x

Iklan

Ema Salimah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Etika Selfie, Puan Kok Selalu Disalahkan?

Aksi selfie Puan menjadi perhatian tersendiri bagi media di Arab Saudi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Puan memang selalu menyita perhatian. Bersama Raja Salman, Megawati dan Presiden Jokowi, Puan mengabadikan kebersamaan mereka melalui foto-foto selfie. Puan tentu saja mengikuti gaya kekinian dalam foto-foto selfienya. Ia yang paling terlihat ‘asik’ gaya berselfienya. Wajar saja, Puan adalah yang termuda diantara mereka.

Namun ternyata aksi tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi media di Arab Saudi.

Sebuah akun Twitter @SpecialisBedah mengunggah beberapa surat kabar Arab Saudi. Akun tersebut juga menuliskan caption di bawahnya: “gaya selfie Puan jadi Headline di Media Arab Saudi karna dinilai Tidak Beretika”.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Akun @SpecialisBedah bahkan menegaskan, sekali lagi menegaskan, demi mendapatkan perhatian dengan kalimat berikutnya: “perhatikan, pemerintah menunjukkan tidak adanya etika”.

Kita tidak tahu motif apa yang menyelubungi caption-caption dari sang pemilik akun anonim itu, akun yang malu-malu bahkan untuk menegaskan identitas dirinya.

Tapi wajar saja. Kita sudah jamak tahu, akun-akun semacam @SpecialisBedah memang selalu tunduk pada ‘kenyinyiran’. Akun-akun itu dibikin untuk memproduksi kata-kata yang selalu tak enak didengarkan.

Akun ini berusaha membuat ‘framing’ yang jelas menyudutkan putri Megawati itu. Dengan mengatakan gaya Puan yang tidak beretika, sang akun telah membawa pada kategori etis dan tidak etis dalam foto selfie itu. Saya kira jika sang akun menyadari, etis dan tidak etis yang dia katakan adalah problem yang polisemis (penuh perdebatan) dalam soal selfie.

Adakah cara yang etis dalam berfoto-selfie? Dimana ukurannya?

Jika sang akun berhasil membuat sejumlah ukuran itu, nampaknya dia bisa dinobatkan jadi pengamat etika baru dalam jagat per-selfie-an.

Tapi nampaknya sang akun tidak berniat ke sana. Dia tidak berniat untuk mendiskusikan lebih jauh kategori selfie yang etis dan tidak etis. Dia hanya ingin membawa opini publik untuk ramai-ramai membuat penilaian yang sesat, rumit dipahami tapi dia paksakan demi misi menyudutkan.

Jika tolak ukur dia membikin ‘framing’ Puan tidak beretika dalam foto selfie hanya untuk menarik perhatian publik netizen yang lain, berbahagialah hai akun, kamu berhasil. Setidaknya akun tersebut telah menarik perhatian dari komentar-komentar yang lain.

Beberapa netizen pun ramai-ramai ikut memberi komentar. @lempar_jumroh: "@SpecialisBedah rezim yg ingin terlihat sok digital & modern, raja diperlakukan sprti teman biasa hasilnya menjadi kampungan tak ber-etika"

@NuansaBiru6: "@SpecialisBedah like mother like daughter. Anak2 sdit lebih tahu etika dan kesopanan dibanding ratu dan putri dlm tempurung banteng."

@soara_id: "@SpecialisBedah hasil dari Revolusi Mental ?"

@danieimr: "@SpecialisBedah inikah yg disebut revolusi mental? Sy kira anak dan cucu akan mengikuti sifat dan sikap Soekarno.."

@ZackyMaula: @"SpecialisBedah @TerorisSocmed Duhhhh Sedih saya baca nya#orangertiartinya."

Ikuti tulisan menarik Ema Salimah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu