x

Iklan

Abdulloh Harisf

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Desember 2020

Sabtu, 5 Desember 2020 12:22 WIB

Berangkat dari Titik Nol


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di abad 20 ini kita biasa menyaksikan orang-orang mulai lebih aktif dalam bermain gadget, lebih sering menyapa orang yang jauh, ngobrol dengan orang yang jauh darinya. Di samping itu mereka cenderung mengacuhkan orang yang ada di sekitarnya. Dalam artian lebih senang berbicara dengan orang yang ada di layar HP dari pada orang yang ada di hadapanya. Lebih suka menyapa orang yang jauh dari pada bapak-ibunya yang setiap hari ada di depanya.  Ini membuat orang mulai berkurang rasa empati dan simpatinya berbagi dengan yang lain.

Dalam rangka memanfaatkan masa pandemi yang lebih terfokus pada daring saat ini , saya optimalkan mengasah pontensi bersosialisasi. Tujuannya untuk pengembangan minat masyarakat agar saling berempati dan bahu-membahu untuk kesejahteraan sesama karena Allah SWT. Terlebih di masa perekonomian yang serba sulit dan menghimpit ini. Dengan pendekatan melalui lembaga tahfiedz At-Taqwa yang berada di desa saya (desa Brengkok, kecamatan Brondong, kabupaten Lamongan), kami mempunyai visi dan misi besar yang dengannya diharapkan akan suksesnya program sosial “Infaq Harian menuju Jumat Berkah”.

Berdasarkan  hadis,

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

أو الحديث المتفق عليه: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Yang artinya :

“Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa, ‘Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak’, sedangkan yang satunya lagi berdoa ‘Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan hartanya.” – HR. Bukhari & Muslim

Dan keutamaan bangun waktu subuh hari dibukakan pintu rezeki. Sebagimana Rasulullah berkata kepada Fatimah,  ”Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhan-mu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai, Karena Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya antara terbit fajar dengan terbit matahari. ” (H.R. Imam Ahmad Dan Al-Baihaqi) 

Itulah dasar kami dalam pembelajaran Infaq harian di subuh hari. Dengan pikiran yang jernih dan segar, santriwan dan santriwati memulai aktifitas dengan menghafal Al-quran. Kami melaksanakan pembelajaran tahfidzul Quran secara manual, berbekal hafalan yang minimal pula seorang pemimpin organisasi Islam memulai mendirikan lembaga tahfidzul quran dengan tujuan santriwan dan santriwati -desa Brengkok Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan Jawa Timur- bisa merasakan kenikmatan, kerahmatan dan keberkahan ummat muslim akan mengalir di waktu pagi buta yang diberikan oleh Allah SWT.

Maa syaa Allah

 Saya merupakan salah satu penggagas utama dalam “jumat berkah”  dengan dibantu para ustadzah, Mengawali dari diri sendiri berbagi susu kedelai kepada mereka para santriwan dan santriwati yg ketika itu berjumalah 160 peserta  didik dan 16 dewan guru. Dengan penuh rasa harap dan yakin kepada rabbunaa Sang Pencipta, langkah awal ini akan menjadi langkah yang penuh berkah dan kebahaagiaan untuk diri pribadi dan ummat karena saya yakin bahwa langkah awal adalah penentu langkah-langkah selanjutnya.

Alhamdulillah biidznillaah keesokan harinya dengan tanpa ada paksaan dan tentunya atas kehendak Allah tiba-tiba ada yang mengajukan dirinya untuk menyiapkan sarapan buat para asaatidz, dan setelah itu keesokan harinya ada 2 donatur akhirat yang mana satu diantaranya menyanggupi 200 bungkus susu kedelai dan satunya lagi menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada saya, yang akhirnya terbentuk sebuah acara “Gebyar Muraja’ah” yang bertujuan untuk berinovasi dan

 

 

memotivasi anak-anak peserta didik untuk senantiasa menambah dan mempercepat target hafalanya serta memperbanyak muraja’ah guna menguatkan hafalannya, yang mana acara tersebut di adakan secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan mereka para peserta didik.

