x

Iklan

Jusman Dalle

Praktisi Ekonomi Digital, Tulisan-tulisan telah diterbitkan di 38 media massa : Tempo, Kompas, Jawa Pos, Kontan, Republika, dll.
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Polemik Acho dan Green Pramuka Ternyata Belum Selesai

Kini Acho bebas dari jerat hukum. Sementara poin-poin lain, belum tuntas ditunaikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Komika Mukhadkly Acho dan Apartemen Green Pramuka sepakat berdamai. Dari berbagai poin kesepakatan, yang paling krusial adalah pencabutan laporan Green Pramuka kepada Acho yang sebelumnya membuat pelawak tunggal asal Makassar itu dihadiahi status tersangka. Kini Acho bebas dari jerat hukum.

Sementara poin-poin lain, belum tuntas ditunaikan. Di antara poin-poin tersebut adalah Acho memuat klarifikasi dan menyatakan permohonan maaf di blognya. Green Pramuka juga melakukan hal yang sama, yaitu mengakui kekeliruan dan berjanji melakukan pembenahan. Kata maaf dan komitmen memperbaiki layanan sendiri sudah diungkapkan secara lansung di hadapan para wartawan.

"Kami secara tulus menyatakan permohonan maaf bagi penghuni dan pemilik Green Pramuka bila di masa lalu terdapat kekurangan dalam pelayanan pelaksanaan kegiataan pengelolaan dan kemudian terus berusaha meningkatkan pelayanan dengan lebih baik," kata Rizal Siregar seperti dikutip dari Kompas.com

Terkait poin ini, Acho sendiri belum melakukan hal yang sama. Dipantau di blog pribadi miliknya, belum ada kata maaf ataupun klarifikasi dari Acho. Mungkin draftnya masih disusun kedua belah pihak. Kita positif thinking saja. Karena Acho sudah berjanji akan memenuhi poin-poin komitmen tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Poin selanjutnya yang tentu saja sangat ditunggu-tunggu Acho dan mewakili harapan pemilik unit Green Pramuka adalah komitmen melakukan pembenahan. Green Pramuka menyatakan bakal memenuhi komitmen tersebut, tapi tentu saja bertahap karena tidak bisa langsung dieksekusi secara keseluruhan. Misalnya soal penyediaan lahan terbuka hijau seperti yang dijanjikan di dalam brosur, butuh waktu untuk direalisasikan. Lagian, Apartemen Green Pramuka masih dalam tahap pengembangan.

Adapun komitmen yang langsung diwujudkan adalah soal layanan ini adalah pencabutan tarif parkir yang sebelumnya dikritik karena dianggap memberatkan penghuni. Kebijakan baru tersebut bahkan dieksekusi secara sigap, sebelum perjanjian damai. Intinya, tidak ada biaya parkir berlangganan. Karena biaya parkir ini memang banyak dikeluhkan, termasuk dikritik Acho di dalam blognya.

Terlepas dari belum terealisasinya semua komitmen damai antara Acho dan Green Pramuka karena memang butuh waktu, kita memetik tiga pelajaran berharga dari polemik ini.

Pertama, mengungkap dinamika hidup di apartemen. Mungkin banyak yang melihat kesan hidup apartemen itu pasti seputar “hidup mewah”, “orang kaya”, “hidup nyaman” dan hal-hal menyenangkan lainnya. Padahal realitanya, tidak selalu seperti itu. Kata Acho seperti dikutip dari blognya. Ini barangkali terkait berbagai biaya yang harus dikeluarkan.

Tapi hal itu tidak bisa digeneralisir. Karena banyak juga apartemen yang memanjakan penghuni. Hidup di apartemen itu sangat nikmat. Serba praktis. Fasilitas lengkap. Mau renang, nge-gym, nongkrong hingga belanja, semua tersedia dalam beberapa langkah kaki saja. Ya, kembali lagi, sebelum memutuskan tinggal di apartemen, cari referensi dan sesuaikan selera dan kemampuan.

Kedua, respons cepat Apartemen Green Pramuka membuktikan perlunya solidaritas publik dari berbagai isu yang terkait kepentingan bersama. Polemik yang diutarakan Acho adalah kepentingan publik.  Bukan tujuan pribadi semata. Ada banyak kasus serupa yang butuh uluran tangan diadvokasi bersama. Misalnya soal penertiban trotoar dari berbagai anasir yang merusak kenyamanan pejalan kaki, angkutan umum yang layak, dan lain sebagainya. Jika hal-hal itu kita advokasi bersama, hasilnya Insya Allah bakal berbuah perbaikan dari pihak berwenang.

Ketiga, Acho menunjukkan dahsyatnya kekuatan kanal digital. Jika Acho protes langsung ke customer service, mungkin suaranya cuma terdengar sayup-sayup. Tapi kemudian Acho memilih menyuarakan unek-uneknya di media sosial, di kanal digital. Suara Acho nyaring jadinya.

Acho mampu mengajak ribuan netizen untuk turut bersuara. Kebersamaan dan kekompakan tersebut lantas bisa cepat direspons oleh Apartemen Green Pramuka. Kita bersyukur, bahwa pihak apartemen mau menerima kritik, masukan dan berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan. Itu yang paling penting.

 

Ikuti tulisan menarik Jusman Dalle lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu