x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 9 April 2021 20:10 WIB

Risiko Investasi Tak Bisa Dihilangkan, tapi Bisa Diminimalkan

Iming-iming cuan (keuntungan) besar dalam investasi saham, tentu dibarengi dengan risiko yang besar pula. Risiko yang dimaksud tentu saja kerugian (loss). Bagaimana cara meminimalisirnya?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Investasi apa pun tidak bebas risiko. Semua investasi memiliki risiko. Yang membedakan tentu saja besar dan kecilnya risiko. Dengan demikian, risiko dalam investasi itu tidak bisa dihilangkan. Yang ada risiko itu diminimalkan.

Begitu juga dengan investasi di pasar modal, tentu saja tidak bebas risiko. Apalagi saham, iming-iming cuan (keuntungan) besar dalam investasi saham, tentu dibarengi dengan risiko yang besar pula. Risiko yang dimaksud tentu saja kerugian (loss).

Kalau pernah dengar kata-kata high risk high return, tentu ini bukan sembarang slogan karena dalam investasi saham itu bukan high return low risk. Sayangnya, investor pemula yang masuk ke pasar saham, entah karena ikut-ikutan, terpengaruh orang lain atau memang ingin mengamankan keuangan di masa depan, biasanya tak sedikit yang berpandangan kalau investasi saham itu high return low risk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini tentu saja salah besar. Mindset high risk high return bukan slogan semata, melainkan fakta yang harus disadari mereka-mereka yang akan memulai investasi saham. Kalau keukeuh dengan cuan besar dalam waktu cepat tanpa memikirkan potensi risiko maka yang didapatkan hanya kekecewaan.

Pada dasarnya berdasarkan prinsip high risk high return ini seseorang yang akhirnya memutuskan untuk mendapatkan imbal hasil (return) yang tinggi, tentu saja tatkala mau menerima kondisi potensi kerugian (risk) yang tinggi juga.

Prinsip ini mungkin terdengar sepele, namun tatkala nekat terjun ke investasi saham tanpa kesadaran ini, yang terjadi adalah tragedi. Saking ambisinya seseorang dengan cuan tinggi tapi abai dengan risiko, sering kita dengar dan baca berita tentang isvestor yang stres, gila hingga bunuh diri karena merugi dalam investasi sahamnya.

Begitulah, kebanyakan investor tidak menyadari pentingnya kesadaran loss (rugi) dalam investasi saham. Banyak investor hanya sadar dengan potensi cuan, lupa dengan potensi ruginya.

Nah, di tengah kemudahan investasi saham, semisal dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas, tentu wajib disadari kalau potensi kerugian (risk) itu nyata. Selanjutnya, kesadaran ini pula wajib dilanjutkan ke pemahaman kalau potensi kerugian itu pada dasarnya hanya bisa diminimalkan atau tidak bisa dihilangkan. Lantas bagaimana cara meninimalkan risiko berupa potensi kerugian itu?

Dalam investasi saham, kerugian bisa diminimalkan dengan berbagai strategi yakni dengan melakukan analisis saham secara fundamental dan teknikal sebelum membeli atau menjualnya. Dua analisis ini sangat dasar dalam investasi saham karena menjadi dasar dalam membuat keputusan untuk membeli atau menjual saham. Analisis yang tajam memantapkan pilihan pada saham-saham yang terbaik, bukan pada saham-saham pompom.

Selain ilmu analisis, diversifikasi juga bisa meminimalkan potensi kerugian. Diversifikasi yang identik dengan slogan “Don't put all your eggs in one basket" memungkinkan minimalisasi kerugian. Dana yang tidak hanya ditaruh di saham tertentu (didiversifikasi) akan berdampak pada kerugian yang mendalam manakala salah satu sahamnya merugi.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu