Isu sensitif khilafah diprediksi akan terus menjadi perbincangan pada 2020. Kelompok pro ide ini masih banyak kendati organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia –penyokong utama gagsan tersebut--telah dicabut status badan hukumnya oleh pemerintah .
Menkopolhukam Mahfud Md pernah menegaskan bahwa tidak ada sistem negara khilafah dalam Islam. “Yang ada itu prinsip khilafah, dan itu tertuang dalam Al Quran,” ujar Mahfud , 26 Oktober 2019.
Menurut Mahfud, dalam Al Quran yang dimaksud khilafah adalah negara yang memiliki pemerintahan. Namun, Islam tidak mengajarkan soal sistem. “Artinya setiap negara bisa menentukan sendiri sistem pemerintahannya tersebut," katanya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga pernah mempertanyakan soal khilafah. "Pertanyaannya, khalifahnya itu sopo? Kalau saya baca-baca soal khilafah itu adalah sebuah seperti nation tanpa border. Lalu bagaimana ya memilih khalifahnya," ujar Megawati, awal Desember lalu.
UAS telah surut?
Sistem pemerintahan khilafah yang pernah membawa kejayaan Islam di era pasca Nabi Muhammad SAW merupakan inspirasi bagi para penyokong gagasan ini. Sistem ini pernah bertahan selama berabad-abad dan dinilai menciptakan keberhasilan umat Islam dalam segala aspek kehidupan.
Beberapa tahun lalu, Ustad Abdul Somad (UAS) juga dianggap sebagai pendukung gagasan tersebut. Hal itu terlihat dari sejumlah ceramahnya. Pendapat UAS bisa dilihat antara lain dalam sebuah ceramahnya yang diunggah di youtube pada 29 Desember 2017.
Selanjutnya: petikannya
Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.