Banjir yang meredam Jakarta dan sekitarnya awal tahun baru ternyata dipicu oleh curah hujan yang super ekstrim. Hal ini terlihat jelas dari rilis yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu siang, 1 Januari 2020.
Data itu menunjukkan sejumlah wilayah diguyur curah hujan ekstrim. Bahkan di kawasan Halim, curah hujan mencapai angka 377 mm. Kawasan Taman Mini juga amat tinggi 335 mm dan Jatiasih mencapai 259 mm.
Menurut catatan BMKG hujan tahun baru kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara sehingga menyebabkan banjir besar yg merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali. "Hujan kali ini bukan hujan biasa," tulis BMKG dalam keterangan tertulisnya.
Dibanding dengan curah hujan pada banjir Jakarta pertengahan Januari 2013, di era kepemimpinan Jakowi, curah hujan kali ini lebih tinggi. Pada banjir 2013, curah hujan di Jakarta tercatat mencapai rekor curah hujan hingga 250–300 mm, melebihi kondisi Banjir Jakarta 2002 yang mencapai 200 m. Tapi curah hujan banjir 2013 itu masih di bawah kondisi Banjir Jakarta 2007 yang mencapai 340 mm.
Dilihat dari data itu, boleh jadi curah hujan banjir 2020 merupakan yang tertinggi dalam dua dekade terakhir, terutama di titik tertentu yang paling parah, yakni kawasan Halim
Selanjutnya: bundaran HI
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.