Acara gebyar muraja’ah ini adalah sebuah inovasi yang bisa dibilang muncul dengan tiba-tiba, karena memang belum pernah terfikirkan untuk membuat kegiatan seperti itu. Tapi alhamdulillah walaupun dengan konsep yang sederhana dan dengan ide yang muncul dengan sepintas tapi kegiatan gebyar muraja’ah disambut meriah oleh anak-anak, serta dapat support penuh dari orang tua murid dan juga masyarakat sekitar. Dengan jumlah peserta sampai lebih dari seratus peserta bisa dibilang acara ini berhasil dan sukses dan hasilnya adalah anak-anak semakin rajin menghafal dan memuroja’ah hafalanya masing.

Kemudian di akhir kegiatan ditambahi dengan sedikit nasehat yang berisikan tentang pentingnya support serta dukungan penuh orang tua terhadap anaknya yang menghafal Al-Qur’an, karena selain bermanfaat untuk anak, bermanfaat juga untuk orang tua yang mana kelak di akhirat orangtua akan diangkat derajatnya dikarenakan hafalan Al-Qur’an anaknya.

Alhamdulillaah dari sebuah niat yg bermisikan udmmat yang diawali dengan tiga rangkaian macam ragam infaq yg terus ada perkembangn dan terinovasikan, muncullah program yg lebih tajam dalam dan mulai terorganisir. Yang diantaranya adalah “Program Jum’at Berkah” yang bermisikan menumbuhkan dan membudidayakan jiwa besar untuk berinfaq, yang pada saat itu target marketnya adalah beliau-beliau sang pejuang dan penerang ummat “para Asatidzah Darut Tahfiedz At-Taqwa” yang mana mereka adalah seorang panutan yang akan menjadi acuan dan suri tauladan. Walhasil, alhamdulillaah tergabunglah mereka dan berlangsunglah acara selama beberapa pekan, dan terus berkembang hingga penularan untuk keikutsertaan para wali santri, yang dengan harapannya goal akhirnya adalah penumbuhan rasa dan jiwa besar untuk gemar berinfaq kepada para anak-anak didik, sehingga pada akhirnya acara jum’at berkah yang telah terbentuk dan terealisasi ini tidak lagi diperuntukkann untuk mereka, akan

 

 

tetapi justru merekalah yang menjadi mediator penyebaran manfaatnya yang diperuntukkan untuk masyarakat secara luas dan menyeluruh dalam pemanfaatannya dan inovasi pengembangan progam-programnya, dengan harapan pula satu sama lain dari masyarakat tersebut saling berempati dan berlomba-lomba untuk berkompetisi menjadi sang pemilik dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan orang yang memberi yang diantaranya adalah pembangunan rumah, untuk para fuqoro (orang-orang fakir) dan dhuafa, yang mudah-mudahan ketika sampai poin akhir ini terwujudkan contoh bagi desa-deasa tetangga dan alam semesta, dan dengan harapan kita semua yang ikut berkontribusi mendapatkan pahala jariyah yang akan selalu mengalir walaupun jasad telah terbaring didalam tanah.

Hingga sampai detik ini kegiatan jum’at berkah terus berjalan dengan berbagai elemen yang saling bahu-membahu, saling mensuport agar kegiatan baik ini terus menerus ada sehingga citra baik akan selalu menyelimuti nama desa hingga harum dikancah kabupaten, provinsi bahkan negara.

Semoga Allah selalu meridhoi apapun kegiatan positif yang diselenggarakan, kapan dan dimanapun berada, dan semoga selalu ada orang-orang yang tergerak hatinya untuk memulai kegiatan baik walaupun dimulai dari nol.

Panjang umur kebaikan, panjang umur perjuangan.

Ikuti tulisan menarik Abdulloh Harisf lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler