x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Para Capres, Apa Programmu?

Hingga hari ini, gambaran utuh visi, misi, maupun program para capres belum juga dipromosikan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Musim kampanye sudah berjalan 1,5 bulan. Rakyat masih sabar menunggu pernyataan berbobot dari para capres dan cawapres, yang berisi visi dan program kerja masing-masing. Terus terang saja, pernyataan-pernyataan yang berseliweran di media arusutama (cetak, radio, televisi, web-internet) maupun media sosial lebih cenderung membikin bising. Terlebih lagi, media lebih suka mencomot diksi-diksi yang sekedar dimaksudkan untuk lebih cepat menarik perhatian lebih banyak orang.

Kebisingan itu bertambah oleh karena para elite pendukung masing-masing capres berusaha menjelaskan diksi-diksi itu. Muncullah para penafsir istilah yang dilontarkan capres dan cawapres, sehingga ruang publik semakin terisi oleh pernyataan yang kurang atau malah tidak substansial. Masing-masing penafsir punya tafsiran sendiri-sendiri, sehingga yang terjadi bukannya persoalan jadi terang-benderang, melainkan justru kian membingungkan. Dalam hal ini, media massa juga punya peran dan kontribusi dalam memilah dan memilih bagian tertentu dari pernyataan elite agar medianya dibaca, dikunjungi, ditonton, maupun didengar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Musim kampanye sesungguhnya bisa menjadi momen yang tepat bagi kedua pasangan capres untuk menyampaikan visi dan programnya. Sayangnya, hingga hari ini, gambaran utuh visi, misi, maupun program itu belum juga muncul. Yang dimunculkan ialah janji-janji sporadis, seperti akan menggencarkan ekonomi syariah atau kalau terpilih, tidak akan ada impor lagi.

Entah karena pertimbangan apa hal-hal yang substansial itu belum dimunculkansecara utuh. Apakah keduanya saling menanti satu sama lain atau menunggu hingga saat acara debat dilangsungkan, ataukah sengaja menyimpannya lebih dulu karena jika dibuka sekarang akan merugikan kepentingan pihak tertentu. Yang bertebaran di media lebih banyak saling sindir, ejek, lontaran pernyataan yang menjauhkan masyarakat dari isu-isu yang substansial, yang seharusnya mewarnai kampanya pemilihan presiden.

Apakah penghindaran dari wacana yang substansial itu merupakan kesengajaan? Padahal rakyat jelas membutuhkan solusi dari segala persoalan yang dihadapi saat ini: utang, lapangan pekerjaan, kemiskinan, keadilan, hak asasi, kekurangmandirian pangan dan energi, pendidikan, dan banyak lagi. Satu setengah bulan waktu kampanye yang sudah lewat tidak dimanfaatkan secara efektif untuk mempromosikan gagasan yang tepat dan layak untuk memecahkan beragam persoalan bangsa ini.

Para elite politik perlu dan mesti memperlihatkan fatsoen politik yang mengedepankan gagasan yang substansial dengan cara penyampaian yang menjunjung keadaban. Bila ada gagasan yang dikritik kompetitor secara bermutu, sewajarnyalah kritik itu direspon pada tataran yang setara, dan bukan diturunkan menjadi sindirian, ejekan, atau bahkan lontaran istilah yang hanya menarik perhatian publik namun menjauhkan publik dari substansi persoalan.

Para elite politik punya tanggung jawab untuk menampilkan cara berpolitik yang membuat rakyat percaya bahwa pemilihan presiden bukanlah ajang untuk sekedar memperebutkan suara rakyat dengan saling sikut, melainkan jalan untuk memperbaiki kondisi kesejahteraan masyarakat secara demokratis. Jangan sampai sisa waktu kampanye yang tersedia hanya dihabiskan untuk saling ejek, sindir, atau mengritik asal kritik yang membuat sebagian besar rakyat mual menyaksikannya dan hilang kesabaran. Jangan biarkan rakyat di bawah saling bertengkar dan tersulut api kemarahannya oleh kata-kata yang dipakai para elite politik untuk saling serang dan ejek. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu