x

Iklan

Dewa Made

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 1 Juli 2019 11:50 WIB

Prabowo-Sandi dan Suara Islam

Benarkah mayoritas Muslim lebih cenderung memilih Prabowo-Sandi? Untuk menerka jawaban keterkaitan antara Islam dengan Pilpres 2019, saya menjabarkannya lewat visualisasi data.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sidang MK gugatan Prabowo-Sandi akhirnya berakhir dan mengukuhkan kemenangan Jokowi-Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024. Atas dasar itu, saya jadi lebih lega menggunakan  data-data hasil pemilu dalam menjawab keingintahuan saya tentang “Prabowo-Sandi dan Islam”.

 

Dari sekian narasi politik identitas yang dibangun (termasuk terkait Islam), saya sebenarnya ingin tahu apakah cara tersebut bisa mempengaruhi preferensi dalam Pilpres 2019. Terutama terkait dampak narasi politik identitas yang dibangun kubu Prabowo-Sandi. Terlebih, ketertinggalan jumlah suara saat survei-survei sebelum pilpres memperlihatkan jarak yang jauh dengan peluang keterpilihan Jokowi-Amin. Lembaga survei sempat menyebut, peluang suara Prabowo-Sandi hanya di kisaran 30-an persen. Tapi faktanya hasil hitung akhir KPU menunjukkan persentase perolehan suaranya mencapai 45,5 persen. Apakah ini berarti bahwa strategi kubu Prabowo-Sandi berhasil menggaet suara umat Islam?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Untuk menjawab “Apakah mayoritas Islam cenderung memilih pasangan Prabowo-Sandi?”, saya memulainya dengan memetakan sebaran hasil perhitungan suara Pilpres 2019 di tiap-tiap provinsi. Dengan bantuan online tool Data Wrapper, saya menampilkan sebaran data berdasarkan skala warna. Semakin merah warna di suatu daerah, maka persentase suara Prabowo-Sandi di daerah tersebut semakin tinggi. Sedangkan, semakin hijau warna di suatu daerah maka persentase suara Jokowi-Amin di daerah tersebut pun semakin tinggi. Ketika warnanya semakin putih, itu berarti perolehan suara Prabowo-Sandi dan Jokowi-Amin hampir imbang.

 

Peta Sebaran Suara Jokowi-Amin dan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019

 

Dari gambaran peta sebaran suara tersebut, terlihat jelas provinsi mana yang cenderung memenangkan Jokowi-Amin ataupun Prabowo-Sandi. Namun saya masih belum bisa membaca apakah provinsi dengan mayoritas berpenduduk Islam memang cenderung memilih Prabowo-Sandi.

 

Karena itu, saya kemudian membandingkan persentase penduduk Muslim di tiap provinsi (yang saya dapat dari BPS) dengan persentase perolehan suara masing-masing kandidat Pilpres 2019. Dan hasilnya ternyata menunjukan korelasi yang jelas.  

 

 

 

Sebaran Data Persentase Perolehan Suara Pilpres 2019 dengan Persentasi Penduduk Muslim di Tiap Provinsi

                  

Berdasarkan sebaran data tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi persentase penduduk Muslim di suatu provinsi, persentase perolehan suara Prabowo-Sandi memang cenderung semakin tinggi. Dan berlaku sebaliknya untuk perolehan suara Jokowi-Amin.

 

Namun meski perolehan suara Prabowo-Sandi mendominasi di Sumatera, narasi politik identitas yang dibangun kubu Prabowo-Sandi sepertinya tidak berdampak signifikan di provinsi mayoritas Islam seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun di Jawa Barat, Prabowo-Sandi memang unggul dari Jokowi-Amin.

 

Berdasarkan sajian data-data inilah saya jadi semakin yakin atas opini yang sering mengaitkan sentimen isu soal Islam dalam kancah Pilpres 2019 -meskipun masih butuh kajian lanjutan bidang keilmuan lain termasuk Statistik. Efek memainkan narasi politik identitas inipun mungkin sudah diprediksi baik kubu Prabowo-Sandi dan Jokowi-Amin. Hal itu terlihat dari upaya kedua kubu merangkul tokoh-tokoh Islam, yang semakin gencar dilakukan mendekati hari pencoblosan.

 

Tapi kini Pemilu 2019 sudah usai. Dari hal ini paling tidak Jokowi memiliki PR besar untuk mengevaluasi program dan kebijakan di daerah-daerah mayoritas Islam yang memenangkan Prabowo Subianto dan Sadiaga Uno. Dan yang paling penting adalah bagaimana strategi Jokowi-Amin untuk merekatkan kembali persatuan bangsa ini dalam semangat nasionalisme, termasuk memutus narasi-narasi politik identitas di masa depan.

 

Sebagai tambahan, jika Anda masih tertarik mendalami laporan data soal Pilpres 2019, Anda bisa membaca paparan dari Tom Pepinsky di tautan ini. Laporan ini menyajikan analisis yang lebih komprehensif dibanding tulisan di blog ini. Terutama soal keterkaitan antara sentimen agama, etnis, dan Pilpres 2019.

Ikuti tulisan menarik Dewa Made lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB