x

Pelaksanaan remote audit ditengah pandemi Covid-19

Iklan

Hilda Sasnia Karinta

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 Oktober 2020

Sabtu, 17 April 2021 13:21 WIB

Pengauditan Saldo Kas

Nama : Hilda Sasnia Karinta No Absen : 05 Program Studi : S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Semarang Mata Kuliah : Pengauditan II Dosen Pengampu : Sri Dewi Wahyundaru,SE,M.Si,Ak,C.A,ASEAN CPA,CRP

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kas adalah satu-satunya akun yang termasuk dalam beberapa jenis siklus. Area kas merupakan subjek terpenting dalam laporan keuangan dan operasional sebuah organisasi. Siklus ini berhubungan langsung dengan lima siklus yaitu siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus investasi, siklus pendanaan, dan siklus penggajian/personalia.

Siklus kas memiliko resiko bawaan yang tinggi karena rentan terhadap kecurangan dan pencurian. Oleh karena itu auditor harus berhati-hati dalam melakukan audit. Auditor harus dapat menilai apakah sistem pengendalian internal yang dijalankan telah efektif mencegah terjadinya kesalahan dan/atau kecurangan.

Auditor harus menyusun dan menjalankan prosedur yang memadahi untuk memperoleh bukti yang cukup dan memadai untuk memenuhi tujuan audit, yaitu kas disajikan secara wajar dalam laporan keuangan sesuai dengan PSAP atau tidak.

  1. Pengertian Saldo Kas
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kas adalah uang yang disimpan di perusahaan/bank yang setiap saat bisa diuangkan tanpa mengurangi nilainya. Yang termasuk kas antara lain berupa uang tunai, cek, bon sementara, bukti kas yang sah, wesel cek, pinjaman karyawan, deposito, dan tabungan harian. Menurut Keiso (2008) kas adalah aset yang paling liquid, merupakan media pertukaran standar dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semuan pos-pos lainnya.

Kas adalah aktiva yang paling rentan untuk disalahgunakan. Kas juga sering menjadi masalah terbesar bagi manajemen, masalah itu adalah pengendalian yang tepat harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang diotorisasi dicatat oleh pejabat atau karyawan dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk mengelola kas yang ada ditangan dan transaksi kas dengan tepat. Untuk melindungi kas dan menjamin keakuratan catatan akuntansi kas dibutuhkan pengendalian internal yang efektif untuk kas.

  1. Jenis-jenis Pengujian Dalam Audit

 

  1. Prosedur pemahaman atas pengendalian intern

Auditor haris memusatkan perhatian pada perancangan dan pelaksanaan unsur-unsur dari pengendalian intern untuk merencanakan audit selanjutnya dengan efektif. Setelah mendokumentasikan pengendalian intern sangat penting untuk melakukan walk-through system untuk memastikan bahwa pengendalian yang tercatat benar-benar dilakukan.

  1. Pengujian pengendalian

Fungsi utama dari pemahaman auditor terhadap pengendalian intern adalh untuk memperkirakan resiko pengendalian dalam setiap tujuan audit berkait transaksi. Ketika kebijakan serta pengendalian intern dianggap telah efektif dan efisien, maka auditor akan memilih untuk memperkirakan risiko pengendalian pada tingkat yang menggabarkan penelitian tersebut. Namun dalam membuat perkiraan risiko ini, risiko pengendalian yang diperkirakan harus dibatasi pada tingkat yang didukung oleh bukti audit.

  1. Pengujian substantif

Prosedur-prosedur audit yang didesain untuk menguji kesalahan dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan keuangan.

  1. Pengujian substantif atas transaksi

Tujuan dari pengujian substantive atas transaksi adalah untuk menentukan apakah semua tujuan audit berkaitan dengan transaksi telah terpenuhi untuk setiap kelas transaksi. Auditor melakukan pengujian ini untuk menentukan apakah transaksi belanja telah dicatat pada periode laporan yang tepat, belanja telah telah diklasifikasi dengan benar dalam neraca, dan apakah belanja telah diikhtisarkan dan diposting dengan benar di buku besar.

  1. Prosedur analitis

Prosedur analitis mencakup perbandingan-perbandingan dari jumlah yang dicatat dengan jumlah yang diharapkan yang disusun oleh auditor. Prosedur analitis mencakup perhitungan rasio oleh auditor untuk membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan.

  1. Pengujian terinci atas saldo

Memusatkan pengujian atas saldo-saldo akhir buku besar untuk laporan realisasi pendapatan dan belanja serta neraca. Pengujian terinci atas saldo ini sangat penting sebab bukti biasanya diperoleh dari sumber yang independen sehingga dapat diandalkan.

 

  1. Tujuan Pengauditan Saldo Kas

Tujuan pengauditan saldo kas menurut Halim et.al (2004) adalah untuk memperoleh bukti tentang masing-masing asersi signifikan yang berkaitan dengan transaksi saldo kas. Asersi yang digunakan menentukan tujuan audit pada saldo kas adalah

  1. Keberadaan dan keterjadian

Keberadaan dan keterjadian berkaitan dengan apakah aset atau kewajiban entitas memang benar-benar ada pada tanggal tertentu dan pencatatan transaksi yang telah terjadi selama periode tertentu.

  1. Kelengkapan

Kelengkapan berkaitan dengan apakah semua transaksi dan akun yang harus disajikan dalam laporan keuangan benar-benar telah tercantum.

  1. Hak dan Kewajiban

Dalam hal ini berkaitan dengan apakah aset telah menjadi hak entitas dan kewajiban memang menjadi kewajiban entitas pada suatu tanggal tertentu.

  1. Penilaian atau Alokasi

Komponen aset,kewajiban, pendapatan dan beban telah dicantumkan dalam laporan keuangan dengan jumlah yang semestinya.

  1. Penyajian dan pengungkapan

Komponen tertentu dalam laporan keuangan yang telah digolongkan, diuraikan, dan diungkapkan sebagaimana semestinya.

 

  1. Risiko Pengauditan Terhadap Kas
  • Risiko Bawaan

Risiko ini menyampaikan tentang kerentanan suatu asersi terhadap kemungkinan salah saji material dengan asumsi tidak terdapat pengendalian internal.

  • Risiko Pengendalian

Risiko ini membahas mengenai terjadinya salah saji material dalam suatu asersi yang tidak akan dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur pengendalian intern entitas.

  • Risiko Deteksi

Risiko yang timbul karena auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi.

 

  1. Prosedur Pengauditan Saldo Kas
  • Verifikasi ketepatan saldo kas dan skedul kas
  • Penerapan prosedur analitis
  • Penghitungan kas yang disimpan di perusahaan
  • Konfirmasi perjanjian/kontrak bank
  • Melakukan pengujian pisah batas penerimaan dan pengeluaran kas
  • Mengusut transaksi penerimaan dan pengeluaran kas
  • Mengusut transfer bank
  • Konfirmasi bank
  • Pengecekan dokumen pendukung
  • Membandingkan penyajian laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Fajri, Rosa Nikmatul. April 2018.Perencanaan,Pelaksanaan,Penulisan Laporan Pemagangan (Panduan Praktisi Mahasiswa Yang Akanmenyongsong Dunia Kerja Yang Disertai Dengan Contoh Laporan Magang).Yogyakarta: Deepublish,

Murwanto,Rahmadi Dkk. Audit Sektor Publik Suatu Pengantar Bagi Pembangunan Akuntabilitas Instansi Pemerintah. Jakarta: Lembaga Pengkajian Keuangan Public Dan Akuntansi Pemeritah Badan Pendidikan Dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan

Supriyati, S.E., M.Si., Ak., CA., CTA..Audit Laporan Keuangan Usaha Kecil Dan Menengah.Yogyakarta: Andi

Zamzami,Faiz Dkk.2018. Audit Keuangan Sector Public Untuk Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.Yogyakarta: Ugm Press

 

Ikuti tulisan menarik Hilda Sasnia Karinta lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu