x

Iklan

Isnain Yusuf

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Danny Pomanto: Jika Dipilah, Sampah Bukanlah Kotoran, Sampah Bahkan Ternyata Bisa Harum

Makassar menjadi satu-satunya kota di wilayah Indonesia Timur yang masuk dalam skema nasional percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Makassar menjadi satu-satunya kota di wilayah Indonesia Timur yang masuk dalam skema nasional percepatan pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah bersama DKI Jakarta, Tangerang, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Surakarta.

Diketahui Walikota Makassar, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto atau akrab disapa Danny Pomanto beserta jajarannya telah menciptakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bintang Lima Makassar yang didesain di atas lahan seluas 16 Ha yang terintegrasi dengan layanan Bank Sampah Induk, PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah), Rumah Potong Hewan (RPH), arena olahraga, dan sarana wisata.

“Konsep TPA Bintang Lima Makassar didesain multi fungsi dengan beragam fasilitas pendukung. Model ini pertama dan satu-satunya di Indonesia,” ujar Danny.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui program inovasi inilah, Danny Pomanto sempat menjadi satu-satunya walikota yang menjadi pembicara pada ‘Seminar Penyelenggaraan Sistem Pengelolaan Sampah Perkotaan Berbasis Teknologi Termal di Indonesia’ di Hotel Bidakara Jakarta, bulan lalu. Pertemuan ini dihadiri oleh kumpulan tenaga ahli, akademisi, pemerintah, BUMN, dan praktisi di bidang pengelolaan sampah berbasis teknologi termal.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya Senin (17/10), walikota inovatif ini juga kembali menjadi satu-satunya kepala daerah yang menjadi narasumber dari 418 kabupaten dan 98 kota dalam ‘Rakornas Adipura 2016’ di Auditorium Manggalawana Bakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.

Danny berbicara dihadapan para Bupati/Walikota dan utusan daerah serta Tim Dewan Adipura dalam Rapat Koordinasi Nasional ‘Rebranding Program Adipura Menuju Kota Bersih Berkelanjutan’ yang dibuka oleh Menteri KLHK, Siti Nurbaya.

Melihat hal tersebut, kemudian saya beranggapan bahwa upaya keras Danny Pomanto menjadikan Makassar Tidak Rantasa melalui konsep pengolahan sampah yang dimulai dari menghadirkan TPA Bintang Lima, Sistem Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi Termal, Bank Sampah serta gerakan masyarakat yang berbasis partisipasi publik dalam mendukung gerakan kebersihan telah menjadi perhatian nasional.

Baginya, sampah bukanlah benda kotor dan tidak bernilai, bahkan sampah bisa sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi jika kita mampu mengelolanya dengan baik.

“Jika dipilah sampah itu bukanlah kotoran, sampah bahkan ternyata bisa harum. Terbukti, sampah telah mengharumkan nama Makassar, baik di Indonesia maupun luar negeri,”  ucapnya.

 

Ikuti tulisan menarik Isnain Yusuf lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu