepada Anda. Anda bisa belajar dengan mengamati gerak-gerik dan ucapannya maupun caranya berinteraksi dengan orang lain.

Kedua, Anda tentu tidak ingin merekrut seseorang yang akan sulit beradaptasi dengan nilai-nilai perusahaan. Maka, bersikap terbuka mengenai isu ini sangat membantu menghindari kesalahan dalam memilih calon karyawan. Akan banyak energi, waktu, dan biaya yang terbuang bila keliru memilih, sebab biasanya karyawan yang menyadari bahwa dirinya tidak cocok kemudian akan memilih keluar.

Ketiga, jangan menggabungkan wawancara mengenai keterampilan dengan wawancara tentang nilai-nilai. Cara ini membantu Anda menghindari kemungkinan Anda luput dalam menyaring sikap calon karyawan.

Bila Anda mampu memilih orang yang cocok nilainya, tingkat retensi karyawan akan lebih tinggi. Mereka akan betah bekerja di lingkungan perusahaan Anda. Keterlibatan mereka dalam mengembangkan perusahaan juga lebih intens dan hubungan mereka dengan pelanggan pun akan lebih baik. Maknanya, keberhasilan jangka panjang akan lebih mungkin diraih. (Foto: tempo.co) ***

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

7 jam lalu

Terpopuler