x

Iran vs AS

Iklan

Anas M

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2019

Senin, 6 Januari 2020 19:49 WIB

Gawat, Iran Siapkan Perang Besar, ‘Tumbanglah Amerika’: Perang Dunia Ketiga?

Pemandangan tak wajar nampak di jalanan kota Teheran, Iran. Ratusan ribu orang menghadiri prosesi pemakaman Pemimpin Pasukan Quds Garda Revolusi Iran, Jenderal Qasem Soleimani.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Seberapa besar kemungkinan Perang Dunia ketiga?  Wartawan pertahanan dan diplomatik  BBC Jonathan Marcus menjawab pertanyaan seputar masalah  genting ini.  Berikut ini petikannya  seperti ditulis dalam situs bbc.:

Akan terjadi  Perang Dunia I?
Meskipun beberapa orang menyebut pembunuhan Soleimani sebagai "deklarasi perang" dari Amerika Serikat terhadap Iran, penting untuk tidak melebih-lebihkan atau meremehkan signifikansi momen ini.

Ini tidak akan memicu Perang Dunia Tiga. Aktor kunci yang bisa terlibat dalam konflik seperti itu, misalnya Rusia dan China, tidak menjadi pemain penting dalam drama ini.Tapi ini bisa menjadi momen yang menentukan bagi Timur Tengah dan bagi peran Washington di dalamnya.

Apakah legal untuk membunuh seseorang seperti ini, berdasarkan hukum internasional?
AS akan berargumen bahwa Soleimani bertanggung jawab atas serangan tanpa alasan terhadap pasukan Amerika di Irak. Pasukan  Quds yang ia pimpin juga dipandang AS sebagai organisasi pendukung teroris. Jadi pembunuhannya bisa mengikuti narasi legal AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun pakar hukum internasional ternama, Profesor Mary Ellen O'Connell dari Sekolah Hukum Notre Dame, punya pandangan ini tentang implikasi hukumnya:

"Serangan pendahuluan atas nama membela diri tidak bisa menjadi pembenaran legal atas pembunuhan. Tidak ada yang bisa. Hukum yang relevan adalah Piagam PBB, yang mendefinisikan pembelaan diri sebagai hak untuk merespon serangan bersenjata yang aktual dan signifikan," ujarnya.

"Penggunan dron untuk membunuh jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad bukan merupakan respon terhadap serangan bersenjata terhadap AS. Iran tidak menyerang wilayah kedaulatan AS."

"Dalam kasus ini, AS tidak hanya telah melakukan pembunuhan di luar proses hukum, mereka telah melancarkan serangan yang melanggar hukum di dalam Irak."

Apakah serangan ini diperintahkan untuk mengalihkan Presiden Trump dari sidang pemakzulan?
Gampang untuk membuat tudingan seperti ini tapi, meskipun pertimbangan politik domestik selalu penting – apalagi selama tahun pemilu bagi Presiden Trump – keputusan ini merupakan produk dari dua faktor: kesempatan dan situasi.

Konteksnya tampaknya serangan yang semakin besar terhadap fasilitas AS di Irak, beserta pernyataan samar-samar dari Pentagon tentang rencana serangan di masa depan.

Adakah bahaya Iran memilih respon nuklir? Apakah mereka punya kapabilitas nuklir?
Tidak. Iran tidak memiliki program senjata nuklir, meskipun mereka masih punya banyak elemen yang mendukung program seperti itu serta pengetahuan tentang cara menjalankannya. Iran selalu bersikeras bahwa mereka tidak menginginkan bom nuklir.

Tapi Iran telah menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi batasan-batasan yang diterapkan oleh kesepakatan nuklir 2015. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan tidak akan lagi membatasi kapasitas untuk pengayaan uranium, tingkat pengayaan, stok bahan-bahan yang diperkaya, atau penelitian dan pengembangan. 

BBC|CNN| Reuters| berbagai sumber

Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler