Mengungkap dalang
Tim advokasi Novel Baswedan meyakini ada kuasa lain di balik dua pelaku penyerangan yang baru saja diungkap Polri. Seperti ditulis detik.com, tim ini meminta kepolisian mengungkap aktor intelektual di balik teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK itu.
"Dan juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang 'pasang badan' untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar," ujar M Isnur sebagai salah satu anggota tim advokasi Novel dalam keterangannya, Jumat , 27 Desember 2019.
Dugaan adanya dalang kasus Novel juga pernah disampaikan oleh kuasa hukum Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa, ketika mengungkap hasil investigasi Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Dia mengatakan ada lebih dari satu nama jenderal dalam laporan hasil investigasi tersebut.
Ada nama-nama jenderal yang kami cantumkan, yang kami temukan dalam investigasi," kata kata dia saat peringatan 700 hari teror Novel Baswedan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2019.
Hasil investigasi disusun oleh koalisi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) bersama LBH Jakarta, KontraS, Lokataru Foundation, ICW, LBH Pers, PSHK AMAR, Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) FH Universitas Andalas, serta PUKAT UGM. Tim advokasi Novel juga masuk dalam koalisi itu.
Koalisi telah menyerahkan hasil investigasi itu ke KPK pada 15 Januari 2019. Dalam laporannya, koalisi menyatakan rangkaian teror terhadap Novel bertujuan menghalangi upaya pemberantasan korupsi. Kategorinya, upaya perintangan penyidikan atau obstruction of justice dan karenanya bisa dijerat dengan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
***
Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.