x

Film Denting merupakan fiksi ilmiah produksi CISDI yang merupakan metafora dari upaya penanganan wabah COVID-19 di Indonesia

Iklan

CISDI ID

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 September 2020

Rabu, 23 Desember 2020 17:42 WIB

Film Denting Produksi CISDI: Melihat Semangat Perlawanan Wabah

Pada peluncuran dokumen kebijakan kesehatan Health Outlook 2021 (HO 2021) tahun ini (18/12), Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) sekaligus meluncurkan film pendek berjudul Denting. Apa yang hendak film ini sampaikan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Film Denting merupakan fiksi ilmiah produksi CISDI yang merupakan metafora dari upaya penanganan wabah COVID-19 di Indonesia. (Sumber gambar: CISDI)

Pada peluncuran dokumen kebijakan kesehatan Health Outlook 2021 (HO 2021) tahun ini (18/12), Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) sekaligus meluncurkan film pendek berjudul Denting. Apa yang hendak film ini sampaikan?

Sinopsis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sina, sang karakter utama, mendapati desa tempat tinggalnya luluh lantah, warga-warga meninggal dikarenakan virus misterius. Seorang warga yang tengah sekarat berpesan kepadanya, “Pergilah ke barat dan temukan dia yang menghilang.” Perjalanan Sina lantas dimulai.

Sina mengunjungi tiga desa berbeda. Masing-masing tetua desa menyampaikan pesan berbeda pula. Tetua Desa Koro, desa pertama yang ia kunjungi, menyebut situasi wabah bisa teratasi andaikan dia yang menghilang sigap mengadang wabah. Hal serupa disampaikan tetua Desa Tolok bahwa wabah dan kematian tenaga kesehatan bisa dicegah, jika dia yang menghilang membuat keputusan tepat.

Desa Pitih, desa terakhir yang Sina kunjungi, menekankan wabah telah melumpuhkan segala aktivitas di desa, serta membuat membuat banyak orang berguguran dan peran dia yang menghilang begitu dibutuhkan. Sang tetua desa terakhir ini lantas mengirim Sina ke sebuah ruang dan waktu berbeda, mempertemukannya dengan dia yang menghilang.

Metafor

Sina, sebagai tokoh utama, bisa disebut sebagai penjelmaan dari semangat publik yang mencari-cari cara terbaik penanganan wabah. Dalam upayanya, Sina terjatuh, terkapar, dan hilang kesadaran. Namun komitmen serta semangatnya melampaui beragam rintangan yang mengadang. Situasi ini menampilkan pesan, betapapun publik lelah menghadapi wabah, semangat mereka tidak akan terkubur hingga pandemi ini selesai.

Tetua-tetua desa adalah representasi publik luas dengan beragam kepentingan. Desa Koro adalah wujud fisik dari masyarakat yang kritis terhadap penanganan wabah. Desa Tolok mewakili tenaga kesehatan yang kerap diacuhkan. Sementara, Desa Pitih adalah perwakilan komunitas akademik, ahli, dan pakar yang menguasai beragam ilmu, namun jarang didengarkan.

Lantas, siapakah dia yang menghilang? Pada bagian akhir cerita Sina memutar lagu dari sebuah kotak musik di hadapan sosok dia yang menghilang yang tengah tertidur. Kotak musik itu ajaib, menghubungkan batin Sina dengan seluruh warga desa. Sina lalu meminta mereka membunyikan lonceng kecil untuk membangunkan dia yang menghilang. Segera setelah itu, film berakhir.

Denting adalah film fiksi ilmiah bertemakan penanganan wabah. Simbol-simbol di sepanjang cerita ini bisa dimaknai sebagai harapan publik terhadap pemerintah dalam menangani wabah. Itu sebabnya, masing-masing tetua desa menyebut pesan-pesan di akhir perbincangan dengan Sina; kerja sama, kepemimpinan, dan kemanusiaan.

Ketiga poin itu menegaskan kesalinghubungan peran masyarakat dengan pemerintah menangani kondisi wabah. Kerja sama dibutuhkan untuk memastikan virus tidak menyebar luas, terwujud melalui disiplin 3M masyarakat dan komitmen pencegahan 3T pemerintah. Kepemimpinan merujuk ketegasan komitmen pemerintah menekan infeksi dan mengendalikan wabah, serta menyampaikannya dengan baik kepada masyarakat.

Sementara kemanusiaan adalah tujuan akhir upaya pengendalian wabah; memastikan kesehatan individu dan populasi terlindungi, mencegah sekuat tenaga tiada satu orang pun menjadi korban di tengah wabah. Seluruh rakyat yang mendentingkan lonceng kecil di bagian akhir, menyimbolkan masyarakat kecil yang menuntut keseriusan pemerintah mengadang wabah.

Semenjak penayangan perdana pada 18 November lalu, Denting telah ditonton lebih dari seribu kali di akun Youtube CISDI TV. Bagi kalian yang ingin merasakan semangat perlawanan wabah dalam film ini, mari saksikan Denting melalui link berikut ini!

 

Tentang CISDI

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) adalah think tank yang mendorong penerapan kebijakan kesehatan berbasis bukti ilmiah untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya, setara, dan sejahtera dengan paradigma sehat. CISDI melaksanakan advokasi, riset, dan manajemen program untuk mewujudkan tata kelola, pembiayaan, sumber daya manusia, dan layanan kesehatan yang transparan, adekuat, dan merata.

 

Penulis

 

Amru Sebayang

Ikuti tulisan menarik CISDI ID lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu