x

Pro-kontra khilafah

Iklan

Anas M

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2019

Rabu, 1 Januari 2020 08:02 WIB

2020, Isu Khilafah Terus Bergulir: Muwafid Bilang Produk Gagal, UAS Surut?

Isu sensitif khilafah diprediksi akan terus menjadi perbincangan pada 2020. Kelompok pro ide ini masih banyak kendati organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia –penyokong utama gagsan tersebut--telah dicabut status badan hukumnya oleh pemerintah .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Isu sensitif  khilafah diprediksi akan terus menjadi perbincangan pada 2020.   Kelompok pro ide ini masih banyak  kendati organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia –penyokong utama gagsan tersebut--telah dicabut status badan hukumnya oleh pemerintah .

Menkopolhukam Mahfud Md pernah menegaskan bahwa  tidak ada sistem negara khilafah dalam Islam. “Yang ada itu prinsip khilafah, dan itu tertuang dalam Al Quran,” ujar Mahfud ,  26 Oktober 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mahfud, dalam Al Quran yang dimaksud khilafah adalah negara yang memiliki pemerintahan. Namun, Islam tidak mengajarkan soal sistem. “Artinya setiap negara bisa menentukan sendiri sistem pemerintahannya  tersebut," katanya.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri  juga pernah mempertanyakan soal khilafah.  "Pertanyaannya, khalifahnya itu sopo? Kalau saya baca-baca soal khilafah itu adalah sebuah seperti nation tanpa border. Lalu bagaimana ya memilih khalifahnya," ujar Megawati, awal Desember lalu.

UAS telah surut?
Sistem pemerintahan khilafah yang pernah membawa kejayaan Islam  di era pasca Nabi Muhammad SAW merupakan inspirasi bagi para penyokong gagasan ini.  Sistem ini pernah bertahan selama berabad-abad  dan dinilai menciptakan  keberhasilan umat Islam dalam segala aspek kehidupan.

Beberapa tahun lalu, Ustad Abdul Somad (UAS)  juga dianggap sebagai  pendukung gagasan tersebut. Hal itu terlihat dari sejumlah ceramahnya. Pendapat UAS bisa dilihat antara lain dalam sebuah ceramahnya  yang diunggah di  youtube  pada 29  Desember  2017.  

Selanjutnya: petikannya


Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler